DUNIAJEPANG.INFO-Pasti
sudah pada tau kan dengan yang namanya Teru-Teru Bozu? Yah, semua pecinta
Jepang pasti tau dengan boneka ini. Teru-teru Bozu merupakan boneka tradisional
yang dibuat oleh masyarakat Jepang sebagai tradisi kebudayaan untuk menangkal
hujan.
Menurut mereka, apa bila mereka ingin esok hari cuaca cerah, maka mereka
bisa menggantungkan boneka ini pada malam harinya. Boneka ini biasanya dibuat
dari kertas atau kain yang kemudian digantung ditepi jendela dengan menggunakan
benang.
Dalam
bahasa Jepang, teru berarti “bersinar” atau “cerah” sementara bozu
diartikan sebagai biksu atau bisa juga diartikan “kepala botak”. Kalau Anda
membaca lagunya, maka mungkin akan sedikit ngeri, apalagi kalimat diakhir
lagunya “Tapi, jika awan menangis (hujan), lalu aku akan memotong
kepalamu”
Nah,
lirik terakhir lagu teru-teru bozu ini mungkin berhubungan erat dengan
kisah seorang biksu yang di hukum mati karena tidak bisa mendatangkan sinar
matahari kepada petani, padahal dia sudah berjanji. Tapi, banyak juga yang
mengatakan bahwa teru-teru bozu yang memiliki kepala botak dibuat karena
melambangkan sinar yang memantul dari kepala botak tersebut sehingga
menimbulkan cuaca cerah.
Ada
pula versi lain yang menyatakan bahwa kehadiran teru-teru bozu
diadaptasi dari praktek China yang meletakkan boneka ini diujung sapu untuk
menyapu roh. Sampai sekarang, sejarahnya masih menjadi misteri seperti halnya
cerita seram dibalik lagu “Nina Bobo” dimana ada yang percaya dan ada pula yang
tidak percaya.
Apapun
itu, yang jelas masyarakat Jepang percaya bahwa dengan menggantung boneka ini
ditepi jendela maka mereka bisa mendapatkan cuaca cerah esok harinya. Apalagi
saat anak-anak akan pergi piknik sekolah, maka biasanya mereka menggantungkan
boneka ini sehari sebelumnya. Namun, jika mereka ingin meminta hujan, biasanya teru-teru
bozu akan digantung dengan cara terbalik.
Penulis : Riski Ayutania
Sumber
gambar : blog.goo.ne.jp, yanesan-urouro.bakyung.com
EmoticonEmoticon