Seluruh dunia lain itu memutih. Gadis berbaju putih
itu terkapar di salju dan sebagian tubuhnya mulai ditutupi salju. Si robot
menggenggam tangannya dengan sedih.
Si robot berkata dalam hati kalau seharusnya dia tak
membawa gadis itu keluar, sehingga ini tidak akan membuat gadis itu menderita.
Di lain sisi, juga ada flashback Tomoya yang tengah berada di saat dimana ia pertama kali
bertemu dengan Nagisa. Di bawah pohon Sakura yang bermekaran. Ia hanya
membiarkan Nagisa berjalan melewatinya dan memandangi Nagisa yang beranjak pergi.
Mungkin ini akan lebih baik dibandingkan mengajak Nagisa berbicara dan memulai
semuanya-berpacaran dan menikah dengan Nagisa-yang akhirnya berujung pada
penderitaan.
Si robot menarik tangan si gadis berharap si gadis
bergerak. Namun tampaknya itu percuma. Sebagian besar tubuh gadis itu sudah
ditutupi salju. Tiba-tiba si gadis membuka matanya, tapi tubuhnya tetap tidak
bergerak. Ia berbisik dalam hati, apakah robot masih bersamanya. Si robot
mengatakan kalau ia akan selalu bersamanya.
Si gadis mengatakan kalau sekarang ia bisa mendengar
dengan jelas apa yang dikatakan robot.
“Sebentar lagi aku bukanlah manusia, karenanya aku
bisa mendengar suaramu. Aku melihat mimpi. Aku belajar banyak hal disana.
Tentang diriku. Tentang dirimu. Mau mendengarkannya?” tubuh gadis itu terus
dihinggapi salju.
Robot mengangguk.
“Kau dan aku dulunya ada di dunia yang sama. Kita
begitu dekat, dulu sih. Tidak. Mungkin sebenarnya kita masih dekat. Jadi,
memang seharusnya kita tidak berada di dunia ini!” gadis itu mulai bercerita.
“Ayo pulang bersama.”
“Maaf, aku harus tetap berada disini. Karena di
dunia ini, aku sendirilah dunianya.”
“Aku tidak mengerti. Kita kan sudah berjanji untuk
meninggalkan dunia ini bersama-sama.”
“Kalau aku meninggalkan dunia ini, maka dunia ini
akan hilang. Akan banyak cahaya yang menemui penderitaan.”
“Cahaya?” jawab robot. “Cahaya yang bertebangan
itu?”
“Iya, cahaya itu adalah perasaan dari orang-orang
yang berada di dunia sana. Kamu juga salah satu dari cahaya itu,lho. Dunia yang
jauh, tapi juga dunia yang dekat. Kita selalu ada disana. Iya, kita berasal
dari tempat yang sama. Kita hanya melihat hal yang berbeda.
“Dunia lain? Apa diriku yang lain ada disana?” Tanya
robot.
“Seharusnya kamu tau karena kamu ada di kedua dunia.
Kita bisa bertemu walau ada perbedaan diantara kedua dunia ini. Begitu sudah
cukup bagiku.” Ungkap gadis itu. “Kamu akan segera tertidur di dunia ini, dan
terbangun di dunia lain. Kamu akan bertemu banyak orang dan banyak hal yang
akan terjadi. Akhirnya, kamu akan bertemu denganku.”
Clannad After Story |
Tiba-tiba cahaya terang muncul membelah awan. Di
saat yang sama angin bertiup dengan kencang memporak-porandakan seluruh isi
dunia lain tersebut.
“Selamat tinggal, papa.” Bisik gadis berbaju putih
itu. Kemudian ia hancur tanpa bekas, begitu juga si robot. ***
Tomoya yang dari tadi memandangi kepergian Nagisa
kini berlari cepat dan mengejarnya. Sakura tampak lebih cerah. Tomoya
menggunakan seragam SMA begitu juga dengan Nagisa. Ini adalah saat dimana
mereka pertama kali bertemu. Mungkin tak seharusnya dia mengubah takdir
pertemuan mereka. Mungkin tak seharusnya ia tidak mengajak Nagisa bicara. Mungkin
ia tak seharusnya menyesal sudah bertemu dengan Nagisa.
Nagisa merasa sangat senang karena Tomoya tidak jadi
mengubah takdir pertemuan mereka. Tomoya memeluknya dengan suka cita.
