Futaba dan Kominato terlihat begitu bersemangat untuk memecahkan
beberapa teka teki dan tantangan di alam terbuka. Sementara, Murao , Kou dan
Yuri terlihat tidak begitu semangat. Murao mungkin masih memikirkan masalahnya
dengan Tanaka-sensei, dia bahkan meminta Yuri untuk tidak menceritakannya pada
siapapun termasuk Futaba. Pada tantangan terakhir menemukan danau terbesar di
lokasi itu, mereka berlima berakhir dengan tersesat di hutan. Yuri
begitu cemas dan berpikir untuk menunggu saja disana sampai guru mencari
mereka. Kou justru berpikir mereka harus bergerak mencari jalan keluar karena
sebentar lagi langit akan gelap. Mereka pun memutuskan untuk mencari jalan
keluar. Beberapa lama berjalan di hutan, akhirnya mereka mendapatkan jalan
keluar karena bertemu sungai yang tak jauh dari lokasi pelatihan.
Yuri sama sekali tidak berani menyeberang karena takut masuk ke
sungai. Kou bak pahlawan datang dengan senyuman ramah untuk menolongnya. Dia
menghampiri Yuri dan mengulurkan tangan agar Yuri memegang tangannya dan
bersama-sama keluar dari sana. Yuri seketika berubah gugup dan langsung
menerima uluran tangan Kou. Dari kejauhan, Futaba terlihat senang melihat sikap
Kou yang manis dan baik hati. Yang membuatnya semakin bahagia adalah disaat Kou
menggendongnya sampai ke gedung pelatihan karena kakinya terkilir.
Pagi-pagi sekali, Futaba yang hendak minum melihat Kou keluar dari
gedung. Dia penasaran dan bertanya apa yang hendak dia lakukan. Kou mengaku
terbangun dan ingin melihat matahari terbit. Futaba berpikir itu adalah ide
yang bagus. Dia memperhatikan langit yang masih gelap. Sulit untuk membedakan
apakah ini malam atau siang, seperti Kou, apakah Kou yang sekarang baik atau
tidak. Kou membalas, begitupun dengannya, dia juga sulit membedakan apakah
Futaba yang sekarang kompeten atau tidak. Futaba hanya diam mendengar, lalu
tiba-tiba benda lembut mendarat di kepalanya. Kou meminta Futaba memakai jacket
itu karena dingin. Lagi-lagi, Futaba semakin tersentuh dengan sikap Kou.
Karena matahari masih belum terbit, Futaba mendapat ide untuk
membangunkan Murao, Kominato dan Yuri. Akhirnya mereka bisa melihat matahari
terbit bersama-sama dengan penuh kegembiraan. Suatu hal yang kelak akan menjadi
kenangan manis. Pagi itu terlihat sangat indah dan hangat, karena kebersamaan
mereka.
Untuk kedua kalinya, Kou dan Futaba ketinggalan bus. Para guru dan
kelompok lain sudah pulang, sementara mereka masih tidur pulas. Kali ini mereka
tidak berdua, karena Yuri, Murao, dan Kominato juga ikut tertidur pulas setelah
menikmati matahari terbit. Akhirnya mereka pulang berlima dengan naik kereta.
Di taman, Kou dan Futaba tampak duduk bersama. Futaba bertanya
kenapa Kou belum pulang. Kou bingung menjawab apa, lalu melihat kucing
menghampirinya. Kou langsung bilang kalau dia masih ingin disini untuk bermain
dengan kucing itu. Tapi begitu ibu Futaba datang, Kou langsung pamit pulang.
Futaba memanggilnya untuk berterimakasih karena sudah menemaninya menunggu ibu.
Kou membantah, dia disana tidak menemani Futaba tapi karena bermain dengan
kucing. Futaba hanya tersenyum, karena dia tau dia berbohong.
Bagaimanapun juga, dua hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuknya,
hari yang mendekatkannya dengan Kou. Hari dimana dia semakin mengenal Kou.
Disaat hatinya penuh suka cita, tiba-tiba Yuri mengirim pesan singkat padanya
kalau dia mungkin telah jatuh cinta dengan Kou Mabuchi. Seketika Futaba hanya
mampu terdiam membaca pesan Yuri.
EmoticonEmoticon