Friday, 31 October 2014

Kimi Ni Todoke


Kimi ni Todoke yang memiliki arti ‘Tersampaikan Padamu’ merupakan salah satu film percintaan Jepang yang tidak kalah menarik dari film-film lainnya. Kimi ni Todoke merupakan film dengan kisah cinta yang sebenarnya sederhana tapi disampaikan dengan sangat menarik, tidak kaku dan alur cerita roman yang mengena. Mikako Tabe sangat cocok memainkan peran sebagai Sawako, si gadis pendiam dalam film ini.

Judul               : Kimi Ni Todoke

Direktor           : Naoto Kumazawa

Writer              :Karuho Shiina, Rika Nezu, Naoto Kumazawa

Produser          :Takahiro Sato

Pemain             :Mikako Tabe (Sawako Kuronuma)

                           Haruma Miura (Shota Kazehaya)

                           Misako Renbutsu ( Chizuru Yoshida)

                           Natsuna Watanabe (Ayane Yano)

                           Mirei Kiritani (Ume Kurumizawa)

                           Haru Aoyama (Ryu Sanada)

Film ini menceritakan tentang seorang gadis pendiam dan kurang pergaulan bernama Sawako Kuronuma. Karena sikapnya yang pendiam dan kurang pergaulan, teman-temannya menjauhinya dan mengganggapnya sebagai hantu “Sadako” dalam film horor “The Ring” sehingga mereka takut berhadapan dengan Sawako. Mereka percaya bahwa jika ada orang yang menatap mata Sawako-yang mereka panggil dengan nama Sadako-dalam 3 detik, maka orang tersebut akan ditimpa masalah. Rumor ini semakin buruk dan menyebar keseluruh sekolah karena ia memang tidak bisa mengekspresikan dirinya didepan orang lain.

Ketika pertama kali memasuki bangku SMA, seseorang pria tersesat bertanya padanya tentang dimana arah sekolah. Pria itu adalah Shouta Kazehaya yang ternyata satu kelas dengannya. Ia mengambil sakura berbentuk hati yang terbang diatas kepala Sawako dan menyerahkannya kepada gadis itu. Kazehaya adalah pria yang ceria dan populer dikalangan siswa terlebih para gadis. Ia adalah orang pertama yang mau menyapa dan dekat dengan Sawako sementara teman-temannya yang lain mengucilkan gadis itu. Ternyata diam-diam ia mulai menyukai Sawako karena sikapnya yang baik, rajin dan apa adanya. 

Suatu hari, Kazehaya menantang temannya untuk ikut “Keberanian Challenge” untuk mengisi liburan. Disinilah Sawako mulai mendapatkan teman yaitu Chizuru dan Ayane Yano setelah dia setuju berperan sebagai hantu dalam acara tersebut. Dan, ia berhasil menakut-nakuti teman-temannya. Dekat dengan Chizuru dan Yano membuat kepercayaan dirinya perlahan timbul. Ia sudah bisa tersenyum dan memiliki teman untuk makan ramen, sementara sebelumnya ia tidak pernah makan bersama dengan temannya.

Ia juga sudah mulai belajar bermain bola dengan sahabat barunya itu. Hubungan antara Sawako dan Kazehayapun semakin dekat. Hanya saja, Ume Kurumizawa seorang gadis yang menyukai Kazehaya menjadi iri karena Kazehaya memperhatikan Sawako dibandingkan dirinya. Padahal ia telah memendam perasaan kepada Kazehaya sejak lama.

Rumor-rumor aneh tentang Chizuru dan Yano mulai menyebar seperti rumor yang menyatakan bahwa Chizuru tidur dengan 100 pria. Sawako menganggap bahwa desas-desus tersebut disebabkan karena ia dekat dengan kedua orang tersebut. Sehingga ia mulai menjauhi Chizuru dan Yano agar mereka tidak mendapat rumor aneh sepertinya. Ia terpaksa mengatakan bahwa “Chizuru dan Yano bukanlah temanku!” agar kedua sahabatnya itu mau menjauhinya. Chizuru dan Yano merasa sedih mendengar itu. Sejak itu, jarak mereka jauh. 

Tapi suatu saat, Sawako mengumpulkan keberanian untuk langsung berbicara kepada si penyebar rumor. Dalam kamar mandi, ia dihadang oleh tiga orang yang telah sengaja meyebar rumor buruk tentang Chizuru dan Yano. Ia di dorong sampai jatuh ke lantai karena berusaha mengatakan bahwa temannya, Chizuru dan Yano adalah orang yang baik tidak seperti yang mereka katakan.

Di lain sisi, Kazehaya yang mendengar kabar tersebut dengan cepat memanggil Chizuru dan Yona agar melihatnya secara langsung. “Dia…, Sawako sudah melakukan yang terbaik…” ucapnya. Dengan cepat, Chizuru dan Yona berlari ke kamar mandi dan menghentikan sikap kasar si penyebar rumor tersebut. Mereka sangat tersentuh dengan sikap Sawako yang rela menjauhinya agar mereka tidak mendapatkan masalah. Sejak itu, persahabatan mereka semakin kuat.

Pada saat festifal olahraga, Kurumizawa semakin cemburu. Ia sengaja mendekati Sawako dan minta tolong padanya untuk menyatukan antara dia dengan Kazehaya. Sawako bingung dan mengatakan bahwa Kazehaya juga orang yang spesial untuknya. Tapi Kurumizawa membantah dan mengatakan bahwa perasaan Sawako hanyalah perasaan teman biasa. Hingga ia menyuruh Sawako untuk menemui Ryu supaya tau bahwa perasaannya kepada Kazehaya sama dengan perasaannya pada Ryu, yaitu perasaan sahabat semata. Tapi begitu bertemu dengan Ryu, Sawako justru tidak merasakan apa-apa. 

