Aku
Sakurai Misaki, putri satu-satunya pemilik toko. Keluargaku hanya punya pangsit
sebagai makanan ringan 365 hari setahun.
Aku kira itulah sebabnya, kue pertama yang ku makan di pesta ulang tahun
temanku membuatku sangat terkejut dan memutuskan untuk menjadi patissier.Aku
sudah memanggang 2.700 kue hingga sekarang dan itu 100 lebih banyak dari umurku
sendiri.
Misaki tampak kelelahan
karena seharian bekerja membuat kue. Temannya, Wakaba pamit pulang dan
mengucapkan selamat natal. Sementara Misaki menghabiskan malam natalnya untuk
membuat kue. Bahkan dia berhasil memanggang kue dengan tinggi 2 meter untuk
perayaan natal. Namun, suatu ketika dia dipecat dari pekerjaan itu karena
bosnya ingin fokus pada roti saja.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Itulah sebabnya saat
ini Misaki berada di ruangan wawancara untuk melamar kerja di hotel Vitz
Charleston. Setelah selesai wawancara, dia memberikan sebuah kue pernikahan
pada si pewawancara. Pewawancara tampak antusias dan bertanya kenapa dua boneka
pasangan di kue itu cemberut. Misaki mengatakan itu karena mereka hendak
berciuman. Ketiga pewawancara itu tertawa lucu yang membuat Misaki bingung apa
yang lucu dari itu.
Misaki kemudian
menerima email bahwa dia gagal diterima di sana. Dia kemudian menceritakan hal
itu pada Wakaba. Wakaba mengatakan itu memang sedikit lucu, karena orang yang
berciuman tidak cemberut.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Dan, boneka yang aneh
ini dibuat mungkin karena Misaki sudah
lama tidak berciuman dan karena boneka itulah dia tidak diterima wawancara
kerja. Misaki kesal dan mengatakan kalau dia terlalu sibuk bekerja sehingga
tidak sempat untuk kencan. Temannya kemudian memberikan kue itu pada seorang
pria yang merupakan salah satu karyawan disana.
Dia pergi ke kamar
mandi dan mengingat kata-kata temannya-tentang boneka aneh itu dan bibirnya
yang kering tidak terawat. Ketika dia hendak keluar, pintu kamar mandi rusak
dan dia berteriak minta tolong. Sudah beberapa lama, tidak ada satu orangpun
disana, tapi ketika restoran hendak tutup salah seorang laki-laki lewat sana
dan mendengar Misaki meminta tolong.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Laki-laki itu mendobrak
pintu. “Kau tidak apa-apa?” tanyanya begitu pintu terbuka. Misaki tampak kaget
melihat pria itu. Dia adalah seseorang yang dikenalnya. Dia adalah Chiaki
Shibasaki, teman saat SMAnya yang sekaligus cinta pertamanya yang bertepuk
sebelah tangan.
Saat Yoga, dia
bercerita pada Wakaba, bahwa dia bertemu dengan cinta sepihaknya di masa SMAnya
bernama Chiaki. Malam itu mereka pulang bersama. Saat dia menanyakan
pekerjaanya, Misaki berbohong dengan mengatakan kalau dia bekerja di hotel Vitz
Charleston.
Chiaki menawarkan padanya
untuk bekerja di restorannya di Shonan karena dia telah mencicipi kue buatan
Misaki dan menurutnya itu sangat lezat. Jika Misaki kesulitan transportasi,
maka mereka bisa tinggal bersama.
|
Sukina Hito/FujiTV |
Wakaba menyarankan agar
Misaki harus menerima tawaran itu. Awalnya Misaki agak ragu, tapi akhirnya dia
memutuskan untuk mengubah dirinya dan bekerja disana. Dengan semangat, Wakaba mengajak
Misaki ke salon untuk mempercantik diri, membeli baju, dan memasang instagram
agar kehidupannya lebih menarik. Dia bahkan membelikan Misaki pelembab bibir agar
bibir Misaki tidak kering lagi sehingga dia bisa ciuman dengan Chiaki nantinya.
Tak lupa juga, Wakaba memberikan beberapa pesan seperti memakai make up setelah mandi, mengikat rambut
hingga lehernya terlihat, dan memakai baju yang bagus.
Akhirnya Misaki
berangkat ke Shonan menggunakan kereta. Di sepanjang jalan dia melihat pantai
musim panas yang indah yang membuatnya terkagum-kagum. Dia memotret pantai dan
memasangnya di instagram dengan status ‘aku
akan jatuh cinta di musim panas ini. Musim panas disini!”
Sebelum pergi ke alamat
yang diberikan Chiaki, Misaki singgah dulu ke pantai untuk berfoto. Dia meminta
kepada seorang laki-laki yang selesai surfing untuk memotretnya dalam keadaan
melompat. Laki-laki itu bernama Kanata Shibasaki.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Tapi sayangnya tidak
berhasil karena Misaki terjerembab ke pasir lantaran keinjak bola yang
dimainkan anak-anak. Kanata tampak kesal karena harus memotret orang yang tak
dikenalnya. Dia kemudian memotret Misaki yang tengah terjerembab ke pasir.
