Tenshi mengibarkan sayapnya dari atas gedung dan
langsung menyerang para monster bayangan itu. Disisi lain, Otonashi, Naoi,
Hinata, T.K, Ooyama, dan Noda-kun juga ikut melawan bayangan itu. Lebih mengejutkan, Matsushita-godan juga hadir
dan kini dia tampak lebih kurus karena kehabisan makanan saat latihan di
gunung. Merekapun bersatu bertempur dengan penuh semangat.
Di lain sisi, Yuri tampak memasuki tempat
persembunyian orang dibalik semua kekacauan yang terjadi. Tempat tersebut
adalah tempat perserikatan mereka yang lama. Sayangnya, disana juga ada si
monster bayangan dan Yuri berusaha menghadapinya sendiri.
Saat dalam perjalanan, Yuri berhenti untuk istirahat
sejenak. Saat itu ia memikirkan Kanade atau Tenshi. Ia berpikir kenapa tidak
dari dulu dia sadar kalau Tenshi adalah gadis yang baik dan mereka bisa
berteman sebagai seorang gadis. Tiba-tiba lamunannya terhenti begitu monster
bayangan itu muncul lagi. Dengan penuh amarah, Yuri menembakkan senjatanya
sambil berteriak Musnah! Musnah!
Flashback.
Yuri tampak melamun dalam kelas. Salah seorangnya
bertanya kenapa Yuri melamun dan dia menerka mungkin karena Yuri sedang jatuh
cinta. Yuri kesal dan mengatakan kalau ia tidak sedang jatuh cinta.
Saat pelajaran berikutnya, Yuri juga melamun.
Gurunya kemudian menyuruh Yuri untuk membaca halaman buku.
Yuri berdiri dan diam untuk sejenak.
“Tempat ini tenang sekali,ya?”
Guru dan teman-temannya melihat kearahnya dengan
heran.
“Ruangan ini sangat menenangkan..,Terlalu
menenangkan. Hidup disaat ini, apa kalian merasa bahagia? Aku iri.” Ucap Yuri
yang membuat mereka lebih heran lagi. “Jika aku pergi, apa aku bisa
mengulanginya lagi? Kebahagiaan yang kurasakan sekarang. Apa aku bisa
menerimanya?”
Yuri juga mengatakan kalau dia tidak akan memberikan
hidupnya untuk orang lain. Tidak akan pernah direbut oleh siapapun. Karena
itulah dia bertempur dan berjuang. Tiba-tiba kaca jendela pecah dan bayangan
hitam datang dan menenggelamkannya. Seseorang mengulurkan tangan dan
membantunya. ***
Yuri tersentak. Didepannya ada Otonashi, Hinata,
Kanade, dan juga Naoi yang telah menyelamatkannya. Otonashi mengatakan kalau
Kanade sangat cemas dan menyuruhnya untuk datang ke tempat ini. Yuri
mengucapkan terimakasih karena sudah menolongnya. Kemudian mereka bersama-sama
menuju tempat orang yang sudah menciptakan kekacauan itu.
Otonashi menyuruh Yuri duluan dan dia bersama Kanade
dan anak-anak lainya akan mengurus monster bayangan itu. Maka, Yuripun pergi
dan akhirnya menemukan ruang persembunyian. Disana ada banyak sekali komputer
yang menyala. Yuri masuk dan melihat dilayar lomputer ada foto- foto NPC yang
menjadi bayangan.
Tidak salah lagi.
Bisiknya.
“Selamat datang.” Ucap seorang lelaki yang duduk
diantara komputer-komputer tersebut.
Yuri bertanya siapa sebenarnya yang sudah
memprogramnya. Laki-laki itu berkata bukan dia, tetapi dia adalah orang yang
sangat tua dan jikapun dia beritahu, Yuri tidak akan memahaminya.
Yuri melihat tulisan Angel Player di layar komputer.
Lelaki itu mengatakan kalau itu adalah software yang dirancang untuk melakukan
modifikasi pada material bumi ini.
“Apa dia yang menulis software itu adalah orang yang
ingin menjadi Dewa?” Tanya Yuri.
“ Mana aku tau.”
Tidak mau memperpanjang waktu, Yuri kemudian
bertanya masalah utamanya tentang apa yang terjadi pada dunia ini setelah dia
aktif.
Laki-laki itu mengatakan bahwa dunia ini telah
tercemar dengan cinta. Sementara di dunia ini tidak membutuhkan cinta.
Dalam hati Yuri membenarkan. Jika diantara mereka
merasakan cinta maka mereka akan dihapus. Tapi jika cinta itu terlanjur
menyebar, lalu apa yang akan terjadi pada dunia ini?
“Akan menjadi surga. Tapi dunia ini bukan surga.
Karena disini tempat untuk kita lulus.”
“Apakah ada orang yang percaya itu?”
“Tapi, jika ada orang yang hidup demi orang lain dan
siap menuju kematianya tapi kehilangan ingatan dan terdampar disini, maka saat
itulah sebuah bug muncul.”
“Diakah programmer angel player?”
“Sangat mengejutkan. Tepat sekali.”
“Jika ada seseorang yang merasakan bug itu, akan
dirubah menjadi NPC.” tambah Yuri memastikan.
Laki-laki itu kembali membenarkan. Laki-laki itu
juga bercerita tentang si programmer dimana dia sendiri adalah seorang NPC. Laki-laki
itu juga mengatakan kalau Yuri bisa mengubah dunia ini. Dia bisa menjadi Dewa.
Untuk sesaat Yuri tertawa dan membayangkan dia menjadi seseorang yang tak
terkalahkan dan menjadikan dunia ini surga.
Tapi, mana mungkin…Dia kemudian sadar dan mengatakan
kalau dia tidak mungkin mau. Karena dia tidak bisa melakukannya pada Kanade dan anggotanya yang lain. Bahkan,
alasanya untuk berjuang sejauh ini adalah untuk melindungi mereka.
Dengan tenang laki-laki itu menyuruh Yuri untuk
berpikir kembali karena masih ada waktu dan kesempatan.
Seolah tak menghiraukan kesempatan yang diberikan
laki-laki itu, Yuri dengan geram menghancurkan semua lomputer termasuk juga
lelaki itu dengan senjatanya hingga semuanya rusak dan tidak ada yang menyala.
Yuri terduduk diam.
Dia merasa sedih. Apakah semua ini telah selesai.
Apakah mereka akan segera pergi dan menghilang. Yuri merasa takut kehilangan
mereka yang selama ini telah memotivasinya. Waktu dan kenangan bersama dengan
mereka tidak akan tergantikan. Jika mereka musnah, dia merasa juga tidak punya
alasan untuk tetap disini. Dia merasa hidup memang tidak pernah adil, bahkan
saat dia merenggut mereka darinya.
“Sekarang..aku akan mengejar kalian..”
Isakan tangis kehilangan terdengar keras.
Bersambung ke Sinopsis Angel Beats Episode 13
EmoticonEmoticon