Monday, 17 August 2015

Percaya Deh, 3 Film Jepang ini Akan Sukses Membuatmu Menangis!

Film dengan genre sedih seringkali disukai oleh banyak orang dengan berbagai alasan. Ada yang menyukai film sedih karena ingin melampiaskan kegalauan, memiliki hati yang lembut, ada yang ingin mengambil sisi inspiratif, dan ada juga yang menyukainya tanpa alasan yang jelas. Apapun alasan yang membuatmu menyukai film sedih, yang pasti ada baiknya kamu menonton 3 film Jepang yang siap mengeluarkan banyak air matamu, berikut ini.

Taiyo No Uta-Midnight Sun

Jangan ngaku sebagai pecinta YUI jika belum menonton film populernya berjudul Taiyou no Uta atau yang disebut juga dengan Midnight Sun. Meskipun kamu tidak begitu ngefans atau bahkan belum kenal dengan penyanyi cantik ini, tapi tetap saja, ada baiknya jangan lewatkan film ini karena film ini benar-benar bisa membuatmu menangis.

Dalam film ini YUI bertindak sebagai Kaoru Amane, gadis muda yang menderita penyakit XP (Xeroderma Pigmentosum). Penyakit ini membuatnya tidak pernah keluar rumah pada siang hari karena cahaya matahari bisa membuat kulitnya meradang dan bahkan bisa mengancam nyawa. Dengan kata lain, malam merupakan waktu yang paling tepat baginya untuk jalan-jalan ditaman sambil membawa gitar.

Dalam kisahnya, Kaoru Amane jatuh cinta kepada Fujishirou Kouji (Takashi Tsukamoto), anak sekolahan yang sering menunggu bus di halte di dekat rumah Kaoru. Pada suatu malam, keduanya bertemu dan sejak itulah mereka sering bertemu dimalam hari untuk bernyanyi bersama. Merekapun saling jatuh cinta. Sayangnya, Kaoru memutuskan untuk tidak lagi menemui Kouji mengingat kondisi penyakitnya yang mulai parah.

Tapi, Kouji pada akhirnya tau kalau ternyata Kaoru mengidap penyakit mematikan tersebut. Meski begitu, ia tetap menyukai gadis itu dan berusaha mewujudkan mimpinya, yaitu masuk dalam dapur rekaman. Ia bekerja paruh waktu dan menjual surf boardnya agar Kaoru bisa masuk dapur rekaman.

Akhirnya, Kouji berhasil memasukkan Kaoru ke dapur rekaman dan lagunya diputar dimana-mana. Namun sayangnya, pada saat itu Kaoru meninggal dan tidak bisa mendengar lagunya sendiri.

Nobody Knows-Dare Mo Shiranai

Film ini mengisahkan tentang pahitnya kehidupan yang dialami oleh empat orang anak kecil. Pada awalnya, mereka tinggal bersama dengan ibunya dalam satu kontrakan sederhana. Mereka hidup bahagia karena si ibu cukup memberikan perhatian, seperti membangunkan mereka untuk makan makanan kesukaan yang ia baru sepulang kerja.

Namun lambat laun, si ibu mulai sering meninggalkan mereka dan pada akhirnya ia benar-benar meninggalkan keempat anaknya dengan memberikan harapan bahwa ia akan pulang pada natal mendatang. Disinilah kisah sedih dan memilukan keempat anak tanpa didampingi orangtuanya ini dimulai. Mulai dari bagaimana susahnya mendapatkan makanan dan bagaimana pula kebersamaan mereka dalam situasi sulit tersebut. Kamu juga akan tidak akan bisa berhenti menangis melihat bagaimana Akira (Ayu Kitaura) yang masih berumur 12 tahun merawat ketiga adiknya dengan penuh kasih sayang dan perjuangan.

Tada, Kimi wo Aishiteru

Nah, film menyedihkan kali ini adalah seputar kisah percintaan. Pada awalnya Makoto Segawa (Tamaki Horishi) bersahabat dengan seorang gadis aneh dan unik bernama Satonaka Shizuru (Miyazaki Aoi). Dibilang aneh dan unik karena gadis ini terlihat seperti anak-anak dan gaya pakaiannyapun bisa dibilang sedikit aneh dibandingkan dengan mahasiswi lainnya. Mereka memiliki hobi yang sama yaitu memotret dan bahkan mereka memiliki tempat rahasia terbagus untuk memotret.

Di lain sisi, Shizuru memiliki masalah dengan ayahnya, yang pada akhirnya membuatnya melarikan diri dari rumah. Hal ini membuat Makoto mengajak Shizuru untuk tinggal bersama dirumahnya. Pada waktu itu, ia beranggapan bahwa Shizuru tidak lebih dari seorang sahabat dan lebih mirip sebagai adik perempuan baginya.

Sementara Shizuru sendiri sebenarnya sudah memendam perasaan cinta kepada lelaki itu.  Makoto sendiri justru menyukai seorang wanita cantik di kampus mereka. Meski begitu, Shizuru tidak memperlihatkan rasa kecewa. Ia justru mendukung Makoto untuk mendapatkan wanita yang disukainya itu hingga akhirnya Makoto bisa mendapatkan wanita tersebut.

Suatu hari, Shizuru meminta sebuah permohonan kepada Makoto untuk menciumnya sebagai objek foto. Hal ini dilakukan untuk mengikuti sebuah perlombaan fotografi bertema, “lover’s kiss” Adegan ini diambil ditempat rahasia mereka yaitu heavenly forest.

Entah kenapa, sejak saat itu, Makoto merasa ada yang aneh dan menyadari kalau selama ini Shizurulah yang lebih banyak menemaninya dan membuatnya merasa nyaman dibandingkan wanita yang selama ini dikejar-kejarnya. Makoto pulang dengan bahagia sambil membawa minuman dan beberapa makanan. Ia bermaksud untuk makan dan minum bersama dengan Shizuru. Begitu sampai di rumah, ia tidak menemukan apa-apa dan harapannya sirna begitu tau kalau gadis itu sudah tidak ada lagi di rumah tersebut. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi bertemu dengan Shizuru.

Dua tahun berlalu, Makoto menerima sebuah surat dari Shizuru yang mengundangnya untuk datang ke pameran fotonya di New York. Dengan perasaan bahagia, Makotopun berangkat ke New York. Namun, sesampainya di tempat tersebut ia harus menerima kenyataan pahit kalau ternyata Shizuru sudah meninggal dua bulan sebelum pertemuan tersebut dijanjian karena penyakit genetik yang membunuhnya. Sementara pameran foto itu sendiri ternyata memang sengaja dibuat gadis itu sebelum dia meninggal sebagai ungkapan bahwa Makoto sangat berarti dalam hidupnya.

Nah, dari sinopsisnya, kira-kira mana diantara film tersebut yang paling membuatmu tertarik?

Judul yang manapun itu, yang pasti jangan lupa siapkan tissue sebelum menonton ya!

 

Sumber gambar: asianwiki.com



EmoticonEmoticon