“Sudah dua bulan ya?” Ayah Nagisa mencecar. Ia
menghembuskan napas berat. Ia merasa khawatir dengan kondisi Nagisa karena mulai
saat ini, Nagisa akan melalui hari-hari berat. Tomoya meyakinkan bahwa ia akan
menjaga dan selalu berada di samping Nagisa. Nagisa juga ikut meyakinkan
ayahnya, bahwa dia akan baik-baik saja.
Hari-hari berlalu dengan cepat. Nagisa mulai merasa
sakit saat kandungannya masuk bulan ke tiga. Ia lebih sering tiduran, hal ini
membuat Tomoya banyak melakukan tugas rumah tangga. Nagisa meminta maaf karena
sudah membuat Tomoya bertambah sibuk, namun Tomoya bersikeras mengatakan bahwa
ini sudah menjadi kewajibannya dan Nagisa tidak perlu memikirkannya.
Suatu hari, Nagisa menceritakan kepada Tomoya bahwa
ia ingin melahirkan di rumah ini nantinya. Ia beralasan bahwa melahirkan di
rumah bisa membuat Tomoya bisa segera langsung menggendong dan memandikan bayi.
Dan, selain itu, ini adalah rumah mereka, jadi Nagisa ingin melahirkan bayi di
rumah mereka, di kota ini. Tomoya mengerti dan menerima usulan Nagisa meskipun
ia masih khawatir apakah Nagisa bisa melakukannya atau tidak.
Orang tua Nagisa awalnya juga sempat ragu mengenai
hal itu, mengingat kondisi Nagisa yang tidak begitu stabil. Namun, pada
akhirnya mereka setuju jika kondisi kesehatan Nagisa memungkinkan. Besoknya,
mereka mengundang dokter kandungan dan bercerita perihal keinginan Nagisa yang
ingin melahirkan di rumah. Dokter itu mengatakan tidak apa-apa sepanjang Nagisa
senang. Namun, ia juga mengatakan agar Nagisa
memikirkan lagi pelan-pelan karena mereka masih memiliki banyak waktu.
Clannad After Story |
Beberapa hari berikutnya, Nagisa kembali sakit. Ini
membuat Tomoya semakin khawatir. Namun, lagi-lagi Nagisa meyakinkan bahwa dia
akan baik-baik saja karena ada Tomoya yang menemaninya.
Suatu hari, Sanae mengajak Tomoya untuk berbicara
hal yang penting, mereka berbicara di kafe yang dulu menjadi tempat Nagisa
bekerja sebelum cuti. Sanae mengakatan bahwa ia mendengar dari dokter kalau akan
ada bahaya saat persalinan Nagisa nanti. Dokter mengkhawatirkan kemungkinan
terburuk karena kondisi Nagisa yang tidak begitu sehat.
Clannad After Story |
“Haruskan kita menyerah pada kelahiran bayinya?”
Tanya Tomoya dengan sedih.
“Aku tidak bisa menjawabnya. Tapi kalau pilihan
terakhir kalian memang seperti itu, maka lebih cepat lebih baik.Pikirkanlah
baik-baik bersama Nagisa.” Ucap Sanae lirih.
Tomoya pulang dengan sedih. Setibanya di rumah ia
mengatakan kepada Nagisa masalah itu. “Aku akan melahirkan bayinya. Aku memang
orang yang lemah, tapi aku tidak akan membuang bayinya karena hal itu.” Ucap
Nagisa meyakinkan.
Ia juga mengatakan kepada Tomoya bahwa ia tidak
apa-apa jika tidak bisa melahirkan di rumah, yang terpenting adalah dia ingin
melihat bayi tersebut. Dokter juga mengatakan kalau melahirkan di rumah sakit
bisa memperkecil resiko yang ada.
Musim panas ini, Tomoya mengajak Nagisa yang tengah
hamil besar ke pantai. Mereka duduk di atas kayu sambil memandangi keindahan
pantai. Nagisa mengajak Tomoya untuk mencari nama untuk bayi mereka kelak.
Nagisa menyarankan mengambil nama dari Tomoya saja, tapi Tomoya justru
menyarankan untuk memilih nama dari Nagisa.
“Bagaimana dengan Ushio?”
“Ushio?”
“Iya, itu bentuknya kan seperti ombak yang pasang
surut.” Ucap Nagisa sambil tersenyum. “Dari pada Nagisa (pantai), Ushio
terkesan lebih besar ya?”sambungnya. Karena artinya lautan.
Clannad After Story |
Merekapun sepakat memakai nama “Ushio” untuk bayi
mereka kelak karena nama ini cocok untuk laki-laki dan perempuan, jadi mereka
tidak perlu khawatir untuk mencari nama lagi.
Saat itu, Tomoya dan Nagisa berjanji untuk mengajak
Ushio kepantai tahun depan. Dan, mereka sama-sama berjanji untuk menepati janji
itu.***
Bersambung ke Sinopsis Anime Clannad After Story Episode16
EmoticonEmoticon