“Aku begitu khawatir Tomoya-kun akan berpikir kalau
seharusnya kamu tidak bertemu denganku. Aku bersyukur bisa bertemu dengan
Tomoya-kun. Banyak hal indah yang ku alami.”
“Nagisa…”
Clannad After Story |
“Karena itu, tolong jangan menyesal lagi. Apapun
yang terjadi, kumohon jangan menyesali pertemuan dengan ku.”
Tomoya mengangguk dan kembali memeluk Nagisa. Bunga
sakura tampak mekar dengan indahnya di pertemuan pertama mereka di kaki bukit
dekat SMA. ***
Tiba-tiba Tomoya tersadar. Ia berada saat dimana ia
memegang tangan Nagisa yang habis melahirkan. Ia terus meneriakkan nama Nagisa.
“Ada apa, Tomoya-kun?” ucap Nagisa.
Clannad After Story |
“Barusan kita bersama, kan?” jawab Tomoya sedih bercampur
bingung. Apakah semuanya hanya mimpi? Tapi begitu nyata.
“Kita selalu bersama. Kamu selalu berkata begitu,
Tomoya-kun.”
Tomoya menggerak-gerakkan tangan Nagisa, berharap
semuanya nyata. Semuanya nyata. Ia bahkan untuk pertama kalinya mencoba memandikan
Ushio yang baru lahir. Di luar jendela, Tomoya melihat bulatan cahaya
bertaburan dengan indah. Ia tersenyum bahagia.
Musim-musim berlalu dengan cepat seiring
perkembangan ushio. Mulai saat Ushio mulai belajar berjalan hingga ia masuk
sekolah. Suatu waktu, Tomoya juga mengajak Ushio dan Nagisa piknik ke kebun
bunga. Tomoya dan Nagisa selalu ada untuk menyayangi Ushio dan mereka merasakan
kebahagiaan yang dalam. Kebahagiaan yang tak bisa dilukiskan dengan
kata-kata.***
Fuko ngambek dan marah. “Orang itu tidak sopan
sekali. Fuko kan bukan anak SD.”ketusnya.
Kouko-san tersenyum, “Fu-chan begitu mungil sih,
jadi kalau mereka salah apa boleh buat.”
“Biar Fuko kecil, Fuko ingin mereka merasakan sosok
dewasa yang Fuko tunjukkan.”
Clannad After Story |
“Mungkin karena kamu menyebut dirimu “Fuko” saat
bicara, jadi orang mengira kamu anak kecil.” Ungkap Kouko-san.
“Lalu seharusnya bagaimana?” Fuko meminta saran.
“Aku?” ia kemudian mempraktikkannya, “Hei! Aku ini sudah cukup dewasa, lho.” Ia mempraktikkannya dengan penuh
percaya diri. “Begitu?”
“Bilang saja “Aku” seperti orang lain.” Sambung
Kouko-san.
Mereka terus berdebat sebelum menuju rumah sakit.
Bahkan saat Fuko bersikeras membeli hamburger dan dilarang oleh Kouko-san
karena ia harus berobat terlebih dahulu.
Saat berjalan menuju rumah sakit, Fuko berhenti dan
mengatakan kalau ia mencium sesuatu yang imut. Kouko-san mengatakan kalau sikap
aneh Fuko mulai muncul lagi. Fuko memastikan bahwa ada seseorang yang imut di
bawah pepohonan dalam hutan. Seseorang itu tengah tertidur dan menunggu
seseorang untuk membangunkannya. Ia kemudian meninggalkan Kouko-san yang masih
bingung dengan sikap Fuko dan berlari ke hutan.
Clannad After Story |
Di dalam hutan, gadis berbaju putih itu tergeletak
di bawah pohon. Dan gadis itu,…..Ushio-chan.
TAMAT
6 Comments
Gua berterimakasih!!!
Akan gua ceritakan kisah sedih gua: gua kena spoiler pas gua lg suka sukanya ni anime, gua denger nagisa mati gua liat eps terakhirnya gitu trus ga trima terus nyesek, langsung liat google eh ketemu ini gua jadi bahagia setlah lihat eps 22 , ARIGATO HIHIIIIIII
Sorry gua kata kata gua ora jelas
aduh
aku bingung sama aedning nya bahagia apa sad sih trus tomyo kun di ke mana?
happy ending:)
Makasih ya udah ceritain, waktu saya googling terus tapi gak ada katanya nagisa mati sedih banget rasanya tapi jadi lega pas liat episode 22
EmoticonEmoticon