Thursday, 1 February 2018

Sinopsis Anime Kimi no Suizo o Tabetai ( I Want to Eat your Pancreas )


“…kamu boleh memakan pankreasku. Aku mencari tau, jika orang memakannya, keyakinan bahwa jiwanya akan hidup di dalam orang itu.” (Sakura Yamauchi)

Aku tidak mau, jiwamu itu terlalu berisik.” (Me)

 

 “Me” menemukan buku catatan penyakit Sakura yang tergeletak di bangku rumah sakit. Itu adalah catatan mengenai Sakura yang menderita penyakit pankreas dan diprediksi hanya memiliki beberapa minggu tersisa untuk hidup. “Me” hanya terlihat datar dan tidak peduli, seakan dia baru saja membaca catatan pelajaran di sekolah. Sakura heran, bukankah biasanya orang akan terkejut lalu mengucapkan kata-kata semangat hidup? Tapi dia akui, bagian inilah yang membuatnya tertarik dengan pria ini.

“Me” adalah salah satu murid yang berada di kelas yang sama dengan Sakura. Dia kutu buku, pendiam, dan tidak tertarik dengan orang lain. Seakan dia hidup dengan dunianya sendiri. Ini terdengar seperti orang yang hidupnya membosankan dan suram. Sementara Sakura, wajahnya selalu bersinar dan suaranya penuh semangat. Dia memiliki banyak teman. Bisa dibilang, mereka saling berkebalikan.

Sakura meminta “Me” untuk merahasiakan penyakitnya. Ekspresi wajah “Me” masih datar seakan bilang dia bahkan tidak tertarik membicarakan hal semacam ini, apalagi membicarakannya pada semua orang. Sakura berpikir, “Me” tidak memiliki teman jadi dia ingin menemani nya sebelum dia meninggal. “Me” bilang dia tidak peduli dan tidak tertarik dengan orang lain, sebaliknya orang lain juga tidak tertarik padanya jadi Sakura tidak perlu melakukan itu. Sakura menyanggah, dia tertarik padanya dan itulah alasan kenapa dia ingin bersamanya sebelum dia mati. “Me” hanya bisa terdiam mendengarnya.

Sakura rupanya telah membuat sebuah agenda yang akan dilakukannya sebelum dia meninggal dan dia memilih “Me” untuk menemaninya melakukan semua agendanya dan menjadi teman dekatnya. Pertama sekali, dia memilih menjadi petugas perpustakaan seperti halnya “Me”. “Me” heran, orang-orang biasanya mewujudkan impiannya sebelum dia meninggal, tapi Sakura justru memilih bekerja sebagai petugas perpustakaan dengannya. Apakah ini sesuatu yang bagus dikerjakan untuk mengisi waktunya yang tersisa?

Sakura bertanya balik, lalu kenapa “Me” tidak segera mewujudkan impiannya? karena dia bisa saja mati esok hari. Mereka sebenarnya sama, sama-sama akan mati tanpa ada yang tau kapan tepatnya.  “Me” hanya terdiam. Ya, itu benar. Setelah perpustakaan tutup, Sakura mengajak “Me” untuk makan jeroan di sebuah kedai. “Me” terlihat tidak begitu antusias, tapi dia juga tidak bisa menolak ajakan Sakura.

Baru pertama kali mereka menghabiskan waktu bersama, di sekolah sudah mulai beredar gosip mereka memiliki sebuah hubungan serius. Teman Sakura menyarankan Sakura memilih pria lain saja karena si “Me” seperti tidak memiliki harapan dan masa depan yang baik. Sakura seharusnya dekat dengan ketua kelas yang tampan dan pintar berolahraga. Sakura hanya tersenyum, lalu sepulang sekolah kembali mengajak “Me” untuk ke suatu tempat yang ingin dia kunjungi yaitu sebuah kedai kue. “Me” menolak, dia tidak begitu tertarik untuk itu, lagian dia tidak suka dibicarakan atau menjadi bahan gossip orang-orang. Sakura tidak mau tau dan terus membujuknya. seperti biasa, “Me” selalu tidak bisa menolak keinginan Sakura.

Besok adalah hari libur. Sakura mengajak “Me” pergi liburan bersama ke tempat yang agak jauh dari tempat mereka.  Mereka berbelanja dan bermain ke pantai. Meskipun “Me” terlihat begitu cuek tapi kini dia telah terlihat lebih hangat dari sebelumnya. Dia mulai ingin tau bagaimana Sakura tumbuh dewasa dan kenapa dia tidak mau menceritakan penyakitnya pada keluarga maupun pada Kyoko yang merupakan sahabat terdekatnya. Sakura bercerita mengenai orangtua dan sahabatnya yang begitu memperhatikannya dan selalu menjadikan dia sebagai prioritas utama.

Jika mereka tau tentang penyakitnya, maka Sakura yakin mereka pasti akan sangat sedih dan memperlakukannya jauh lebih berlebihan lagi. Sakura memilih “Me” karena hanya dia yang memperlakukannya dengan normal meskipun sudah tau dia akan meninggal. Karena itulah dia bisa menjalani sisa hidupnya dengan normal pula sebagaimana orang lain menjalani kesehariannya.

Mereka semakin dekat dan lebih sering menghabiskan waktu bersama. Maka, begitulah cara mereka mengenal lebih dalam. “Me” merasa Sakura tidak seceria yang dibayangkan, dia rentan dan benar-benar takut mati. Utuk itulah, dia sebenarnya membutuhkan seseorang untuk menemaninya.

Kedekatan mereka tidak hanya menimbulkan gosip yang tidak berarti dikelas, tapi mantan kekasih Sakura begitu tidak menyukai ini. Sakura putus dengannya karena tidak suka dengan pria yang suka mengekang. Dia tidak sekedar suka, tetapi lebih kepadanya membencinya. Ini alasan yang membuat mantannya itu pernah bertengkar dengan “Me” yang membuat “Aku”menjadi merasa bersalah dan ingin berhenti menjadi teman Sakura agar tidak mengganggu siapapun. Dia meminta Sakura memilih Kyoko saja atau keluarganya yang menemaninya. Tapi Sakura tidak mau dan tetap ingin “Me” yang menemaninya hingga akhir.

“Me” telah menemani setengah dari daftar keinginan Sakura, untuk kemudian dia mulai lebih sering di rumah sakit karena penyakitnya perlahan mulai memburuk. Tapi Sakura masih terlihat begitu tegar dan ceria seperti biasa. Tanpa disadari, “Me” mulai mengkhawatirkan Sakura dan dia sungguh ingin Sakura terus hidup bersamanya. Lalu, apakah itu memungkinkan disaat kondisi kesehatan Sakura semakin memburuk?

Aku ingin memakan pankreasmu” -- (pesan terakhir “Me” pada Sakura)




2 Comments

Kak ada link download nya gak?soalbya dari kemarin nyari belum dapat yang bisa didownload

This comment has been removed by the author.


EmoticonEmoticon