Misaki kesal kenapa dia memotretnya dalam kondisi yang tidak bagus seperti itu.
Misaki akhirnya sampai
di depan sebuah rumah bertingkat yang terbuat dari kayu. Misaki tersenyum
melihat keindahan rumah itu. Tiba-tiba dia kaget karena seseorang memeluknya
dari belakang. Misaki mengira itu adalah Chiaki, tapi setelah berbalik ternyata
bukan. Misaki dan lelaki itu sama-sama kaget begitu sadar siapa yang dihadapan
mereka.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Laki-laki itu memperkenalkan
diri, namanya Toma Shibasaki. Dia minta maaf karena dia salah orang. “Kau
Misaki ya?” tanyanya. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya dan mengatakan
kalau mereka akan tinggal satu atap mulai sekarang.
Toma meraih tangan
Misaki untuk bersalaman dan mengajaknya masuk ke rumah. Dia bertanya apakah
wajah Misaki baik-baik saja karena dia melihat mascara dan make up Misaki luntur. Toma mengatakan kalau Chiaki tengah keluar.
Misaki kemudian pergi melihat-lihat dan kaget melihat seseorang lelaki tengah
ganti baju. Lelaki itu adalah Kanata yang tadi memotretnya di pantai.
|
Sukina Hito/FujiTV |
Chiaki datang dan
memperkenalkan adik-adiknya pada Misaki yaitu Kanata yang merupakan koki di
restoran dan juga si bungsu Toma. Misaki tertawa dan tidak menyangka mereka
akan tinggal berempat. Toma bertanya apakah Misaki berpikir hanya tinggal
berdua saja dengan kakaknya. Misaki dengan cepat membantah meski terlihat gugup.
Setelah menunjukkan
kamarnya, Chiaki kemudian mengajak Misaki ke restorannya yang berada tidak jauh
dari pantai. Jika mereka naik ke teras atas, maka pemandangan laut akan
terlihat sangat indah. Chiaki menyuruh Misaki untuk berbicara dengan si koki,
Kanata di dapur. Misaki tersenyum dan pergi ke dapur untuk menemui Kanata.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Kanata dengan tampang
dinginnya melarang Misaki untuk masuk ke dapur. Dia justru memberikan ember dan
meminta Misaki untuk membersihkan toilet saja. Misakipun membersihkan toilet
dengan agak kesal. Saat main basket, Kanata bertanya kenapa Chiaki membawa
gadis itu kesini. Chiaki tersenyum dan mengatakan kenapa Kanata tidak begitu
menyukainya. Sebaiknya Kanata mencoba dulu kue buatan Sakurai, baru kemudian
Kanata akan mengerti kenapa dia membawanya kesini.
Misaki selesai mandi,
dan memasang make up sesuai saran
Wakaba. Tiba-tiba Kanata nyelonong masuk yang membuat Misaki marah kenapa dia
ngetuk pintu dulu. Bagaimana jika dia tidak berpakaian? Kanata dengan cuek mengatakan
kalau dia tidak tertarik untuk melihatnya. Dia kemudian mendekati Misaki.
Misaki tampak deg-degan karena dia berpikir Kanata akan menciumnya, tapi tidak.
|
Sukina Hito/FujiTV |
Kanata justru hanya
memperhatikan make up Misaki yang
berandatan dan juga harga make up yang
masih menempel. Kanata mengatakan kalau Misaki adalah jenis gadis yang dia
benci. Pasti Misaki bekerja setengah hati disini dengan suatu maksud tertentu.
Mungkin maksud Kanata adalah untuk mendekati kakaknya, Chiaki. Misaki kesal dan
mengatakan kalau Kanata tidak tau apa-apa tentang dirinya. Kanata balas
mengatakan kalau dia tidak ingin tau dan juga tidak ingin mencoba kue
buatannya.
Wakaba menelpon Misaki
dan bertanya apakah sudah ada kemajuan antara dia dan Chiaki. Misaki dengan
kesal mengatakan bahwa dia tidak ingin memikirkan itu sekarang karena adiknya
Chiaki sikapnya sangat buruk. Karena itu dia ingin membuktikan kepada adiknya
itu siapa dia sebenarnya.
|
Sukina Hito/FujiTV |
|
Sukina Hito/FujiTV |
Misaki kemudian
merancang kua baru dan membuatnya hingga pagi dengan menahan kantuk. Toma bangun
dan langsung mencoba kue buatan Misaki. Dengan sikap manja dia meminta Misaki
menyuapinya. Misaki menyuapinya kue itu, dan dia ingin nambah lagi karena
menurutnya rasanya sangat lezat.
Misaki terlihat
semangat dan senang mendengarnya, tapi dia langsung terdiam begitu Toma
mengatakan kalau kue itu selezat kue yang disajikan di hotel Tokyo. Misaki
teringat dengan ucapan Chiaki yang mengatakan kalau sebagian besar pelanggannya
adalah pelanggan tetap yang menyukai resep yang dibuat dengan bahan-bahan khas
Shonan.
EmoticonEmoticon