Friday, 9 September 2016

Sinopsis Clannad After Story Episode 23 (Episode Tambahan)

Episode 23 ini adalah episode yang menceritakan kisah saat Nagisa mulai memasuki kelas 3 SMA. Di saat itu, Nagisa dan Tomoya belum saling mengenal. Yuk, intip sinopsisnya.
Suasana SMA tampak asri dengan bunga Sakura pink yang mekar dengan indah. Para siswa berkumpul di depan papan pengumuman dan melihat posisi kelas mereka. Ada yang senang karena untuk semester baru ini mereka masih satu kelas dengan teman akrabnya, ada juga yang kesal karena mendapatkan wali kelas yang tidak ia sukai.
Nagisa, salah satu diantara mereka tampak sedih karena tidak ada satu teman perempuanpun yang sekelas lagi dengannya. Ini berarti ia harus berjuang mencari teman baru lagi di kelas baru. Ini bukanlah perkara yang mudah karena ia termasuk siswi yang pendiam dan pemalu. Teman sekelasnya di kelas sebelumnya mengatakan bahwa Nagisa pasti akan segera mendapatkan teman karena Nagisa adalah gadis yang manis.
Saat itu, Tomoya yang berjalan disampingnya tak sengaja menabrak pundak Nagisa. Nagisa langsung meminta maaf. Dengan cuek, Tomoya hanya mengatakan, “Ya.” Kemudian dia pergi dari sana.
Tomoya dan Sunohara tampak sibuk memperbaiki papan bertuliskan “Selamat datang murid baru.”
clannadafterstory
Sunohara merasa kesal kenapa baru saja mereka naik kelas 2 sudah harus melakukan tugas tersebut. Tomoya mengatakan itu disebabkan karena mereka ketahuan kabur dari kelas saat guru menjelaskan. Tiba-tiba, Kyou, si ketua kelas mengatakan bahwa ia sudah tidak tahan kenapa dia harus mengawasi Tomoya dan Sunohara.
“Kalau begitu, lepaskan saja kami.” Balas Sunohara percaya diri. “Itu karena kamu memergoki kami..” sambungnya
Ucapan Sunohara membuat Kyou semakin kesal. “Inilah kenapa aku tidak mau jadi ketua kelas.”
“Kalau begitu, segera selesaikan ini lalu kembali.” Sanggah Tomoya. “Tidak ada yang mau berlama-lama melakukan ini, kan?”

“Siapa tadi, namamu?” Tanya Kyou.
“Okazaki Tomoya.” Jawab Tomoya, “Kamu?”
“Aku tidak punya nama untuk diberitahukan kepada berandalan.” Jawab Kyou ketus. Kyou bahkan juga mengatakan kalau ia tidak ingin dekat-dekat dengan orang bodoh.
Pada akhirnya, mereka pulang barengan dan saat itu Kyou mengatakan namanya kepada Tomoya dan Sunohara. “Namaku Fujibayashi Kyou. Aku akan bersama kalian satu tahun belakangan ini, jadi jangan terlalu menyusahkan ya?”
Sunohara mengatakan kalau mereka telah berkenalan dengan orang aneh. Tapi Tomoya menyanggah, mungkin saja dia yang mengganggap kita aneh.**
clannadafterstory
Akio-san, ayah Nagisa tengah merapikan roti saat Nagisa pulang. Ia langsung menanyakan bagaimana kelas baru Nagisa. Dengan agak sedih Nagisa mengatakan bahwa ia kesepian karena tidak bisa berbicara dengan siapapun.
Ayahnya memberinya saran agar ia ikut membaur dan memperkenalkan dirinya di depan teman-temannya. Ia juga mengatakan kalau Nagisa harus memiliki tekad dan aktif. Dengan percaya diri, ayah Nagisa juga memberikan sebuah trik rahasia (tapi mungkin idenya agak gila) yaitu agar Nagisa mulai memanggil gurunya dengan sebutan, “guru ultra”. Dengan begitu, akan ada gossip yang menyebar. “Mungkinkah Furukawa-san ada hubungannya dengan ultramen?” atau gosip,“Mungkin dia bisa berubah ya?” “Ayo tanya dia!”