Ia tidak merasakan perasaan yang ia rasakan saat berada di dekat Kazehaya. Lalu ia mengambil kesimpulan bahwa ia memang menganggap Kazehaya orang yang spesial. Pada saat itu, Kurumizawa ternyata mengatur semuanya, ia sengaja mengajak Kazehaya lewat kesana mereka sehingga Kazehaya langsung cemburu dan menarik tangan Sawako keluar dari tempat itu. Tapi bukannya memburuk, sikap Sawako yang jujur dan apa adanya membuat kondisi membaik. Saat Kazehaya bertanya apakah dia menyukai Ryu, maka ia menjawa, “Ya..saya menyukainya..tapi sebagai sahabat..” jawaban itu membuat Kazehaya Tenang.

Chizuru dan Yona mencium rencana busuk Kurumizawa itu. Ia kemudian memojokkan Kurumizawa dan meminta pernyataan kenapa ia berusaha memisahkan Sawako dengan Kazehaya. Akhirnya ia mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa ia melakukan itu karena menyukai Kazehaya. Ia lah yang pantas dengan Kazehaya bukan Sawako. Mendengar pengakuannya, Chizuru dan Yona pun mengancam akan memberitahu semuanya kepada Kazehaya. Tapi Sawako yang mendengarnya melarang sahabatnya untuk mengatakan kebusukan Kurumizawa kepada Kazehaya. Meskipun begitu ia berusaha jujur bahwa dia menyukai Kazehaya bukan sebagai seorang sahabat seperti yang dibilang Kurumizawa. Kurumizawa hanya tersenyum kecil dan menyatakan bahwa dialah yang seharusnya dekat dengan Kazehaya.

Hubungan Kazehaya dan Sawako semakin dekat. Bahkan, Kazehaya berusaha mengajak Sawako natal bersama agar ia bisa menyampaikan perasaannya. Tapi Sawako tidak bisa karena ia harus pulang lebih cepat dari biasanya karena mau masuk musim dingin. Kazehaya memaklumi. Natalpun berlalu. Kazehaya kemudian kembali mengajak Sawako untuk mengikuti festival akhir tahun. Tapi Sawako lagi-lagi menolak karena ia harus menghadiri pertunjukan ayahnya. 

Tepat beberapa waktu pergantian tahu, Sawako merasakan bingung. Ia ingin sekali menghadiri festival dan bertemu dengan Kazehaya, tapi bagaimana ia mengatakannya kepada si ayah yang sebentar lagi akan melakukan pertunjukan? Ternyata sang ayah melihat kegelisahannya dan mengajaknya berbicara. Setelah mendengar penjelasan Sawako, ia berkata, “Tidak apa pergi demi orang yang kita sayangi! Karena aku juga melakukannya dulu..” ucapnya sambil mengenang saat dimana dia meninggalkan pertunjukan demi melihat istrinya melahirkan Sawako. Sawakopun tersenyum dan berlari keluar dari tempat pertunjukan tersebut. Ia berlari dengan kencang dan berharap bisa sampai tepat waktu untuk bertemu Kazehaya.

Kazehaya merasa bahwa Sawako tidak mungkin datang dan mungkin juga ia tidak menyukainya sehingga ia bersedih hati. Tapi tiba-tiba gurunya datang dan memberikan buku pegangan yang didalamnya terdapat sekelopak bunga sakura yang pernah ia kasih saat pertama kali bertemu. Ternyata Sawako menyimpannya. Dan, ia akhirnya tau bahwa sebenarnya Sawako menyukainya juga.

Di lain sisi, Sawako terus berlari dan langsung bertanya dimana Kazehaya begitu sampai di tempat festival tahun baru. Tapi Chizuru dan Yona menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa mereka tidak tau. Kemudian dengan napas yang masih sesak, ia kembali berlari kecil mencari Kazehaya. Tiba-tiba ia mendapati Kurumizawa tepat berada dia depannya. Gadis yang menyukai Kazehaya itu tersenyum dan menunjuk ke suatu tempat. Ia seakan memberikan pesan tersirat, “Kazehaya disana, pergilah..aku sudah merelakanya…”

Sawako tersenyum dan membungkukkan badannya sedikit sebagai tanda terimakasih. Iapun segera berjalan cepat kearah yang ditunjuk Kurumizawa. Tapi saampai disana ia tidak menemukan lelaki itu. 

10,9,8,7…, teman-temannya menghitung mundur pergantian tahun. 

Salju turun dengan lembut saat Sawako tertunduk lemah. Ia tidak berhasil menemui Kazehaya sebelum pergantian tahun. Ia melihat kelangit. Taburan kembang api tampak sangat indah diatas sana menandakan bahwa tahun telah berganti. Ia jalan dengan lemah dan dengan perasaan kesewa. Tiba-tiba ia berhenti begitu melihat Kazehaya tengah duduk sendiri. Ia tersenyum dan menghampirinya. Disanalah akhirnya mereka menyatakan perasaannya masing-masing. Dibawah serbuk salju yang berjatuhan. Dan, di tempat dimana mereka pertama kali bertemu.

 

              


EmoticonEmoticon