Wednesday, 4 March 2020

Sinopsis Anime Ao Haru Ride Episode 6


Pagi ini, Futaba dan Yuri terlihat sedikit canggung saat bertemu. Futaba meminta maaf tidak membalas pesan Yuri kemaren karena langsung tertidur begitu sampai di rumah. Yuri tersenyum lega karena dia berpikir mungkinkah Futaba marah padanya atau karena Futaba juga menyukai Kou. Futaba dengan cepat membantah, dia tidak mungkin menyukai pria itu. Yuri semakin lega dan tidak berhenti tersenyum sepanjang hari. Futaba berpikir Yuri begitu manis saat jatuh cinta. Dia bertanya soal Kou sepanjang hari padanya, mulai dari makanan hingga bagaimana sikapnya saat SMP. Futaba ikut senang, sekarang yang hanya perlu dia lakukan adalah untuk mencegah dirinya sendiri agar tidak sampai jatuh cinta dengan Kou.

Futaba terlihat baik-baik saja. Tapi sebenarnya dia tidak begitu. Hari ini dia dan Kou membuat laporan pelatihan kepemimpinan. Mereka hanya berdua, sehingga Futaba tidak bisa untuk tidak terbawa perasaan. Futaba tampak memperhatikan Kou yang tengah membuat laporan. Tulang tangan Kou saat menulis, pundaknya, mata, rambut, hampir semua yang ada di diri Kou membuatnya gugup. Tapi bagaimana sekarang, dia adalah pria yang disukai oleh sahabatnya. Mengingat ini membuat Futaba kalut. Tanaka-sensei datang dan meminta Kou untuk menaruh laporan di ruang guru jika sudah selesai.  Kou mengerti.

Tanaka-sensei tersenyum dan bilang kalau Kou itu tidak bermuka batu. Kou heran, lalu tersadar kalau ada tulisan “si muka batu” di punggungnya, dia yakin ini adalah kerjaan Kominato. Kou lantas meminta Futaba untuk melepasnya. Futaba sedikit gugup dan mengambil tempelan itu di punggung Kou. Dia dengan sempurna bisa melihat tekuk indah Kou. Wajahnya memerah. Kou mengeluh agar Futaba tidak menciumnya lagi. Futaba kaget apa yang Kou bicarakan. Kou bilang dia tau Futaba mencium tengkuknya malam itu saat merebahkan kepala di meja dan juga ketika mereka bersembunyi saat SMP. Wajah Futaba langsung memerah, dia berteriak dalam hati bagaimana Kou bisa tau dia melakukan itu. 

Dia malu, tapi tidak ada jalan lain selain membantah. Kou hanya memelas kalau laporan mereka mungkin tidak akan pernah selesai jika dia ada disana. Futaba lagi-lagi kaget dengan sikap Kou yang begitu percaya diri, tapi entah kenapa sikapnya yang seperti itu membuatnya semakin berdebar. Laporan mereka akhirnya selesai. Futaba sedikit sedih karena waktunya dengan Kou sudah habis, andai saja dia bisa berduaan lebih lama dengannya. Futaba lantas menawarkan diri untuk mengantar laporan itu ke meja guru. Saat pulang, Futaba kaget melihat Kou masih menunggunya di loker.

Kou mengeluhkan Futaba yang terlihat kaget, padahal dia sendiri yang ingin mengantar laporan itu yang berarti bahwa dia harus menunggunya pulang. Futaba kaget dan membantah, dia ingin mengantar laporan itu agar Kou bisa pulang duluan. Kou tidak peduli dan mengajaknya segera pulang karena merea menaiki kereta yang sama. Futaba hanya mampu mendengus dalam hati karena lagi-lagi Kou tau apa yang dia pikirkan. Sebenarnya dia memang sengaja melakukan itu agar bisa pulang bersama Kou, karena jika Kou yang mengantar laporan itu tidak mungkin dia Kou pulang. Ini gawat, dia sudah benar-benar jatuh cinta dengan pria ini.

Mereka tampak berlari karena kereta akan segera berangkat. Futaba terus memikirkan perasaannya dalam hati dan perlu memutuskannya sekarang juga. Kou tampak lega berhasil masuk ke kereta, tapi Futaba tidak masuk dan justru terdiam di depannya. Futaba dengan muram bilang kalau dia melupakan sesuatu. Kou kaget mendengarnya. Futaba menunduk dan bergumam sendiri. Dia telah mengambil keputusan. Jika Kou keluar, maka dia tidak akan menyerah dan akan mencintainya. Tapi jika Kou tidak keluar, maka dia akan menyerah. Pintu kereta ditutup dan bergerak perlahan hingga akhirnya tidak terlihat lagi.

Futaba masih menunduk menutup matanya sambil  memohon dalam hati agar Kou keluar. Saat dia membuka mata, dia benar-benar melihat pria itu berdiri tepat di depannya. Jantungnya semakin berdebar dan wajahnya memerah. Kou bertanya apa yang ketinggalan dan mengajaknya kembali ke sekolah untuk mengambilnya. Futaba dengan muram mengaku kalau dia berbohong, dia tidak meninggalkan apa-apa.  Kou kaget dan heran apa sebenarnya yang Futaba fikirkan. Mungkinkah Futaba merasa tidak enak badan. Futaba masih terdiam dan menatap Kou dengan penuh arti, “Aku hanya ingin Kou turun dari kereta.”             

                        
Bersambung ke episode 7






EmoticonEmoticon