Sakaki Makio (27 tahun), ketua dari geng Kantou Sharp Fang
akan melakukan sebuah transaksi dengan mafia Hongkong. Sebelum melakukan
transaksi tawar menawar, ia mendapatkan perintah dari bosnya untuk mengatakan “NO” jika mafia menawarkan US$27.
Perundinganpun dimulai.
Pihak mafia Hongkong menawarkan 25, Makio yang didampingi
dengan anggota gengnya dengan percaya diri mengatakan “NO”. Kemudian dengan
agak kesal, mafia Hongkong kembali menambahkan 5. Makio masih mengatakan “NO”. Mafia
Hongkong kembali menambah tawaran hingga 10 lagi. Dengan kata lain, mereka
menawarkan 25+5+5+5. Maiko tampak berpikir dan berusaha menghitung berapa total
jumlah dengan jarinya. Celakanya, ia justru lupa apakah bos memerintahkan untuk
menolak di bawah atau di atas US $27.
MBMH |
Dengan sedikit ragu, Makio kembali menolak. Alhasil, mafia
Hongkong kehabisan kesaraban dan mengatakan kalau Makio idiot. Mendengar itu,
Makio marah besar dan langsung bertarung. Makio memang menang, namun saat di
markas ia dimarahi oleh bos yang merupakan ayahnya sendiri, lantaran ia menggagalkan
transaksi dan kehilangan uang US$27.
Ayahnya sebenarnya ingin menjadikan Makio sebagai bos dari
geng Kantou Sharp Fang , namun karena Makio bodoh dan sering mengacau, maka ia
rasa Makio tidak bisa menjadi bos dari geng. Terlebih, ada anggota geng yang
mengatakan kalau Makio kurang cocok menjadi bos. Makio membantah dan mengatakan
kalau dia adalah yang paling kuat namun ayahnya pandangan bahwa zaman sekarang tidak hanya
butuh kekuatan, tetapi juga otak. Yakuza
tidak akan mau bekerja untuk orang bodoh.
MBMH |
Ayah memberi Makio satu kesempatan lagi dengan syarat Makio harus
mau bersekolah di SMA agar dia belajar lebih baik lagi. Ayahnya memiliki teman
lama yang menjadi kepala sekolah di sebuah SMA, jadi dia akan membantunya.
Makio akan menjadi murid pindahan khusus dan belajar di kelas 3. Makio kaget
dan menolak. Bagaimana mungkin di umurnya yang 27 tahun kembali ke masa SMA?
Dan lagian dia juga tidak berminat lagi untuk sekolah. Dengan tegas ayahnya
tetap menyuruhnya untuk sekolah, jika Makio tidak lulus maka adik Makiolah yang
akan menjadi bos.
MBMH |
Besoknya, Makio mulai menjalani statusnya sebagai murid kelas
3 SMA. Sebelum berangkat sekolah, anggota gengnya sibuk membantu Makio untuk
tampil layaknya anak SMA. Mereka mengubah gaya rambut Makio dan mengajarkan
bagaimana caranya menjawab panggilan dari guru. Para anggota gengnya pun
melepas Makio pergi sekolah dengan membungkuk dan penuh hormat.
“Lihat saja ayah, aku akan lulus SMA..!” ucap Makio
yakin. ***
MBMH |
MBMH |
Makio mengangguk paham. Wali kelasnya, Minami-Sensei
memperkenalkan Sakaki Makio di depan para murid. Makio yang gugup bisa melihat
tampang murid yang melihat aneh padanya seperti ingin mengatakan kenapa dia
terlihat tua dan aneh? Baru beberapa menit Makio duduk di bangkunya, tiba-tiba
dia berdiri dan pergi ke pojok kelas sambil berteriak “cepat berlindung!” begitu mendengar suara tembakan. Murid yang
lain merasa heran tapi akhirnya mereka ikut-ikutan menunduk di bawah meja.
MBMH |
Saat pelajaran berlangsung, Makio tampak kesal karena tidak
tau sama sekali dengan apa yang tengah dipelajarinya. Lucunya, saat seorang
guru laki-laki dengan postur tubuh yang agak kecil hendak melempar pertanyaan
padanya, Makio dengan cepat memperlihatkan tampang menakutkan dan dalam hatinya
ia berbisik akan membunuh guru itu jika dia berani memberikan pertanyaan
padanya. Melihat tampang Makio yang menakutnya, akhirnya guru tersebut tidak
jadi memberikan pertanyaan. Makio bernapas lega.
MBMH |
Hoshino dan teman-temannya balas meminta uang pada Makio.
Makio berusaha menahan amarahnya yang hendak membunuh mereka, tapi tiba-tiba Kdia
melihat Kuroi dan Kazuya memberikan kode X dengan menyilangkan tangannya dengan
artian bahwa Makio tidak boleh melakukan itu. Makio terpaksa membatalkan
rencananya untuk memukul mereka dan dengan pasrah membiarkan Hoshino mengambil
uangnya.
MBMH |
Besoknya, Minami-sensei menyuruh Makio untuk maju menjawab
pertanyaan. Lagi-lagi, Makio menunjukkan wajah menakutkan, tapi sayangnya kali
ini dia tidak berhasil karena wali kelasnya tampak tidak takut sama sekali. Tidak
ada jalan lain, Makiopun jujur kalau dia tidak bisa mengerjakannya. Alhasil,
dia dicemooh oleh beberapa temannya karena bodoh.
Makio berpikir bahwa tidak ada sesuatupun yang menarik di
sekolah ini. Semuanya sia-sia.
“satu-satunya yang menarik disini hanyalah puding..”
ngocehnya.
“Puding?” tanya Umemura yang berada di sampingnya.
MBMH |
MBMH |
Hari berikutnya, Makio kembali merasa kesal karena
teman-temannya kembali menertawakan dan menganggapnya bodoh. Pasalnya, saat
guru memintanya untuk membacakan sebuah puisi yang ada di catatan, ia justru
tidak bisa membacanya. Sakaki merasa marah, ia berdiri dan membentak meja. Ia
keluar dari ruang kelas dan melempar apapun yang dilihatnya. Iapun pergi ke atap
dan mengoceh sendiri disana.
MBMH |
Makio akhirnya sadar bahwa memang dia tidak akan bisa
melompati gedung itu. Dia bahkan juga mengoceh bahwa dia tidak akan bisa jadi
bos. Sakurakoji yang mendengarnya menjadi bingung, bos? Bos apa?
MBMH |
Makio sangat senang dan memberikan puding itu pada Sakurakoji
namun Sakurakoji menolaknya karena dia tidak suka makanan manis. Sakurakoji
mengatakan kalau ini adalah pertama kalinya dia begitu bersemangat dalam
hidupnya. Makio juga mengatakan yang sama. Makio dan Sakura tertawa besar dan
mengatakan kalau dia sangat bahagia. Dari kejauhan, Kuroi dan Kazuya tampak
ikut tertawa bahagia melihat Makio tertawa lepas.
MBMH |
“Jadi..,aku telah
memutuskan untuk mulai menjalani sekolah. Sekolah adalah omong kosong. Tapi hari ini, aku mungkin telah belajar
sedikit. Tentang senang dalam belajar, dan senang di masa muda…”
EmoticonEmoticon