Yuri sebagai ketua perserikatan membuat rencana baru
untuk menjatuhkan Tenshi (Angel). Ia menyebut rencana kali ini dengan
Penyerangan Liar Tenshi. Mendengarnya, Otonashi sedikit ngeri dan membayangkan
tentang peperangan liar dengan senjata. Sayangnya, anggapannya salah besar.
Ternyata rencana Yuri kali ini adalah untuk
menyabotase lembar jawaban Tenshi dan menjatuhkan nilainya saat tes sekolah
afterlife yang akan diadakan dalam waktu dekat. Tenshi adalah ketua Osis di sekolah
jadi baginya sangat penting untuk mendapatkan nilai tinggi. Jadi, ini adalah
peluang besar bagi mereka untuk menjatuhkan harga diri dan reputasi Tenshi
dihadapan guru dan juga murid biasa lainnya.
AngelBeats! |
Yurippe berpikir, “Jika dalam kemungkinan kecil
Tenshi bukan ciptaan langsung Dewa…, jika jiwanya bukan terbuat dari baja…,
jika dia memiliki jiwa yang sama seperti kami, jiwa manusia, maka… keputus-asaannya
akan menjadi tekanan emosional yang mahaberat.”
Maka,Yuripun kemudian memilih beberapa anggota yang
terlihat normal (terlihat pintar) termasuk Otonashi dalam rencana kali ini.
Rencananya, mereka yang terpilih akan ikut tes dan satu ruang tes dengan
Tenshi. Kalau bisa, salah satu diantara mereka harus bisa duduk dekat dengan
Tenshi agar rencana menyabotase lembar jawaban bisa berjalan dengan lancar.
Mereka akan mengambil kertas hasil tes Tenshi dan menggantinya dengan kertas
jawaban kosong.
AngelBeats! |
Hanya saja, mereka kebingungan apa nama yang harus
mereka kasih di lembar jawaban kosong itu. Karena hingga saat ini mereka tidak
tau siapa nama Tenshi sebenarnya. Tidak lucu jika mereka menulis ketua Osis
bukan?
Otonashi kemudian berlari keluar ruang tes untuk
mencari tau siapa nama Tenshi sebenarnya.
Namun, tiba-tiba Tenshi mencegahnya dan mengatakan
kalau tes akan segera dimulai. Otonashi gugup melihat Tenshi ada di hadapannya.
Padahal Tenshi terlihat sangat manis dan pendiam. Otonashi mengatakan kalau ia
hanya merasa sedikit tertekan dengan tes.
AngelBeats! |
Dengan lembut Tenshi meyakinkan kalau semuanya akan
baik-baik saja. Dalam hati, Otonashi terus berpikir bagaimana cara mendapatkan
nama asli gadis itu. Iapun akhirnya memperkenalkan dirinya dan setelah itu
meminta Tenshi untuk memperkenalkan dirinya juga.
Tenshipun mengatakan kalau namanya Tachibana Kanade.
Dalam hati, Otonashi berpikir kalau Tenshi
sebenarnya adalah gadis yang lembut dan cantik sesuai namanya. Tapi ia
menepisnya.
Iapun kemudian pergi dan memberitahu nama Tenshi
sebenarnya kepada Yurrippe.
Setelah ujian berakhir, si pintar Takeyama yang
kebetulan mendapat posisi duduk di depan Tenshi kemudian melancarkan aksinya
untuk menukar lembar jawaban Tenshi. Hinata diberi tugas untuk mengalihkan
perhatian para murid, termasuk Tenshi agar Takeyama bisa melancarkan aksinya
dengan mudah. Awalnya Hinata tidak bisa, tapi Yuri memencet sebuah tombol dan bangku
Hinata tiba-tiba meleset cepat menghantam langit-langit yang membuat semua
orang melihat kearahnya. Ternyata Yuri sudah mempersiapkan semuanya dan itu
membuat Hinata kesal.
AngelBeats! |
Begitu juga pada tes berikutnya. Kali ini Yuri
menyuruh Takamatsu-kun yang mengalihkan perhatian. Takamatsu menjadi takut dan
kesal karena ia harus bersiap-siap “lepas landas” ke langit-langit seperti
Hinata. Meski agak kesal, tapi tidak ada pilihan lain, iapun akhirnya mengalami
nasib yang sama dengan Hinata.
Yuri senang akan keberhasilan rencana mereka kali
ini. Untuk tes terakhir, Yuri memberi tugas Ooyama-kun menggantikan Takamatsu. Ooyama
cemas kalau ia harus dihantamkan langit-langit demi menarik perhatian murid.
Yuri mengatakan kalau Ooyama tidak akan merasakan
itu. Ooyama merasa lega. Tapi belum sempat ia bernapas lega, Yuri mengatakan
kalau Ooyama hanya perlu pura-pura jatuh cinta kepada Tenshi dan menyampaikan
perasaannya. Itu justru membuat Ooyama lebih kaget lagi.
Hinata menyanggah kalau Ooyama sebenarnya beruntung
karena dia tidak perlu diterbangkan ke langit-langit. Ooyama memprotes dan
mengatakan memang bukan fisiknya yang terluka, tapi hatinya akan terluka dan
terlebih lagi ini akan jadi pertama kalinya ia mengungkapkan cinta. Dan,
pastinya ia akan ditolak. Ia menangis melihat nasibnya. Hinata hanya tertawa
dan mengatakan kalau itu bagus untuk orang polos seperti Ooyama.