Dengan begitu, maka akan banyak murid yang mengajak Nagisa untuk makan bersama. Nagisa mengatakan kalau itu akan sulit dilakukan.
Dengan masih percaya diri, ayah Nagisa menawarkan trik lain. “Kalau begitu, bagaimana kalau membagikan ini pada teman-teman sekelasmu.” Ia mengangkat roti buatan istrinya, Sanae-san.
“Roti buatan ibu?” Tanya Nagisa.
clannadafterstory
“Pasti ada seseorang yang bisa menahan beratnya makanan ini. Tapi kurasa ini rintangan yang besar ya?” ucapnya sambil mengangkat-angkat roti itu.
“Jadi rotiku..rotiku….,adalah rintangan besar?!” teriak ibu Nagisa yang ternyata mendengarkan semua yang dikatakan suaminya. Ia kemudian menangis dan berlari keluar rumah.
Tanpa pikir panjang, ayah Nagisa langsung mengejarnya dan memakan roti buatan istrinya sambil mengatakan, “Aku menyukainya.” Yah. Ini bukan pertama kalinya terjadi. Ayah Nagisa memang sering mengejek roti buatan istrinya tersebut.
clannadafterstory
Besoknya saat ibu guru tengah memberikan pengarahan tentang upacara penerimaan murid baru, Nagisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia melakukan trik ayahnya untuk memanggil guru dengan sebutan “Guru Ultra”. Tapi dia mengurungkan niatnya karena tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu.
Di taman sekolah, Tomoya tampak tidur dengan santai. Kyou yang melihatnya langsung menuju kearahnya, “Anak ini lagi!” ucapnya sambil berdecak pinggang. Ia hendak mencoba membangunkan Okazaki tapi ia mengurungkannya dan melihat dengan seksama wajah Okazaki. “Kalau dilihat-lihat dia ini cakep juga ya.” Bisiknya dalam hati. “Dia sudah punya pacar belum ya?” sambungnya.
Sunohara yang melihatnya langsung berteriak, “Awas, Okazaki!” 
clannadafterstory

Ia bertanya dengan ketus kepada Kyou, apa yang dia lakukan dengan Okazaki Tomoya. Apakah kamu ingin membunuhnya selagi dia tidur? “Atau mungkin lebih ke soal hubungan laki-laki dan perempuan?” ucap Sunohara shock.
“Tentu saja tidak!” balas Kyou.
Sunohara tersenyum licik, “Yang benar?” ucapnya. “Bukankah kamu memikirkan sesuatu seperti, “Wah, dia tampan juga?”
Kyou yang mendengarnya langsung kaget. Ternyata Sunohara yang menurutnya bodoh bisa mengetahui isi pikirannya. Tapi bagaimanapun juga dia tidak ingin mengakuinya. Ia kemudian memukul Sunohara dengan keras sambil mengatakan, “Penghapusan ingatan selesai.”
Tomoya terbangun dan kaget melihat dua orang itu ribut-ribut di depannya.
Pulang sekolah, Nagisa kembali ditanya oleh ayahnya apakah Nagisa sudah mendapatkan teman atau belum. Nagisa mengatakan kalau ia masih kesepian di kelas. Akio-san memutar otak untuk membantu Nagisa menemukan teman.Tiba-tiba ia mendapatkan ide. Ia mengangkat satu nampan berisi roti. 
clannadafterstory
“Ada roti buatan Sanae yang dicampurkan disini. Berikan ini pada teman-temanmu di kelas dan menikmati kejutannya.” Ia tersenyum puas. “Sama seperti perbuatan iseng di pesta-pesta.” Tambahnya sambil tertawa. Tapi ia langsung kaget begitu melihat Sanae-san tengah berdiri di belakangnya. 
