Sunday, 8 October 2017

Sinopsis Ookami Kodomo No Ame to Yuki (Wolf Children)


Ini menjadi salah satu anime yang keren dan menarik buat saya. Anime ini menceritakan tentang perjuangan seorang ibu dalam membesarkan kedua anaknya yang tergolong berbeda dengan anak yang lain. Bagaimana tidak, kedua anaknya adalah anak serigala yang tentunya membutuhkan perawatan khusus dan berbeda dengan anak normal lainnya.

Mari kita mulai sinopsisnya. Disini, Yuki, salah satu dari anak serigala itu menceritakan kisah cinta ibunya dan ini juga menjadi alasan kenapa dia bisa terlahir sebagai seorang anak serigala.

Cerita ini mungkin hanya dianggap dongeng semata. Khayalan yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Tetapi percayalah, ini benar-benar cerita tentang kehidupan ibuku. Pria yang dia cintai…adalah manusia serigala.

Ibunya bernama Hana, dia hanyalah seorang mahasiswi biasa dikampus. Manis dan sederhana. Dia memiliki perhatian terhadap seorang laki-laki yang selalu mencatat pelajaran tetapi tidak membawa buku cetak ataupun tas perlengkapan. Hana merasa penasaran terhadapnya.

Suatu hari, dia mengejar lelaki itu dan memintanya untuk mengisi daftar hadir karena jika tidak maka dia akan dianggap absen oleh dosen. Dengan tenang lelaki itu mengatakan bahwa dia bukan seorang mahasiswa dan dia tidak akan datang lagi jika Hana merasa terganggu. Hana menyanggah dan tidak bermaksud begitu. Hanapun memberikan buku cetak dan mengajak laki-laki yang bernama Ookami itu untuk belajar bersama.Ookami setuju.

Besoknya, berbeda dari biasanya. Hana menggunakan pakaian yang lebih cantik dan menunggu Ookami di kampus. Hana mengajak Ookami ke perpustakaan dan belajar bersama disana. Sejak saat itu, merekapun menjadi dekat. Suatu saat, Ookami membawa Hana ke hutan dan mengatakan siapa dia sebenarnya kepada Hana. Sebenarnya dia takut, Hana akan meninggalkannya jika dia tau siapa dia sebenarnya. Namun,bukankah kelak dia juga akan tau?

Ookamipun perlahan berubah menjadi serigala. “Hana, inilah aku yang sebenarnya.”

Hana tampak kaget dan terdiam melihat Ookami yang selama ini dikenalnya ternyata seorang manusia serigala. Tapi bukannya meninggalkan Ookami, Hana justru memutuskan untuk menjalin hubungan yang  lebih serius karena dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Ookami. Merekapun kemudian tinggal bersama dan melakukan berbagai hal yang membahagiakan bersama. Ini adalah masa-masa paling membahagiakan bagi mereka. Terlebih, ketika Hana hamil anak pertamanya. 

Saat hamil, Hana terlihat sangat kesakitan dan selalu membawa ember ke tempat tidur karena selalu muntah. Hingga proses kelahiran tiba. Mereka tidak pergi ke rumah sakit, karena Hana takut jika dia melahirkan seorang anak serigala. Bukankah orang-orang akan kaget jika melihatnya? Untuk itu, mereka memutuskan untuk melakukannya sendiri di rumah tanpa diketahui siapapun.

Maka, Yuki pun lahir. Kehadiran gadis kecil ini menambah kebahagiaan di keluarga mereka. Ookami terkadang pergi berburu untuk membawakan makanan yang lezat dan bernutrisi bagi Hana dan Yuki. Setahun kemudian, Ame pun lahir. Lengkap sudah kebahagiaan mereka. Sayangnya, kebahagiaan ini tidak bertahan lama karena Ookami meninggal saat sedang berburu. Ini menjadi pukulan yang hebat bagi Hana, tapi dia berjanji akan merawat anak-anak mereka dengan baik hingga mereka dewasa.

Masa-masa inilah Hana dihadapkan pada banyak sekali kesulitan dalam mengurus anak-anaknya. Yuki dan Ame kadang-kadang bisa berubah menjadi serigala, terutama ketika mereka sedang marah. Yuki memiliki sikap yang lebih aktif dan nakal. 


Saat mereka bermain dan menjadi serigala, maka rumah akan seisi rumah akan berantakan dan beberapa perabot rusak karena digigit. Dia juga sering meminta makanan kepada ibunya hampir setiap waktu. Dan, yang paling membuat Hana bingung adalah ketika anaknya sakit. Dia bingung apakah harus membawanya ke dokter manusia atau ke dokter hewan.

Tidak sebatas itu, Hana juga dikejar petugas pemerintah karena mereka tau Hana tidak pernah memberi anaknya imunisasi ataupun pemeriksaan kesehatan kedokter. Mereka curiga apakah Hana melakukan tindak kekerasan kepada anaknya. Ditambah lagi, Yuki dan Ame yang sering mengaung di malam hari dan membuat para tetangganya merasa risih. Kondisi ini membuat Hana lelah dan bingung. Dia menyesal, kenapa dulu dia tidak bertanya kepada Ookami tentang bagaimana Ookami dulu dibesarkan oleh orangtuanya. Saat ini, Hana benar-benar butuh pengetahuan tentang cara membesarkan seorang anak serigala.

Hana akhirnya memutuskan untuk pindah ke desa terpencil agar mereka bisa hidup tenang tanpa diketahui orang lain. Yuki dan Ame terlihat sangat senang dengan rumah baru mereka karena disini mereka bebas bermain. Hana mulai mencoba menanam sayuran untuk makan sehari-hari mereka.

