Episode 23 ini adalah episode yang menceritakan
kisah saat Nagisa mulai memasuki kelas 3 SMA. Di saat itu, Nagisa dan Tomoya
belum saling mengenal. Yuk, intip sinopsisnya.
Suasana SMA tampak asri dengan bunga Sakura pink yang mekar dengan indah. Para siswa
berkumpul di depan papan pengumuman dan melihat posisi kelas mereka. Ada yang
senang karena untuk semester baru ini mereka masih satu kelas dengan teman
akrabnya, ada juga yang kesal karena mendapatkan wali kelas yang tidak ia
sukai.
Nagisa, salah satu diantara mereka tampak sedih
karena tidak ada satu teman perempuanpun yang sekelas lagi dengannya. Ini
berarti ia harus berjuang mencari teman baru lagi di kelas baru. Ini bukanlah
perkara yang mudah karena ia termasuk siswi yang pendiam dan pemalu. Teman
sekelasnya di kelas sebelumnya mengatakan bahwa Nagisa pasti akan segera
mendapatkan teman karena Nagisa adalah gadis yang manis.
Saat itu, Tomoya yang berjalan disampingnya tak
sengaja menabrak pundak Nagisa. Nagisa langsung meminta maaf. Dengan cuek,
Tomoya hanya mengatakan, “Ya.” Kemudian dia pergi dari sana.
Tomoya dan Sunohara tampak sibuk memperbaiki papan
bertuliskan “Selamat datang murid baru.”
clannadafterstory |
Sunohara merasa kesal kenapa baru saja mereka naik
kelas 2 sudah harus melakukan tugas tersebut. Tomoya mengatakan itu disebabkan
karena mereka ketahuan kabur dari kelas saat guru menjelaskan. Tiba-tiba, Kyou,
si ketua kelas mengatakan bahwa ia sudah tidak tahan kenapa dia harus mengawasi
Tomoya dan Sunohara.
“Kalau begitu, lepaskan saja kami.” Balas Sunohara
percaya diri. “Itu karena kamu memergoki kami..” sambungnya
Ucapan Sunohara membuat Kyou semakin kesal. “Inilah
kenapa aku tidak mau jadi ketua kelas.”
“Kalau begitu, segera selesaikan ini lalu kembali.”
Sanggah Tomoya. “Tidak ada yang mau berlama-lama melakukan ini, kan?”
“Siapa tadi, namamu?” Tanya Kyou.
“Okazaki Tomoya.” Jawab Tomoya, “Kamu?”
“Aku tidak punya nama untuk diberitahukan kepada
berandalan.” Jawab Kyou ketus. Kyou bahkan juga mengatakan kalau ia tidak ingin
dekat-dekat dengan orang bodoh.
Pada akhirnya, mereka pulang barengan dan saat itu
Kyou mengatakan namanya kepada Tomoya dan Sunohara. “Namaku Fujibayashi Kyou.
Aku akan bersama kalian satu tahun belakangan ini, jadi jangan terlalu
menyusahkan ya?”
Sunohara mengatakan kalau mereka telah berkenalan
dengan orang aneh. Tapi Tomoya menyanggah, mungkin saja dia yang mengganggap
kita aneh.**
clannadafterstory |
Akio-san, ayah Nagisa tengah merapikan roti saat
Nagisa pulang. Ia langsung menanyakan bagaimana kelas baru Nagisa. Dengan agak
sedih Nagisa mengatakan bahwa ia kesepian karena tidak bisa berbicara dengan
siapapun.
Ayahnya memberinya saran agar ia ikut membaur dan
memperkenalkan dirinya di depan teman-temannya. Ia juga mengatakan kalau Nagisa
harus memiliki tekad dan aktif. Dengan percaya diri, ayah Nagisa juga
memberikan sebuah trik rahasia (tapi mungkin idenya agak gila) yaitu agar Nagisa mulai memanggil gurunya dengan sebutan,
“guru ultra”. Dengan begitu, akan ada gossip yang menyebar. “Mungkinkah
Furukawa-san ada hubungannya dengan ultramen?” atau gosip,“Mungkin dia bisa berubah ya?” “Ayo tanya dia!”