“Jadi rotiku…rotiku…” air mata Sanae berlinangan. “…hanya pantas dijadikan sebagai kejutan ya?” ucapnya sambil berlagi ke luar rumah. Seperti biasanya, Akio-san segera mengejar Sanae sambil membawa nampan berisi roti itu. Kali ini, ia bahkan memasukkan semua roti itu dalam mulutnya dan mengatakan, “Aku,..menyukainya!!!!”
Di dalam kamar, saudara kembar Kyou dan Ryou tampak membicarakan sesuatu.
Onee-chan, ada yang akan menyatakan cinta padamu besok.” Ucap Ryou setelah membaca kartu ramalan saudara kembarnya. 
clannadafterstory
“Menyatakan cinta?” Tanya Kyou kaget.
Ryou juga mengatakan kalau lelaki yang menyatakan cinta itu adalah orang baik. Kyou hanya diam, mungkinkah ramalan Ryou benar?
Di sisi lain, Sunohara dan Tomoya juga tampak membicarakan suatu hal yang serius.
“Menurutku, kita harus membuatnya tahu betapa mengerikannya kita.” Cecar Sunohara
“Apa? Apa mau mengajaknya berkelahi?”Tanya Tomoya penasaran. 
clannadafterstory
“Kita ambil jalan yang lebih cerdik.” Jawab Sunohara sambil memperlihatkan sehelai kertas. Di kertas itu tertulis, “Kepada Fujibayashi Kyou tercinta. Akhir-akhir ini aku jatuh cinta padamu dan aku ingin mengungkapkan perasaanku, jadi datanglah ke ruang referensi di bangunan tua ketika istirahat siang.” 
“Kita akan menaruh di tempat sepatunya besok.” Ucap Sunohara dengan percaya diri. “Ketika jantungnya berdegup, maka kita akan menyaksikannya dengan tertawa! Dengan surat ini, Kyou akan terkejut dan tidak bisa bangkit lagi. Kita akan bisa menikmati tahun ini!” teriak Sunohara puas.
Benar saja, keesokan harinya, Kyou mendapati selembar surat cinta dalam loker sepatunya. Ia sangat terkejut karena ramalan saudara kembarnya ternyata benar. Wajahnya memerah.
Di ujung sana, terlihat Sunohara dan Tomoya yang mengintip dan tersenyum puas. “Lihat wajah malunya,” bisik Sunohara.
Di dalam kelas, Nagisa melihat teman-temannya pada ngobrol. Ia ingin ikut mengobrol, namun tiba-tiba guru datang dan menyuruh mereka menuju ruang olahraga. Lagi-lagi ia gagal mendapatkan teman. 
Selesai mengikuti acara penerimaan murid baru, Kyou tampak was-was. “Aduh, apakah aku benar-benar menantikan pertemuan dengan cowok itu?” bisiknya.
Ia memasuki tempat dimana dituliskan dalam surat. Namun, disana ia tidak mendapati siapa-siapa. Di papan tulis, ia melihat tulisan, “Maaf ada gangguan, tolong datang ke atap.” Kyoupun dengan segera menuju ke atap. Sayangnya, di atap juga ada tulisan, “maaf, tolong datang ke ruang penyimpanan alat olahraga.” 
Kyou agak kesal. Tapi akhirnya ia berlari menuju ruang penyimpanan alat olahraga. Sunohara dan Tomoya memperhatikan Kyou yang berlari. Tomoya memberi saran untuk berhenti saja mengerjai Kyou. Tapi Sunohara tidak mau dan mengatakan kalau kejadian lucu seperti ini jarang terjadi. 
clannadafterstory
Kyou berlari kencang di depan Nagisa yang tengah makan roti. Tomoya dan Sunohara juga mengintip dari balik dinding. “Ini sudah kelewatan.” Bisik Tomoya.
“Justru baru dimulai.” Jawab Sunohara. Merekapun berlari menyusul Kyou tepat di depan Nagisa yang tengah makan roti. Nagisa yang melihatnya hanya kebingungan dan kembali memakan rotinya. 
clannadafterstory
Di sebuah ruangan, Sunohara kembali membuat tulisan di papan tulis. “Ada gangguan lagi, jadi kali ini….” Ia berhenti menulis. “Enaknya disuruh pergi ke mana ya?” ujar Sunohara sambil perpikir.