Waktu pun berjalan dengan cepat, Yuki dan Amepun mulai tumbuh remaja. Meski agak ragu, Hana memasukkan Yuki dan Ame ke sekolah. Yuki merasa sangat senang karena di sekolah dia mendapatkan banyak teman. Disini, Yuki mulai bisa berpikir bagaimana caranya bisa akrab dengan teman-temannya dan mulai belajar bagaimana bertingkah layaknya manusia normal.

Sementara Ame tampaknya tidak begitu tertarik dengan sekolah, dia lebih tertarik untuk pergi ke gunung. Ditambah lagi, Ame bertemu dengan seorang “guru” nya disana. “Guru” nya adalah seekor serigala penghuni gunung yang mengajarkan kepada Ame tentang bagaimana cara berburu. Ame merasa ini adalah dunianya. Hana merasa cemas melihat kondisi Ame yang sering pergi ke gunung.

Suatu saat, Ame dan Yuki bertengkar karena Ame mengajak Yuki pergi ke gunung karena disanalah tempat mereka yang sebenarnya. Sementara Yuki tidak ingin ke gunung karena dia ingin sekolah dan menjadi manusia normal. Inilah akhirnya yang membuat mereka bertengkar dan saling melukai.  Hana sangat sedih melihat kedua anaknya saling bertengkar.

Di sekolah, suatu hari kedatangan murid baru bernama Souhei. Suatu ketika, Souhei mengatakan kepada Yuki apakah dia memelihara hewan di rumahnya karena dia mencium bau hewan dalam diri Yuki. Mendengar itu, Yuki merasa sedih dan tidak nyaman. Dia tidak memiliki kepercayaan diri lagi untuk dekat dan berkumpul dengan teman-temannya, padahal biasanya dia sangat dekat dengan temannya. Souhei bingung melihat Yuki yang terkesan menjauhinya.

Souhipun mengejar Yuki dan bertanya apakah dia telah melakukan kesalahan. Yuki mengatakan kalau dia tidak melakukan kesalahan apa-apa. Namun, Souhei terus mendesaknya untuk jujur. Akhirnya Yuki marah. Yuki berubah menjadi serigala dan langsung mencakar kepala Souhei hingga mengeluarkan darah segar.  Hanapun dipanggil ke sekolah. Hana meminta Yuki untuk meminta maaf namun tetap saja orang tua Souhei tampak marah dengan tindakan Yuki.

Tiba-tiba Souhei mengatakan kalau yang melakukannya bukan Yuki melainkan seekor serigala. Dia melihat serigala sebelum dia pingsan, jadi dia merasa bukan Yuki yang melakukannya. Kejadian ini membuat Yuki sedih dan memutuskan untuk tidak lagi datang ke sekolah dan mengurung diri di rumah. Melihat Yuki seperti itu, Hanapun ikut merasa sedih dan cemas. Sementara Souhei setiap hari datang ke rumah Yuki dan mengajak Yuki untuk kembali datang ke sekolah. Akhirnya Yuki kembali ke sekolah.

Suatu sore, terjadi hujan badai di desa itu. Hana sangat cemas karena Ame berada di gunung dalam kondisi seperti ini. Hana akhirnya memutuskan pergi ke gunung untuk mencari Ame. Tapi dia tidak kunjung mendapatkannya. Dia terus mencari hingga dia kelelahan dan pingsan di tengah hujan dan terjerembab ke tanah yang basah.

Di sisi lain, Yuki dan Souhei tampak berada di sekolah karena orangtuanya belum ada yang menjemput. Disaat itulah Souhei menceritakan kepada Yuki tentang dirinya. Tentang orangtuanya yang sebenarnya tidak menyayanginya dan tentang keinginannya yang ingin hidup sendiri dan menjadi pegulat hebat nantinya.

Melihat Souhei yang sangat jujur dan mau menceritakan tentang dirinya, Yukipun akhirnya memberanikan diri mengatakan kalau serigala yang mencakarnya waktu itu adalah dia sendiri. Yuki perlahan memperlihatkan wujud serigalanya dihadapan Souhei. Souhei tersenyum dan mengatakan kalau dia sudah mengetahuinya dari awal, sejak Yuki mencakarnya. Yukipun lega dan tersenyum bahagia.

Disisi lain, Ame tampak membawa ibunya yang luka-luka turun dari gunung. Ketika dia hendak pergi, ibunya terbangun dan meminta Ame untuk tidak pergi lagi ke gunung. Ame terdiam sejenak, dia menjadi seekor serigala dan berlari menuju puncak gunung. Hana menangis melihat anaknya yang masih belum cukup dewasa itu menjadi penghuni gunung.

Sampainya di puncak, Ame mengaung begitu kerasnya hingga suaranya lolongan terdengar di penjuru desa, termasuk ibunya. Lolongan yang begitu berani dan perkasa. Mendengar itu, Hana tersenyum dengan air mata yang bercucuran dan berteriak, “Jaga dirimu…dan hiduplah dengan teguh!

Akhirnya, kedua anak serigala itu memutuskan untuk memilih jalannya masing-masing. Yuki memutuskan untuk bersekolah dan menjadi manusia normal, sementara Ame memilih untuk menjadi serigala dan penghuni gunung yang berani.


2 Comments

ini bkn sinopsis kak.
Ini cerita

Tapi sinopsis emang nampilin keseluruhan cerita. Kalo blurb baru cuma nampilin sekilas doang


EmoticonEmoticon