Dengan begitu, maka akan banyak murid yang mengajak
Nagisa untuk makan bersama. Nagisa mengatakan kalau itu akan sulit dilakukan.
Dengan masih percaya diri, ayah Nagisa menawarkan
trik lain. “Kalau begitu, bagaimana kalau membagikan ini pada teman-teman
sekelasmu.” Ia mengangkat roti buatan istrinya, Sanae-san.
“Roti buatan ibu?” Tanya Nagisa.
clannadafterstory |
“Pasti ada seseorang yang bisa menahan beratnya makanan
ini. Tapi kurasa ini rintangan yang besar ya?” ucapnya sambil mengangkat-angkat
roti itu.
“Jadi rotiku..rotiku….,adalah rintangan besar?!”
teriak ibu Nagisa yang ternyata mendengarkan semua yang dikatakan suaminya. Ia
kemudian menangis dan berlari keluar rumah.
Tanpa pikir panjang, ayah Nagisa langsung
mengejarnya dan memakan roti buatan istrinya sambil mengatakan, “Aku
menyukainya.” Yah. Ini bukan pertama kalinya terjadi. Ayah Nagisa memang sering
mengejek roti buatan istrinya tersebut.
clannadafterstory |
Besoknya saat ibu guru tengah memberikan pengarahan
tentang upacara penerimaan murid baru, Nagisa membayangkan bagaimana jadinya
jika ia melakukan trik ayahnya untuk memanggil guru dengan sebutan “Guru
Ultra”. Tapi dia mengurungkan niatnya karena tidak memiliki keberanian untuk
melakukan itu.
Di taman sekolah, Tomoya tampak tidur dengan santai.
Kyou yang melihatnya langsung menuju kearahnya, “Anak ini lagi!” ucapnya sambil
berdecak pinggang. Ia hendak mencoba membangunkan Okazaki tapi ia
mengurungkannya dan melihat dengan seksama wajah Okazaki. “Kalau dilihat-lihat
dia ini cakep juga ya.” Bisiknya dalam hati. “Dia sudah punya pacar belum ya?”
sambungnya.
Sunohara yang melihatnya langsung berteriak, “Awas,
Okazaki!”
clannadafterstory |
Ia bertanya dengan ketus kepada Kyou, apa yang dia
lakukan dengan Okazaki Tomoya. Apakah kamu ingin membunuhnya selagi dia tidur?
“Atau mungkin lebih ke soal hubungan laki-laki dan perempuan?” ucap Sunohara
shock.
“Tentu saja tidak!” balas Kyou.
Sunohara tersenyum licik, “Yang benar?” ucapnya.
“Bukankah kamu memikirkan sesuatu seperti, “Wah, dia tampan juga?”
Kyou yang mendengarnya langsung kaget. Ternyata
Sunohara yang menurutnya bodoh bisa mengetahui isi pikirannya. Tapi bagaimanapun
juga dia tidak ingin mengakuinya. Ia kemudian memukul Sunohara dengan keras
sambil mengatakan, “Penghapusan ingatan selesai.”
Tomoya terbangun dan kaget melihat dua orang itu
ribut-ribut di depannya.
Pulang sekolah, Nagisa kembali ditanya oleh ayahnya apakah
Nagisa sudah mendapatkan teman atau belum. Nagisa mengatakan kalau ia masih
kesepian di kelas. Akio-san memutar otak untuk membantu Nagisa menemukan
teman.Tiba-tiba ia mendapatkan ide. Ia mengangkat satu nampan berisi roti.
clannadafterstory |
“Ada roti buatan Sanae yang dicampurkan disini.
Berikan ini pada teman-temanmu di kelas dan menikmati kejutannya.” Ia tersenyum
puas. “Sama seperti perbuatan iseng di pesta-pesta.” Tambahnya sambil tertawa.
Tapi ia langsung kaget begitu melihat Sanae-san tengah berdiri di belakangnya.
“Jadi rotiku…rotiku…” air mata Sanae berlinangan.
