Tuesday, 3 March 2020

Sinopsis Anime Ao Haru Ride Episode 4

Dari ini para utusan kelas melakukan kelas kepemimpinan. Futaba menjemput Kou ke rumahnya, tapi dia justru disambut dengan Kou yang telanjang dada. Futaba syok dan menutup setengah matanya, lalu memperingtkan kalau dia datang bukan untuk itu. Kou hanya mampu mendengus dan bilang kalau dia baru habis mandi, jadi ada baiknya Futaba tidak berpikir yang macam-macam. Futaba lega dan meminta Kou segera siap-siap karena mereka hampir ketinggalan kereta. Setelah selesai bersiap, akhirnya mereka sampai di stasiun. Sayang sekali, mereka harus buru-buru kembali karena tas Futaba ketinggalan. Mereka berlari kembali ke stasiun dan lega bisa masuk ke kereta saat pintu hendak tutup. Lagi-lagi mereka hanya mampu memelas muram karena rupanya mereka menaiki kereta yang salah. Hadeh, ini menjadi hari melelahkan bahkan sebelum pelatihan dimulai.

Yuri dengan cemas menelpon bertanya kenapa mereka belum sampai, padahal bus akan segera berangkat. Bahkan guru dan ketua pelatihan mulai kesal menunggu dan meminta mereka untuk menyusul dan mencari sendiri tempatnya. Futaba meminta maaf dan akhirnya tidak ikut dengan bus rombongan. Di kereta, Futaba mengeluhkan drinya yang lelah. Kou juga mengaku kelelahan karena kecerobohan mereka. Futaba meminta Kou untuk tidur saja dan berjanji akan membangunkannya begitu sudah sampai. Kou lega dan segera tidur. Konyol sekali, Kou terbangun dan justru melihat Futaba tertidur pulas. Haha.

Akhirnya mereka sampai di tempat kegiatan. Mereka berdua dimarahi dan diminta membuat surat permintaan maaf. Saat makan siang, Kominato menyampaikan kekesalannya melihat Futaba dan Kou yang terlambat. Mereka berdua telah membuatnya malu di depan perwakilan kelas lain karena kelas lain tidak ada yang terlambat. Morao juga terlihat sangat kesal karena Tanaka-sensei (kakak Kou) harus menanggung malu karena ulahnya. Kou protes, menurutnya apa yang dia lakukan tidak ada hubungannya dengan kakaknya. Morao semakin marah dan menganggap Kou kurang ajar, bagaimana dia bisa tidak merasa bersalah sementara Tanaka-sensei harus meminta maaf pada guru-guru atas kesalahan yang dilakukan adiknya. Kou kesal dan mengungkit Morao yang masuk ke perwakilan kelas tanpa ada tujuan yang jelas. Kominato memperingatkan Kou untuk berbicara sopan pada wanita (Kominato kelihatannya suka dengan Morao-san). Futaba mulai khawatir melihat situasi yang memanas. Dia mencoba menenangkan, tapi Kou dan Morao memilih untuk pergi. Ditambah lagi, Yuri yang biasanya manis kini berubah sangar saat Kominato mengambil makanan kesukaannya yang sengaja dia sisakan untuk nanti.

Malamnya, semua perwakilan kelas melakukan kelas kepemimpinan. Tiba saat ketika kelompok Futaba untuk membacakan hasil kerja kelompok mereka. Futaba begitu gugup dan tidak sanggup untuk membacanya. Akhirnya Kou berdiri untuk membacakannya dan menjawab pertanyaan kakanya,Tanaka-sensei yang kebetulan juga menjadi panitia. Setelah acara selesai, Kou menemukan Futaba melamun sendirian dan merebahkan kepalanya di atas meja. Futaba mengaku sangat ingin menjadi Kou. Kou bisa melakukannya dengan mudah sementara dia tidak bisa. Dia tidak bisa diandalkan. Kou membantah, dia bisa melakukannya dengan mudah karena dia sebenarnya tidak peduli. Baginya itu bukan yang penting.  Sementara Futaba sampai merasa tertekan menandakan bahwa dia peduli dengan kegiatan itu dan merasa itu penting. Jadi, menurutnya Futabalah yang layak mendapat pujian. Kou memelas bahwa dirinya tidak pernah pantas mendapat pujian apapun.

