Thursday 5 March 2020

Sinopsis Anime Ao Haru Ride Episode 8



Ini adalah kesempatan yang tepat untuk berbicara pada Yuri. Sepanjang jalan Futaba terus menguatkan hatinya untuk memberanikan diri, bahkan dia menantang akan memotong rambut jika tidak berhasil mengatakannya hari ini. Yuri adalah sahabat yang berharga, karena itulah dia ingin jujur padanya. Futaba terus merasakan sesak di dadanya. Dia gugup dan benar-benar takut untuk bicara, terlebih Murao juga ikut bersama mereka. Tapi bagaimanapun, ini adalah kesempatan terakhirnya.

Di Kafe, Futaba terlihat gugup tidak nyaman. Murao dan Yuri hanya bingung melihat sikap Futaba yang sedikit aneh. Dengan terbata-bata, Futaba akhirnya menatakan bahwa dia juga menyukai Kou. Untuk sesaat suasana menjadi hening, tapi berikutnya terdengar suara tawa manis dari Yuri. Yuri bilang itu artinya mereka menyukai pria yang sama dan memuji Kou yang keren karena membuat mereka berdua jatuh cinta. Futaba hanya terdiam tak percaya dengan tanggapan santai yuri. Ini tak seperti yang dia bayangkan, dia pikir Yuri akan marah atau membencinya, tapi sekarang dia hanya melihat senyuman di bibir Yuri seolah ini tidak jadi masalah baginya. Jika tau begini, seharusnya dia mengatakan saja dari awal. Murao hanya bisa mengeluhkan selera kedua sahabatnya yang buruk karena menurutnya Kou tidak menarik sama sekali.

Yuri berpikir Futaba beruntung karena dia lebih dekat dengan Kou. Futaba menyanggah, Kou bahkan pernah bilang kalau dia tidak menyukainya. Yuri kaget dan bertanya apakah Futaba sudah mengatakan perasaannya. Futaba menyanggah, dia lantas bercerita kalau dia pernah menyukai Kou saat masa SMP dan kembali bertemu dengannya dengan kepribadian yang sama-sama berubah. Yuri mengerti dan meminta mereka untuk tetap bersahabat meski kelak salah satu dari mereka mendapat hati Kou. Setelah itu, Yuri segera pamit ke toilet.

Futaba mengusap dada lega karena mengatakan semuanya. Dia juga merasa senang karena tidak kehilangan sahabatnya. Tapi, begitu Yuri kembali hati  Futaba kembali goyah karena melihat mata Yuri yang sembab dan merah.  Murao tiba-tiba juga mengaku kalau dia menyukai Tanaka-sensei. Futaba kaget dan heran kenapa Yuri tidak kaget.

Murao bercerita kalau Yuri sudah mengetahuinya. Awalnya dia berpikir Yuri akan menceritakannya pada Futaba, tapi ternyata Yuri benar-benar menyimpan rahasia. Baginya, Yuri adalah orang baik, dan dia yakin itu jugalah yang menjadi alasan kenapa Futaba kesulitan mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti Yuri. Murao mengaku kalau dia berani mengatakan perasaannya karena melihat mereka berdua. Dari mereka dia belajar untuk tidak ada salahnya menyukai dan bersahabat dengan seseorang. Murao juga jujur bilang kalau ini adalah pertama kalinya dia mengobrol dengan teman sepulang sekolah. Dia mengingatkan, bertengkar tidak akan merubah apapun karena Kou lah yang menentukan siapa yang dia pilih, atau bahkan menolak mereka berdua. Dia berada di pihak yang netral, ajdi meminta mereka berdua untuk berjuang secara adil. Futaba dan Yuri membenarkan dan terlihat bersemangat untuk mendapatkan Kou.

