Futaba masih tidak habis pikir, Tanaka sudah benar-benar berubah.
Dia bahkan mengabaikannya dan tidak membantunya saat membawa banyak print out
dari ruang guru. Bukannya membantu, Tanaka justru mengejeknya yang punya dua
teman tapi tidak ada yang membantunya sama sekali. Dalam kelas, Futaba terus
teringat dengan ucapan Tanaka soal pertemanan palsu. Ini membuat moodnya
memburuk. Tapi bagaimanapun ucapan Tanaka benar. Bukannya mempercayainya,
temannya bahkan ikut menuduhnya mencuri roti itu. Tapi dia berpikir tidak apa
terus berpura-pura asalkan dia memiliki teman.
Saat keluar kelas, Futaba melihat Yuri yang tengah makan sendirian
di bangku taman. Dia lantas bertanya kenapa Yuri makan di luar sementara cuaca
begitu dingin. Yuri dengan senyuman manis bilang tempat ini mulai menghangat.
Yuri juga berterimakasih karena Futaba mau mengajaknya bicara disaat
teman-teman yang lain menjauhinya. Yuri berpikir pasti teman-temannya merasa
kesal karena menganggapnya sok imut untuk menarik perhatian laki-laki.
Sebenarnya dia merasa gugup ketika berhadapan dengan laki-laki sehingga
orang-orang mungkin akan melihat dia seperti bersikap sok manis. Inilah dirinya
apa adanya. Dia hanya bingung, mereka menganggapnya sok manis untuk menarik
laki-laki, lalu apa bedanya dengan mereka yang justru sengaja memakai make
up dan berdandan cantik untuk menarik laki-laki? Dilihat dari segi
manapun itu sama bukan?
Futaba terdiam mendengarnya. Yang dikatakan Yuri benar. Kedua
temannya yang menganggap Yuri sok cantik itu justru melakukan berbagai cara
untuk menarik perhatian pria di kelas. Dia melihat gantungan kunci boneka manis
yang menggantung di tas Yuri. Itu adalah gantungan yang hampir sama yang juga
dia pakai dimasa SMP. Masa di mana dia dikucilkan siswi lain karena dianggap
sok imut, seperti yang dialami Yuri saat ini. Yuri melihat Futaba memperhatikan
gantungan kuncinya, jadi memberinya satu yang sama karena dia memiliki dua.
Futaba menolak karena itu tidak sesuai karakternya tapi akhirnya dia
menerimanya karena sebenarnya dia juga menyukai gantungan berbentuk boneka yang
manis seperti itu. Diapun memberikan Yuri sapu tangan sebagai ucapan
terimakasih.
Di kelas, Asumi dan Chie mengeluhkan Futaba yang mau-maunya
mengajak cewek sok imut itu bicara. Bagi mereka, cewek itu adalah cewek
penyendiri dan hanya suka berteman dengan laki-laki. Batin Futaba menolak
ucapan temannya karena teringat degan Yuri yang terlihat begitu senang saat
diajak bicara dan kenyataan bahwa dia menyendiri karena tidak ada yang mau
berteman dengannya.
Karena Asumi dan Chie terus menghina Yuri, akhirnya Futaba tidak
sanggup bersabar dan langsung berteriak agar mereka tidak mudah menghina orang
lain disaat mereka bahkan belum tentu lebih baik dari mereka. Asumi dan Chie
kaget dan tidak menyangka Futaba membela gadis sok imut itu. Mereka lantas
pergi dan meninggalkan Futaba yang terlihat serba salah.
Futaba menyendiri di taman samping sekolah memikirkan apa yang
baru saja terjadi. Tiba-tiba Tanaka muncul di jendela dan mengejeknya dengan
bertanya kemana gerangan teman pura-puranya. Futaba berdiri di hadapannya
dengan wajah muram. Dia mengaku, semuanya adalah kesalahannya. Dia selalu
mengikuti keinginanya sehingga lupa apa yang terpenting dalam persahabatan,
yaitu hubungan emosional, kepercayaan yang tidak dia dapatkan dari Asumi dan
Chie. Tanaka benar, persahabatan mereka palsu.
Futaba tak sadar menitikkan air mata. Dia hendak pergi melarikan
diri, tapi beberapa laki-laki terlihat berjalan kearahnya sehingga dia bingung
harus kemana. Tiba-tiba Tanaka menarik kepalanya dan menyembunyikannya di
dadanya. Perasaan Futaba campur aduk, tapi yang pasti aroma wangi yang saat ini
dia hirup masih sama dengan tubuh Tanaka dulu. Tanaka bilang pasti Futaba telah
berjuang keras hingga kehilangan arah tujuannya. Futaba mengangkat
kepalanya dan bertanya apakah Tanaka baru saja berbuat baik padanya atau justru
mengejeknya. Tanaka mengaku tidak tau, dia hanya mengikuti apa yang ingin dia
lakukan. Satu lagi, Tanaka kembali mengingatkan untuk jangan lagi memanggilnya
dengan nama Tanaka, lalu berjalan pergi dari sana. Futaba melihat tanaka
berjalan pergi. Memanggilnya dengan nama Mabuchi akan sedikit menyedihkan
karena seolah membuat Tanaka yang dulu benar-benar sudah hilang. Tapi
memanggilnya dengan nama Tanaka juga mungkin akan membuat Tanaka sedih. Futaba
akhirnya memutuskan untuk memanggilnya dengan nama depannya, Kou-kun. Itu
adalah panggilan yang lebih baik.
Sejak kejadian itu, Futaba tidak lagi akrab dengan Asumi dan Chie.
Meski begitu, Futaba memberanikan diri untuk menemui mereka dan berbicara.
Futaba meminta maaf lalu jujur mengatakan kalau itu adalah perasaan dia
sesungguhnya. Selama ini dia hanya diam karena tidak ingin Asumi dan Chie
membencinya. Tapi sekarang dia jujur dengan dirinya sendiri. Asumi mengerti apa
yang Futaba rasakan, tapi itu artinya mereka tidak bisa lagi berteman. Meski
tidak lagi bisa berteman dengan mereka, Futaba merasa lega karena akhirnya dia
bisa jujur pada dirinya sendiri. Dan, dia juga ingin membuka persahabatan
dengan Yuri, seorang yang menurutnya bisa dijadikan sahabat tanpa harus
berpura-pura. Hatinya terasa damai dan lepas, seolah beban yang selama ini
dipukul sudah menghilang. Dia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Futaba lantas
berlari,entah kenapa disaat seperti ini dia ingin menemui Kou. Kou yang saat ini
dia kenal, bukan Tanaka di masa SMP. Dia merasa perasaan yang dulu dia rasakan
pada Tanaka sama dengan apa yang saat ini dia rasakan pada Kou. Masa itu….,Dia
ingin merasakannya sekali lagi.
EmoticonEmoticon