“…hanya pantas dijadikan sebagai kejutan ya?” ucapnya sambil berlagi ke luar
rumah. Seperti biasanya, Akio-san segera mengejar Sanae sambil membawa nampan
berisi roti itu. Kali ini, ia bahkan memasukkan semua roti itu dalam mulutnya
dan mengatakan, “Aku,..menyukainya!!!!”
Di dalam kamar, saudara kembar Kyou dan Ryou tampak
membicarakan sesuatu.
“Onee-chan,
ada yang akan menyatakan cinta padamu besok.” Ucap Ryou setelah membaca kartu
ramalan saudara kembarnya.
clannadafterstory |
“Menyatakan cinta?” Tanya Kyou kaget.
Ryou juga mengatakan kalau lelaki yang menyatakan
cinta itu adalah orang baik. Kyou hanya diam, mungkinkah ramalan Ryou benar?
Di sisi lain, Sunohara dan Tomoya juga tampak
membicarakan suatu hal yang serius.
“Menurutku, kita harus membuatnya tahu betapa
mengerikannya kita.” Cecar Sunohara
“Apa? Apa mau mengajaknya berkelahi?”Tanya Tomoya
penasaran.
clannadafterstory |
“Kita ambil jalan yang lebih cerdik.” Jawab Sunohara
sambil memperlihatkan sehelai kertas. Di kertas itu tertulis, “Kepada
Fujibayashi Kyou tercinta. Akhir-akhir ini aku jatuh cinta padamu dan aku ingin
mengungkapkan perasaanku, jadi datanglah ke ruang referensi di bangunan tua
ketika istirahat siang.”
“Kita akan menaruh di tempat sepatunya besok.” Ucap
Sunohara dengan percaya diri. “Ketika jantungnya berdegup, maka kita akan
menyaksikannya dengan tertawa! Dengan surat ini, Kyou akan terkejut dan tidak
bisa bangkit lagi. Kita akan bisa menikmati tahun ini!” teriak Sunohara puas.
Benar saja, keesokan harinya, Kyou mendapati
selembar surat cinta dalam loker sepatunya. Ia sangat terkejut karena ramalan
saudara kembarnya ternyata benar. Wajahnya memerah.
Di ujung sana, terlihat Sunohara dan Tomoya yang
mengintip dan tersenyum puas. “Lihat wajah malunya,” bisik Sunohara.
Di dalam kelas, Nagisa melihat teman-temannya pada
ngobrol. Ia ingin ikut mengobrol, namun tiba-tiba guru datang dan menyuruh
mereka menuju ruang olahraga. Lagi-lagi ia gagal mendapatkan teman.
Selesai mengikuti acara penerimaan murid baru, Kyou
tampak was-was. “Aduh, apakah aku benar-benar menantikan pertemuan dengan cowok
itu?” bisiknya.
Ia memasuki tempat dimana dituliskan dalam surat.
Namun, disana ia tidak mendapati siapa-siapa. Di papan tulis, ia melihat
tulisan, “Maaf ada gangguan, tolong datang ke atap.” Kyoupun dengan segera
menuju ke atap. Sayangnya, di atap juga ada tulisan, “maaf, tolong datang ke
ruang penyimpanan alat olahraga.”
Kyou agak kesal. Tapi akhirnya ia berlari menuju
ruang penyimpanan alat olahraga. Sunohara dan Tomoya memperhatikan Kyou yang
berlari. Tomoya memberi saran untuk berhenti saja mengerjai Kyou. Tapi Sunohara
tidak mau dan mengatakan kalau kejadian lucu seperti ini jarang terjadi.
clannadafterstory |
Kyou berlari kencang di depan Nagisa yang tengah
makan roti. Tomoya dan Sunohara juga mengintip dari balik dinding. “Ini sudah
kelewatan.” Bisik Tomoya.
“Justru baru dimulai.” Jawab Sunohara. Merekapun
berlari menyusul Kyou tepat di depan Nagisa yang tengah makan roti. Nagisa yang
melihatnya hanya kebingungan dan kembali memakan rotinya.
clannadafterstory |
Di sebuah ruangan, Sunohara kembali membuat tulisan
di papan tulis. “Ada gangguan lagi, jadi kali ini….” Ia berhenti menulis.
