Poppo bercerita kalau ia suka menjelajah ke berbagai dunia dan
akan tinggal di tempat ini (markas persembunyian) saat ia pulang ke Jepang.
Poppo terlihat senang bertemu Jintan karena dulu saat kecil ia sangat
menganggumi Jintan. Sebaliknya, Jintan sedikit lega karena Poppo sudah tidak
memikirkan lagi masalah kematian Menma.
Jintan menceritakan tentang kemunculan Menma dan juga permohonannya.
Poppo langsung percaya dengan apa yang dikatakan Jintan dan akan ikut membantu
Jintan. Poppo bahkan merasa Jintan sangat keren karena dia bisa didatangi oleh
sosok hantu Menma.
Di lain sisi, setelah dari rumahnya, Menma kemudian berjalan-jalan
dan bingung harus pergi kemana. Ia melihat Anaru bertengkar dengan Tsuruko.
Tsuruko mengatakan kalau ia tidak menyukai Anaru dan malu jika ada orang yang
melihatnya berteman dengan anak SMA Mido (SMA tempat Tsuruko sekolah lebih
terpandang dibanding sekolah Anaru dan Jintan).
Menma yang melihatnya berusaha menghentikan, tapi dia tidak bisa
karena kedua sahabatnya itu tentu tidak bisa melihatnya.
Mendengar penghinaan dari Tsuruko, Anaru marah dan mengatakan
kenapa sekarang Tsuruko menjadi sombong. Tsuruko mengatakan kalau Anaru selalu
gampang ikut campur urusan orang lain dan dulu bahkan selalu meniru Honma Meiko
(Menma).
Anaru tertunduk sedih. Tidak bisa dipungkiri, dulu ia memang
selalu ingin menjadi Menma karena ia merasa Jintan menyukai Menma. Dulu ia
benci dengan rambut ikalnya dan berharap memiliki rambut yang lurus seperti
Menma. Ia juga berharap disukai oleh Jintan sama seperti Jintan menyukai Menma.
Jintan tampak mengendap-endap ke dalam toko game. Ia
melakukan saran dari Poppo yang mengatakan kalau permohonan Menma mungkin
saja game Nokemon King karena dulu ia sering bermain game itu.
Tiba-tiba ia kaget begitu Anaru datang. Ya, tampaknya Jintan
merasa canggung belanja di sana karena Anaru bekerja disana. Meski komunikasi
mereka agak kaku, tapi kemudian Jintan berhasil mendapatkan game langka
itu. Sebenarnya, Anaru saat itu ingin mengatakan sesuatu kepada
Jintan, tapi dia tidak jadi mengatakannya.
Poppo melihat Yukiatsu yang sedang olahraga. Tanpa pikir panjang,
Poppo mengatakan kalau hantu Menma sekarang mendatangi Jintan dan ingin Jintan
mengabulkan permintaanya. Yukiatsu kesal dan marah. Bagaimana mungkin seseorang
yang meninggal beberapa tahun lalu bisa muncul lagi?
Yukiatsu marah dan menganggap Jintan membuat kekacauan lagi.
Semenjak kematian Menma, Yukiatsu memang terlihat sangat tidak menyukai Jintan.
Jintan berlari membawa game ke kamarnya dan
langsung menyalakannya. Tapi Menma tak kunjung datang. Ia akhirnya tertidur.
Saat ia tertidur, Menma ternyata datang dan tersenyum melihat game yang
dipegang Jintan. Ia mengucapkan terimakasih kemudian bersandar di bahu Jintan
yang tengah tertidur.
Beberapa saat kemudian Jintan terbangun dan kaget melihat Menma
berdiri didepannya dengan hanya menggunakan handuk. Jintan menutup matanya dan
menyuruh Menma untuk sadar kalau dia sekarang sudah dewasa. Menma hanya
bingung.
Tiba-tiba bel berbunyi dan Menma cepat berlari hendak membukanya.
Jintan berteriak dan menyuruh Menma untuk memakai baju.
Ternyata yang datang adalah Poppo. Saat makan, Poppo mengatakan
kalau mereka mungkin perlu main Nokemon lagi karena mungkin saja itu adalah
permohonan Menma. Kemudian mereka pergi ke rumah Anaru dan mengajak Anaru untuk
main Nokemon-atau paling tidak memberinya game Nokemon.
Anaru awalnya tidak mau karena itu adalah permainan anak kecil.
Tapi akhirnya dia mau karena Poppo tak sengaja mengatakan kalau itu adalah
keinginan Menma. Jintan menyambung dan mengatakan kalau Menma sering datang
dalam mimpinya. Merekapun kemudian mencari game dan
memainkannya. Menma yang melihatnya bahagia dan senang karena Anaru belum
berubah. Dia masih baik.
Jintan dan Anaru akhirnya berhasil memenangkan game.
Anaru mengatakan kalau ia harus mendapat imbalan karena sudah membantu Jintan.
Jintan bertanya imbalan apa yang diinginkan Anaru. Imbalan yang diinginkan
Anaru ternyata adalah agar Jintan kembali ke sekolah.
Pulangnya, Menma dan Jintan pulang bersama. Menma mengatakan
kalau game itu sepertinya bukanlah permohonan utamanya. Meski
begitu ia senang karena berkat game itu Anaru, Jintan, dan
Poppo terlihat akrab kembali seperti dulu. Sepanjang jalan, Menma berlari dan
bernyanyi sambil mengatakan kalau hari ini sangat cerah dan menyenangkan.
Jintan memandangnya dengan penuh bahagia. “Sepertinya traumaku
tidak akan menghilang dalam waktu dekat. Selama masih ada hari esok, meminta
maaf…..dapat kulakukan kapan saja dan ..berulang-ulang.”
EmoticonEmoticon