“Bagaimana kalau, “Aku akan menunggumu di neraka?” Kyou menyahut dari belakang.
“Neraka? Wah, nice idea.” Jawab Sunohara sambil tersenyum. Ia tidak menyadari kalau yang berbicara itu adalah Kyou. Begitu ia melihat ke belakang, Kyou tampak tengah mempersiapkan tinju untuk memukul mereka. “Aku senang kalau kalian suka.” Teriaknya marah. Alhasil, wajah Tomoya dan Sunohara penuh plaster karena luka.
Ternyata Sunohara tidak kapok. Karena mengerjai Kyou tidak begitu bagus, maka ia mengusulkan, “Kali ini kita akan menjahili anak kelas satu untuk menghilangkan stress.”
clannadafterstory

Merekapun membuat bola kertas yang didalamnya dimasukkan ember dan sebuah kain putih panjang dengan sesuatu tulisan penyemangat dan tulisan tersebut dibuat oleh Tomoya untuk seseorang yang terkena jebakan tersebut. Kronologinya, saat tali yang digantungkan di bola itu ditarik, maka bola akan terbelah dan ember yang ada didalamnya akan jatuh menimpa murid yang tak beruntung itu. Sunohara benar-benar menikmati ide mereka kali ini.
Sesuai rencananya, hari itu Tomoya dan Sunohara menggantungkan jebakannya di papan bertuliskan “selamat datang murid baru” di gerbang masuk SMA. Sunohara agak kecewa karena sudah beberapa mengintip tapi tidak ada satupun murid yang menarik kertas di tali tersebut.
clannadafterstory
“Tidak ada yang kena.” Ucapnya dengan kecewa.
“Hanya orang bodoh yang akan terjebak tau.” Sambung Tomoya.
Benar saja, murid-murid yang lewat mengatakan bahwa mereka tidak ingin menarik tali itu karena pasti itu adalah sebuah jebakan.
Namun, beberapa waktu kemudian, Sunohara tampak lebih bersemangat karena seseorang gadis yaitu Nagisa tampak berdiri dan hendak menarik kertas tersebut.
Tomoya mengatakan kalau sepertinya murid tersebut anak kelas 3. 
clannadafterstory
Sunohara dan Tomoya menganga tegang menyaksikan murid itu (Nagisa) benar-benar menarik kertas tersebut. Otomatis bola besar itu terbelah dan ember yang di dalamnya jatuh menimpa kepala Nagisa. Seketika Nagisa pingsan dan dibawa ke UKS.
Saat ia sadar, seorang murid perempuan tampak duduk menemaninya. “Furukawa-san, kamu baik-baik saja?” tanyanya.
“Iya, kepalaku masih sakit.” Jawab Nagisa sambil memegang kepalanya. 
clannadafterstory
Gadis itu mengatakan kalau ia sebenarnya sudah sejak lama ingin mengobrol dengan Furukawa-san dan ia senang karena pada akhirnya bisa ada kesempatan. Gadis itu juga mengajak Nagisa untuk menjadi temannya. Nagisa senang akhirnya bisa mendapatkan teman di kelas barunya.
Sampai di rumah, Nagisa langsung menceritakan kepada ayah dan ibunya bahwa ia sudah mendapatkan teman di kelas. Akio dan Sanae-san merasa sangat senang.
clannadafterstory
“Iya, tapi semuanya berkat ini.” Nagisa memperlihatkan kain panjang yang ia dapatkan dalam bola kertas jebakan tersebut. Ia membawanya sebagai kenang-kenangan dan juga karena jebakan tersebut ia bisa mendapatkan teman. Di kain itu bertuliskan, jangan kalah oleh rintangan yang akan kau hadapi.
“Terimakasih banyak, orang yang namanya susah dibaca.” Bisik Nagisa dalam hati sambil tersenyum. 


EmoticonEmoticon