Lucunya, saat Ooyama menjalankan aksinya menyatakan
cinta, tiba-tiba Hinata dan bangkunya kembali menghantam langit-langit lantaran
aksi Ooyama tidak berhasil menarik perhatian murid. Duh, kasihan ya si Hinata,
hik hik…
AngelBeats! |
Setelah ujian selesai, Yuri merasa senang dan
mengajak semua anggota untuk makan. Hinata merasa kesal karena untuk ujian
besok ia akan bertugas untuk mengalihkan perhatian lagi. Ooyama juga berpikir
mungkin besok dia juga ditugaskan untuk mengatakan cinta lagi.
Di lain sisi, Otonashi berpikir apa yang akan
berubah dengan mereka melakukan semua ini, justru ini bisa menimbulkan
kerusuhan besar nantinya. Ia seperti mulai meragukan apakah yang mereka lakukan
benar atau tidak.
Saat semua tes berakhir, Otonashi melihat Tenshi
keluar dari sebuah ruangan. Otonashi menanyakan apakah terjadi sesuatu, tapi
Tenshi mengatakan tidak terjadi apa-apa dan semuanya baik-baik saja.
AngelBeats! |
Saat berkumpul, Yuri mengatakan kalau saat ini telah
banyak tersebar desas - desus akan nilai nol yang didapatkan Tenshi. Bahkan
guru mungkin telah memanggilnya dan memberikan peringatan. Mendengar itu, Otonashi
ingat ketika ia melihat Tenshi keluar dari sebuah ruangan dengan wajah sedih.
Mungkin saat itu dia ditegur oleh guru.
Beberapa hari kemudian, diumumkan bahwa Tachibana Kanade
alias Tenshi mengundurkan diri sebagai ketua OSIS. Otonashi sedikit kaget,
namun Yuri terlihat senang dan ia berencana untuk membuat Operation Tornado
malam ini.
AngelBeats! |
Benar saja, malamnya, GirlDemo yang vokalnya saat
ini digantikan oleh Yui si gadis lucu dan cerewet memulai aksinya di panggung.
Diluar, Otonashi dan anggota lain siap-siap menunggu kedatangan Tenshi.
Tiba-tiba Tenshi datang, namun kali ini berbeda.
AngelBeats! |
Otonashi meyakinkan bahwa kali
ini Tenshi terlihat tidak ingin menyerang. Maka merekapun menahan serangan.
Tenshi kemudian masuk ke dalam aula pertunjukkan dan memesan kupon makanan
superpedas Tahu Sichuan. Yurippe yang melihatnya merasa bingung, seperti ada
yang aneh dengan Tenshi.
Besoknya saat ambil makanan, Otonashi ternyata
mendapatkan kupon dengan menu yang superpedas yaitu Tahu Sichuan sama dengan
yang dimakan Tenshi. Awalnya Otonashi merasakan pedas yang luar biasa, tapi
setelah itu ia merasakan sesuatu yang enak. Ia menawarkan Hinata untuk
mencobanya. Meski agak ragu, Hinapun mencoba makanan itu dan benar saja, awalnya
memang sangat pedas tapi setelahnya rasanya sangat enak.
AngelBeats! |
Yuri mengatakan kalau itulah makanan yang dibeli
Tenshi tadi malam. Hinata dan Otonashi sedikit kaget.
Tenshi itu
orang. Aku tidak bisa membayangkan Seorang Tenshi makan Tahu Sichuan untuk
menghibur dirinya. Sebagai ketua OSIS, dia hanya ingin kami tidak mengganggu
ketertiban. Karena kami menciptakan senjata di perserikatan, perang kami
melawan GuardSkill miliknya dimulai. Jadi, ini keinginannya..lucunya,
kami belum memiliki petunjuk mengenai
Dewa. bisik Yuri sambil makan. Sepertinya ia mulai menyadari sisi lain yang
selama ini tidak ia sadari.
Di lain sisi, Otonashi juga berpikir mengenai
Tenshi. Mungkinkah ini makanan kesukaan Tenshi. Otonashi spontan bertanya
apakah saat ini Tenshi masih tidak bisa menjadi teman mereka?
Teman yang lain protes dan mengatakan tidak bisa dan
pertanyaan itu adalah pertanyaan bodoh. Temannya beranggapan bahwa Tenshi tidak
bisa diajak berteman. Tenshi memang terlihat lembut tapi mungkin dia akan
melawan dan menggorok leher mereka saat tidur.
“Salah ngomong ya Otonashi-kun?” Tanya Hinata sambil
tersenyum.
“Kelihatannya….” Jawab Otonashi lembut.
AngelBeats! |
Entah dari mana
aku mendapatkan pertanyaan bodoh macam itu.., mungkin karena aku memikirkan dia
sendirian membeli ini (tahu Sichuan) dan memakannya sendiri disini. Kehilangan
kepercayaan dan tugasnya secara bersamaan. Meratapinya….sendirian….Otonashi
berbisik dalam hatinya dan membayangkan Tenshi yang makan sendirian di tempat
ini.
Bersambung Sinopsis Angel Beats Episode 6
EmoticonEmoticon