Kimi ni Todoke yang memiliki arti ‘Tersampaikan Padamu’ merupakan
salah satu film percintaan Jepang yang tidak kalah menarik dari film-film
lainnya. Kimi ni Todoke merupakan film dengan kisah cinta yang sebenarnya
sederhana tapi disampaikan dengan sangat menarik, tidak kaku dan alur cerita
roman yang mengena. Mikako Tabe sangat cocok memainkan peran sebagai Sawako, si
gadis pendiam dalam film ini.
Judul :
Kimi Ni Todoke
Direktor :
Naoto Kumazawa
Writer :Karuho
Shiina, Rika Nezu, Naoto Kumazawa
Produser :Takahiro
Sato
Pemain :Mikako
Tabe (Sawako Kuronuma)
Haruma Miura
(Shota Kazehaya)
Misako
Renbutsu ( Chizuru Yoshida)
Natsuna
Watanabe (Ayane Yano)
Mirei
Kiritani (Ume Kurumizawa)
Haru Aoyama
(Ryu Sanada)
Film ini menceritakan tentang seorang gadis pendiam dan kurang
pergaulan bernama Sawako Kuronuma. Karena sikapnya yang pendiam dan kurang
pergaulan, teman-temannya menjauhinya dan mengganggapnya sebagai hantu “Sadako”
dalam film horor “The Ring” sehingga mereka takut berhadapan dengan
Sawako. Mereka percaya bahwa jika ada orang yang menatap mata Sawako-yang
mereka panggil dengan nama Sadako-dalam 3 detik, maka orang tersebut akan
ditimpa masalah. Rumor ini semakin buruk dan menyebar keseluruh sekolah karena
ia memang tidak bisa mengekspresikan dirinya didepan orang lain.
Ketika pertama kali memasuki bangku SMA, seseorang pria tersesat
bertanya padanya tentang dimana arah sekolah. Pria itu adalah Shouta Kazehaya
yang ternyata satu kelas dengannya. Ia mengambil sakura berbentuk hati yang
terbang diatas kepala Sawako dan menyerahkannya kepada gadis itu. Kazehaya
adalah pria yang ceria dan populer dikalangan siswa terlebih para gadis. Ia
adalah orang pertama yang mau menyapa dan dekat dengan Sawako sementara
teman-temannya yang lain mengucilkan gadis itu. Ternyata diam-diam ia mulai
menyukai Sawako karena sikapnya yang baik, rajin dan apa adanya.
Suatu hari, Kazehaya menantang temannya untuk ikut “Keberanian
Challenge” untuk mengisi liburan. Disinilah Sawako mulai mendapatkan teman
yaitu Chizuru dan Ayane Yano setelah dia setuju berperan sebagai hantu dalam
acara tersebut. Dan, ia berhasil menakut-nakuti teman-temannya. Dekat dengan
Chizuru dan Yano membuat kepercayaan dirinya perlahan timbul. Ia sudah bisa
tersenyum dan memiliki teman untuk makan ramen, sementara sebelumnya ia tidak
pernah makan bersama dengan temannya.
Ia juga sudah mulai belajar bermain bola dengan sahabat barunya
itu. Hubungan antara Sawako dan Kazehayapun semakin dekat. Hanya
saja, Ume Kurumizawa seorang gadis yang menyukai Kazehaya menjadi iri karena
Kazehaya memperhatikan Sawako dibandingkan dirinya. Padahal ia telah memendam
perasaan kepada Kazehaya sejak lama.
Rumor-rumor aneh tentang Chizuru dan Yano mulai menyebar seperti
rumor yang menyatakan bahwa Chizuru tidur dengan 100 pria. Sawako menganggap
bahwa desas-desus tersebut disebabkan karena ia dekat dengan kedua orang
tersebut. Sehingga ia mulai menjauhi Chizuru dan Yano agar mereka tidak mendapat
rumor aneh sepertinya. Ia terpaksa mengatakan bahwa “Chizuru dan Yano bukanlah
temanku!” agar kedua sahabatnya itu mau menjauhinya. Chizuru dan Yano merasa
sedih mendengar itu. Sejak itu, jarak mereka jauh.
Tapi suatu saat, Sawako mengumpulkan keberanian untuk langsung
berbicara kepada si penyebar rumor. Dalam kamar mandi, ia dihadang oleh tiga
orang yang telah sengaja meyebar rumor buruk tentang Chizuru dan Yano. Ia di
dorong sampai jatuh ke lantai karena berusaha mengatakan bahwa temannya,
Chizuru dan Yano adalah orang yang baik tidak seperti yang mereka katakan.
Di lain sisi, Kazehaya yang mendengar kabar tersebut dengan cepat
memanggil Chizuru dan Yona agar melihatnya secara langsung. “Dia…, Sawako sudah
melakukan yang terbaik…” ucapnya. Dengan cepat, Chizuru dan Yona berlari ke
kamar mandi dan menghentikan sikap kasar si penyebar rumor tersebut. Mereka
sangat tersentuh dengan sikap Sawako yang rela menjauhinya agar mereka tidak
mendapatkan masalah. Sejak itu, persahabatan mereka semakin kuat.