Akhirnya, Futaba bisa pulang dengan perasaan lega tanpa beban lagi seperti beberapa hari sebelumnya. Kebetulan sekali, di stasiun dia tak sengaja melihat Kou. Ini membuatnya sedikit gugup. Futaba menghampirinya dan bertanya apa yang dia lakukan. Kou mengelus kucing itu dan bilang kalau kucing itu lebih kurus dari sebelumnya. Futaba bertanya kenapa Kou tidak membawa saja kucing itu ke rumahnya dan merawatnya. Kou tidak mau, karena itu akan membuatnya peduli. Futaba heran kenapa Kou tidak mau bersikap peduli. Kou mengaku kalau sikap peduli akan membawa banyak masalah. Lalu berjalan pergi dari sana. Futaba terdiam memperhatikan tubuh itu berjalan menjauh.  Dia bertanya dalam hati apakah itu artinya Kou juga tidak peduli dengan teman dan sekolahnya.

Futaba penasaran kemana Kou gerangan. Dia lantas mengikutinya dan menemukan Kou berkumpul dengan beberapa anak muda yang terlihat hidup bebas. Futaba kaget melihat Kou yang ternyata berteman dengan orang-orang seperti itu. Dia lantas menghampirinya dan bertanya apa yang dia lakukan disana. Kou bertanya balik, justru dia ingin tau apa yang Futaba lakukan disana.  Teman Kou bertanya apakah gadis itu pacarnya. Kou membantah, Futaba adalah temannya. Temannya lantas berpikir bagaimana kalau Kou menjodohkannya dengan Futaba. Kou bilang kalau Futaba bukanlah gadis feminin, makannya banyak dan kakinya besar. Temannya membantah, menurutnya gadis itu feminine dan bahkan dia bisa menebak dia memiliki payu*ara yang besar. Kou terlihat muak mendengarnya. Dia lantas menyeret Futaba pergi dari sana. Dia meminta Futaba untuk pulang, tapi Futaba menolak dan tetap mengikuti Kou. Di sepanjang jalan, Futaba terus memperhatikan punggung Kou. Dia sedih karena rupanya dia masih belum sedekat yang dia pikirkan dengan Kou. Dia sama sekali tidak tau apa yang sebenarnya Kou rasakan.

Mereka berdua berakhir dengan duduk di tepi sungai. Futaba bertanya apakah Kou juga melakukan hal-hal buruk (minum dan merokok) seperti yang dilakukan temannya. Kou bilang dia tidak pernah melakukan hal semacam itu. Dia hanya butuh teman untuk bicara. Futaba terlihat lega dan ikut merebahkan diri di rumput.  Dia meminta Kou berbicara padanya atau teman yang lain saat dia butuh teman bicara.

Kou melihat Futaba tidur disampingnya dan mengeluhkan Futaba yang bersikap lengah. Kou bertanya apakah Futaba tidak merasa takut karena dia bisa saja diserang saat ini juga. Futaba terkekeh dan bilang kalau itu tidak akan terjadi karena dia tau Kou tidak akan melakukan hal semacam itu.  Kou lantas bergerak ke atas Futaba dan bilang kalau Futaba terlalu meremehkannya. Futaba terbelalak kaget melihat Kou berada di atasnya dan mengunci tangannya di rumput. Kou mendekatkan wajahnya hendak mencium Futaba.

Futaba memejamkan mata dan kemudian merasakan jidadnya sakit karena disentil Kou. Kou kembali ke tempat duduknya dan meminta Futaba untuk tidak kembali ke tempat itu lagi sendirian jika tidak ingin mendapatkan ingatan yang menakutkan seperti yang barusaja hendak dia lakukan. Futaba terdiam dan tersadar kalau Kou sengaja melakukan itu untuk membuatnya mengerti. Tiba-tiba saja Futaba menangis terisak. Kou meminta maaf dan bertanya apakah dia terlalu menakuti-nakutinya. Futaba hanya diam, dia teringat kembali kejadian barusan dimana Kou hendak menciumnya. Aku syok dan takut. Tapi sebenarnya.., bukan itu alasan yang membuatku menangis. Aku menangis karena aku malu pada diriku yang terbawa suasana..

Bersambung ke episode 9




EmoticonEmoticon