“Enaknya disuruh pergi ke mana ya?” ujar Sunohara sambil perpikir.
“Bagaimana kalau, “Aku akan menunggumu di neraka?”
Kyou menyahut dari belakang.
“Neraka? Wah, nice
idea.” Jawab Sunohara sambil tersenyum. Ia tidak menyadari kalau yang
berbicara itu adalah Kyou. Begitu ia melihat ke belakang, Kyou tampak tengah
mempersiapkan tinju untuk memukul mereka. “Aku senang kalau kalian suka.”
Teriaknya marah. Alhasil, wajah Tomoya dan Sunohara penuh plaster karena luka.
Ternyata Sunohara tidak kapok. Karena mengerjai Kyou
tidak begitu bagus, maka ia mengusulkan, “Kali ini kita akan menjahili anak
kelas satu untuk menghilangkan stress.”
clannadafterstory |
Merekapun membuat bola kertas yang didalamnya
dimasukkan ember dan sebuah kain putih panjang dengan sesuatu tulisan
penyemangat dan tulisan tersebut dibuat oleh Tomoya untuk seseorang yang
terkena jebakan tersebut. Kronologinya, saat tali yang digantungkan di bola itu
ditarik, maka bola akan terbelah dan ember yang ada didalamnya akan jatuh
menimpa murid yang tak beruntung itu. Sunohara benar-benar menikmati ide mereka
kali ini.
Sesuai rencananya, hari itu Tomoya dan Sunohara
menggantungkan jebakannya di papan bertuliskan “selamat datang murid baru” di
gerbang masuk SMA. Sunohara agak kecewa karena sudah beberapa mengintip tapi
tidak ada satupun murid yang menarik kertas di tali tersebut.
clannadafterstory |
“Tidak ada yang kena.” Ucapnya dengan kecewa.
“Hanya orang bodoh yang akan terjebak tau.” Sambung
Tomoya.
Benar saja, murid-murid yang lewat mengatakan bahwa
mereka tidak ingin menarik tali itu karena pasti itu adalah sebuah jebakan.
Namun, beberapa waktu kemudian, Sunohara tampak
lebih bersemangat karena seseorang gadis yaitu Nagisa tampak berdiri dan hendak
menarik kertas tersebut.
Tomoya mengatakan kalau sepertinya murid tersebut
anak kelas 3.
clannadafterstory |
Sunohara dan Tomoya menganga tegang menyaksikan
murid itu (Nagisa) benar-benar menarik kertas tersebut. Otomatis bola besar itu
terbelah dan ember yang di dalamnya jatuh menimpa kepala Nagisa. Seketika
Nagisa pingsan dan dibawa ke UKS.
Saat ia sadar, seorang murid perempuan tampak duduk
menemaninya. “Furukawa-san, kamu baik-baik saja?” tanyanya.
“Iya, kepalaku masih sakit.” Jawab Nagisa sambil
memegang kepalanya.
clannadafterstory |
Gadis itu mengatakan kalau ia sebenarnya sudah sejak
lama ingin mengobrol dengan Furukawa-san dan ia senang karena pada akhirnya
bisa ada kesempatan. Gadis itu juga mengajak Nagisa untuk menjadi temannya.
Nagisa senang akhirnya bisa mendapatkan teman di kelas barunya.
Sampai di rumah, Nagisa langsung menceritakan kepada
ayah dan ibunya bahwa ia sudah mendapatkan teman di kelas. Akio dan Sanae-san
merasa sangat senang.
clannadafterstory |
“Iya, tapi semuanya berkat ini.” Nagisa
memperlihatkan kain panjang yang ia dapatkan dalam bola kertas jebakan
tersebut. Ia membawanya sebagai kenang-kenangan dan juga karena jebakan
tersebut ia bisa mendapatkan teman. Di kain itu bertuliskan, jangan kalah oleh rintangan yang akan kau
hadapi.
“Terimakasih banyak, orang yang namanya susah
dibaca.” Bisik Nagisa dalam hati sambil tersenyum.
EmoticonEmoticon