Pada saat festifal olahraga, Kurumizawa semakin cemburu. Ia
sengaja mendekati Sawako dan minta tolong padanya untuk menyatukan antara dia
dengan Kazehaya. Sawako bingung dan mengatakan bahwa Kazehaya juga orang yang
spesial untuknya. Tapi Kurumizawa membantah dan mengatakan bahwa perasaan
Sawako hanyalah perasaan teman biasa. Hingga ia menyuruh Sawako untuk menemui
Ryu supaya tau bahwa perasaannya kepada Kazehaya sama dengan perasaannya pada
Ryu, yaitu perasaan sahabat semata. Tapi begitu bertemu dengan Ryu, Sawako
justru tidak merasakan apa-apa.
Ia tidak merasakan perasaan yang ia rasakan saat berada di dekat
Kazehaya. Lalu ia mengambil kesimpulan bahwa ia memang menganggap Kazehaya
orang yang spesial. Pada saat itu, Kurumizawa ternyata mengatur semuanya, ia
sengaja mengajak Kazehaya lewat kesana mereka sehingga Kazehaya langsung
cemburu dan menarik tangan Sawako keluar dari tempat itu. Tapi bukannya
memburuk, sikap Sawako yang jujur dan apa adanya membuat kondisi membaik. Saat
Kazehaya bertanya apakah dia menyukai Ryu, maka ia menjawa, “Ya..saya
menyukainya..tapi sebagai sahabat..” jawaban itu membuat Kazehaya Tenang.
Chizuru dan Yona mencium rencana busuk Kurumizawa itu. Ia kemudian
memojokkan Kurumizawa dan meminta pernyataan kenapa ia berusaha memisahkan
Sawako dengan Kazehaya. Akhirnya ia mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa
ia melakukan itu karena menyukai Kazehaya. Ia lah yang pantas dengan Kazehaya
bukan Sawako. Mendengar pengakuannya, Chizuru dan Yona pun mengancam akan
memberitahu semuanya kepada Kazehaya. Tapi Sawako yang mendengarnya melarang
sahabatnya untuk mengatakan kebusukan Kurumizawa kepada Kazehaya. Meskipun
begitu ia berusaha jujur bahwa dia menyukai Kazehaya bukan sebagai seorang
sahabat seperti yang dibilang Kurumizawa. Kurumizawa hanya tersenyum kecil dan
menyatakan bahwa dialah yang seharusnya dekat dengan Kazehaya.
Hubungan Kazehaya dan Sawako semakin dekat. Bahkan, Kazehaya
berusaha mengajak Sawako natal bersama agar ia bisa menyampaikan perasaannya.
Tapi Sawako tidak bisa karena ia harus pulang lebih cepat dari biasanya karena
mau masuk musim dingin. Kazehaya memaklumi. Natalpun berlalu. Kazehaya kemudian
kembali mengajak Sawako untuk mengikuti festival akhir tahun. Tapi Sawako lagi-lagi
menolak karena ia harus menghadiri pertunjukan ayahnya.
Tepat beberapa waktu pergantian tahu, Sawako merasakan bingung. Ia
ingin sekali menghadiri festival dan bertemu dengan Kazehaya, tapi bagaimana ia
mengatakannya kepada si ayah yang sebentar lagi akan melakukan pertunjukan?
Ternyata sang ayah melihat kegelisahannya dan mengajaknya berbicara. Setelah
mendengar penjelasan Sawako, ia berkata, “Tidak apa pergi demi orang yang kita
sayangi! Karena aku juga melakukannya dulu..” ucapnya sambil mengenang saat
dimana dia meninggalkan pertunjukan demi melihat istrinya melahirkan Sawako.
Sawakopun tersenyum dan berlari keluar dari tempat pertunjukan tersebut. Ia
berlari dengan kencang dan berharap bisa sampai tepat waktu untuk bertemu
Kazehaya.
Kazehaya merasa bahwa Sawako tidak mungkin datang dan mungkin juga
ia tidak menyukainya sehingga ia bersedih hati. Tapi tiba-tiba gurunya datang
dan memberikan buku pegangan yang didalamnya terdapat sekelopak bunga sakura
yang pernah ia kasih saat pertama kali bertemu. Ternyata Sawako menyimpannya.
Dan, ia akhirnya tau bahwa sebenarnya Sawako menyukainya juga.
Di lain sisi, Sawako terus berlari dan langsung bertanya dimana
Kazehaya begitu sampai di tempat festival tahun baru. Tapi Chizuru dan Yona
menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa mereka tidak tau. Kemudian dengan
napas yang masih sesak, ia kembali berlari kecil mencari Kazehaya. Tiba-tiba ia
mendapati Kurumizawa tepat berada dia depannya. Gadis yang menyukai Kazehaya
itu tersenyum dan menunjuk ke suatu tempat. Ia seakan memberikan pesan
tersirat, “Kazehaya disana, pergilah..aku sudah merelakanya…”
Sawako tersenyum dan membungkukkan badannya sedikit sebagai tanda
terimakasih. Iapun segera berjalan cepat kearah yang ditunjuk Kurumizawa. Tapi
saampai disana ia tidak menemukan lelaki itu.
10,9,8,7…, teman-temannya menghitung mundur pergantian
tahun.
EmoticonEmoticon