Futaba mendongak dan melihat Kou yang juga merebahkan kepalanya di meja. Futaba terdiam melihat rambut dan tengkuk itu. Sekarang, keinginanya untuk mengenal Kou kembali lagi. Dia sungguh ingin tau, apa yang terjadi dengan pria ini selama 3 tahun belakangan yang membuatnya hidup seperti ini. Futaba terbawa perasaan, dia meyentuh rambut Kou dengan lembut seakan memberikan pesan kalau semuanya akan baik-baik saja. Kou mengangkat kepalanya dan langsung bertanya apakah Futaba menyukainya. Futaba kaget dan gugup. Ini pertanyaan yang begitu tiba-tiba. Dia lantas mengomeli Kou yang mengajukan pertanyaa itu begitu mudahnya dan memintanya untuk tidak terlalu percaya diri. Dia bahkan tidak tau dengan perasaannya sendiri, tapi menurutnya dirinya yang dulu tidak menyukai Kou yang sekarang. Kou terlihat kesal dan mengingatkan kalau Futaba juga berubah. Dia memperingatkan agar Futaba berhenti mencari dirinya yang dulu karena baginya itu menyebalkan. Dan, menurutnya Futaba pura-pura hanya pura-pura move on, padahal sebenarnya dia masih mengeluhkan masa lalu. Futaba ikut kesal dan berteriak kalau dia semakin yakin kalau dia sama sekali tidak menyukai Kou yang sekarang.

Alhasil, besoknya mereka saling ngambek satu sama lain yang memuat Yuri dan Kominato heran. Yuri berpikir mereka terlihat seperti pasangan yang habis bertengkar. Kominato membenarkan perkataan Yuri, tapi Yuri mengabaikannya. Kominato mengelus tengkuk heran, apa yang membuat Yuri bersikap cuek. Kou dan Futaba serentak menjawab kalau Yuri kesalnya padanya. Kominato semakin heran, apa yang dia lakukan hingga Yuri kesal padanya?

Benar saja, Yuri rupanya masih ngambek sama Kominato karena kemaren Kominato telah mengambil cakenya. Yuri mengomel sendiri dan tidak akan memaafkan Kominato. Saat itu, dia tidak sengaja mendengar dua orang tengah mengobrol. Yuri mengintip dan melihat Morao berama Tanaka-sensei. Tanaka-sensei meminta Morao untuk bergabung dengan teman-temanya yang lain. Tapi Morao tidak mau dan ingin menemani Tanaka-sensei membersihkan jendela. Tanaka-sensei mengingatkan kalau mereka tidak bisa lebih dekat lagi, karena dia adalah guru sementara Morao adalah murid. Karena itu, mereka harus jaga jarak. Morao terlihat sedih dan mau pergi dari sana. Saat pergi dari sana, Morao kaget melihat Yuri yang ternyata melihat dan mendengar percakapannya dengan sensei.

Di sisi lain, Futaba masih mengomelkan Kou yang membuatnya marah. Tapi setelah dipikir-pikir Kou ada benarnya. Karena itu, dia bertekad untuk kembali kepada keyakinan awalnya untuk memulai sesuatu yang baru. Lantas dia pergi mencari Kou. Tapi dia justru menemukan Kou tengah mengobrol dengan seorang gadis. Futaba yakin, si gadis itu pasti tengah menyatakan cinta. Ini membuatnya kesal, bagaimana bisa Kou mengomel padanya sementara tersenyum manis pada gadis lain. Futaba memilih pergi dari sana tapi saying sekali, dia justru dihadapkan dengan dua murid laki-laki yang berusaha menggodanya. Futaba bingung harus berbuat apa. Tiba-tiba Kou datang dan bilang kalau Futaba adalah pacarnya, lalu menariknya pergi dari sana.

Futaba sedikit kaget dan tak henti melihat Kou yang kini menggenggam tangannya. Futaba bertanya kenapa Kou memegang tangannya, dia hanya tidak mau pacar Kou salah paham jika melihat mereka. Kou bilang kalau dia tidak memiliki pacar. Sontak, senyuman tergambar manis di wajah Futaba.

“Entah kenapa aku merasa lega mendengarnya. Bahkan, setiap kata yang Kou ucapkan bisa membuatku jengkel atau senang…tapi kurasa itu bukanlah pertanda rasa sukaku pada Kou yang sekarang..”

Bersambung ke episode 5



EmoticonEmoticon