Seorang lelaki remaja bernama Jintan merasa memiliki
trauma dan stress akan masa lalu. Karena itu, ia lebih suka menyendiri dan sering bolos sekolah. Kini, di hidupnya muncul seorang gadis manis
berbaju putih bernama Honma Meiko (Menma) yang menjadi alasan traumanya. Jintan menganggap
sosok Menma hanyalah sosok halusinasinya saja karena pada kenyataanya, Menma
sudah meninggal sejak lama.
Meski begitu, Menma seperti sosok yang nyata –halusinasi
berwujud- bagi Jintan karena Menma bisa diajak bicara dan hanya Jintan yang
bisa melihat dan berinteraksi dengan Menma, sementara orang lain tidak bisa
melihatnya. Selain itu, Menma juga bisa berinteraksi dengan lingkungannya
seperti memetik bunga, memasak, menyanyi bermain, membuka pintu, dan jika ia
menyenggol gelas maka gelas tersebut juga bisa jatuh.
Anohana |
Menma memakai pakaian berwarna putih dimana pakaian
itu adalah pakaian yang sama yang dia pakai saat meninggal. Meskipun saat ini
dia sudah remaja, namun sikapnya sangat periang seperti halnya anak-anak. Dan,
itu terkadang membuat Jintan merasa sedikit kesal.
Jintan bertanya kepada Menma apa sebenarnya
permohonan Menma di masa lalu, saat mereka masih kecil. Menma mengatakan kalau ia tidak ingat permohonannya tapi yang pasti permohonan itu bisa terwujud jika semua teman-temannya
berkumpul. Jintan merasa itu adalah hal yang sulit dilakukan mengingat semua
teman-temannya sudah banyak berubah, berpencar, dan menjalani kehidupannya
masing-masing.
Flashback.
***Dulu, saat mereka masih anak-anak, ada 6 orang
sahabat yaitu Menma, Jintan, Anaru, Yukiatsu, Tsuruko, dan Poppo. Saat bermain di
hutan, Menma pernah mengatakan kalau ia memiliki sebuah permohonan, tapi Menma
belum sempat mengatakan apa permohonannya. Suatu hari dimusim panas, dia dan
sahabatnya berkumpul di sebuah tempat rahasia di dalam hutan dan membuat geng
bernama Perdamaian Super Busters (Super
Peace Busters).
Anohana |
Saat itu, Anaru bertanya apakah Jintan menyukai
Menma. Yukiatsu menyambung dengan menyuruh Jintan untuk jujur. Karena, dalam
geng Super Buster tidak boleh ada yang disembunyikan. Menma dan Jintan
sama-sama kaget. Jintan merasa kikuk dan bingung harus menjawab apa. Lalu dia
mengatakan bahwa dia tidak mungkin suka dengan seorang gadis yang buruk rupa.
Jawaban Jintan membuat teman-temannya merasa kaget.
Jintan berpikir Menma akan menangis mendengar
ucapannya, tetapi Menma justru tersenyum manis ke arahnya. Hal itu membuat
Jintan merasa bersalah karena sudah menghina Menma dan ia langsung lari dari
tempat itu. Di rumah, ia terus memikirkan Menma dan berjanji untuk meminta maaf
kepadanya besok.***
Sayangnya, hari dimana dia meminta maaf kepada Menma
itu tak pernah datang karena keesokan harinya Menma meninggal. Sejak saat itu
dia terus dihantui rasa bersalah dan trauma berat. Sejak hari itu juga, dia
kehilangan semua teman-temannya. Ia merasa semua temannya sudah berubah dan tidak
ada lagi yang mempedulikannya.
Hingga dimasa kinipun, Jintan tidak pernah lagi
bersahabat dengan teman-temannya itu seperti saat mereka masih kanak-kanak. Bahkan,
orang-orang bilang kalau Jintan adalah sosok yang pendiam dan suka bersembunyi
di rumahnya (tidak suka bersosialisasi).
Suatu senja, Jintan bertemu dengan Yukiatsu dan
Tsuruko yang merupakan temannya waktu kecil dan anggota dari Super Peace Busters. Yukiatsu dan
Tsuruko tampak memakai seragam SMA terpandang yang membuat Jintan sedikit rendah
diri karena dia hanya sekolah di sekolah biasa.
Sementara Menma sendiri terlihat sangat senang
karena bisa melihat lagi sahabat lamanya. Sayangnya, Yukiatsu justru bersikap
seolah menyalahkan Jintan akan kejadian masa lalu- mengenai kematian Menma-
sehingga Jintan merasa sakit hati kemudian lari dari hadapan mereka. Menma
kemudian lari mengikuti Jintan.
AnoHana |
Jintan mengatakan kepada Menma bahwa mereka bukan
Yukiatsu dan Tsuruko yang dulu lagi. Mereka sudah berubah. Jintan juga meminta
Menma untuk pergi karena melihat Menma membuat dia terus mengingat kenangan
buruk. Kemudian Menma pergi ke rumahnya. Menma senang melihat adiknya yang
sudah besar, ayahnya yang sudah beruban dan ibunya yang tampak memanjatkan doa
untuknya.
Saat hendak masak telur, Jintan teringat kalau Menma
ingin sup telur. Hatinya terasa sakit dan kemudian dia keluar dan berlari
sekuat tenaga menuju suatu tempat. Ada suatu dorongan kuat yang membuat dia
ingin merubah semua kondisi yang melelahkan ini.
“Aku,,selalu
ingin. Selalu. Aku ingin esok hari ketika aku dapat meminta maaf kepada Menma.
Menma. Stresku. Traumaku. Benar, aku yakin. Aku membuat bayangan Menma agar aku
bisa meminta maaf kepadanya. Kalau benar begitu, aku harus…”
Anohana |
Jintan terus berlari dan berhenti di depan tempat
rahasia mereka beberapa tahun yang lalu. Ia berharap Menma akan ada disana
sehingga dia bisa segera meminta maaf. Saat masuk, ia melihat beberapa majalah,
kaleng dan juga bekas makanan.
Tiba-tiba seorang lelaki dengan baju motif bunga muncul. Dia
adalah Poppo, salah satu teman Jintan saat kecil. Jintan merasa memiliki sebuah harapan.
“Hari
itu….waktu yang sempat berhenti mulai berjalan lagi..”
EmoticonEmoticon