Kejadian paling menggemparkan di Showa. Anak-anak
yang menghilang dan terbunuh yaitu Nakanishi Aya (11 tahun), Sugita Hiromi (11
tahun), dan Hinazuki Kayo (10 tahun). Hanya Hinazuki yang berusia 10 tahun.
Dengan kata lain, saat Hinazuki menghilang di bulan Maret, dia pasti belum
merayakan ulang tahunnya. Hari X diantara tanggal satu sampai hari ulang tahun
Hinazuki. ***
Pagi itu, sekolah tengah mengadakan lomba ice
skating antar murid. Satoru melawan Hamada yang merupakan anak yang paling
jagoan ice skating. Awalnya, Satoru berusaha kuat untuk menang dan jika ia mau,
dia akan menang. Tapi ia berpikir apa artinya jika ia menang.
Boku Dake ga Inai Machi |
Hamada sudah berusaha dan berlatih jauh-jauh hari,
jadi dialah yang seharusnya menang. Maka, ia pun mengurangi kecepatan mainnya
tepat sebelum garis finish. Hamada menjadi pemenangnya. Hanya saja, Hamada
marah dan mengatakan “Aku membenci orang sepertimu.” Mungkin ia tau kalau
Satoru sengaja mengalah untuknya.
Tiba-tiba ia mengingat sesuatu.
Aku mengulang kesalahanku 18 tahun yang lalu.
Ucapnya agak kecewa begitu teringat kalau dulu ia pernah mengalami kejadian
yang sama. Saat itu Hamada juga mengatakan, “Aku membenci orang sepertimu.”
Kenya memandangi Satoru dari jauh.
Sepulang sekolah, Satoru menanyakan kepada Hinazuki
tentang kapan hari ulang tahunnya. Dengan mengetahui hari ulang tahun Hinazuki,
maka Satoru bisa lebih mudah mencegah kejahatan itu terjadi. Tapi, Hinazuki
tampak marah dan kecewa kepada Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Maafkan aku. Untuk beberapa alasan aku pikir Hamada
harus memenangkan pertandingan itu.” Ucap Satoru.
“Begitu?” balas Hinazuki. “kita berdua sama-sama
palsu, jadi tidak masalah kalau kita sama-sama berbohong.” Hinazuki mengakhiri
dan meninggalkan Satoru.
Satoru tiba-tiba mendapatkan ide. Dia dengan cepat
pergi ke ruang guru dan hendak melihat sendiri tanggal ulang tahun Hinazuki.
Sayangnya, wali kelasnya Yashiro Gaku tiba-tiba datang dan memegang pundak
Satoru. “Ada apa Satoru?”
Satoru terperanjak kaget. Ia pun menceritakan kalau
maksudnya datang ke ruang guru adalah untuk mencari hari ulangtahun Hinazuki
Kayo.
“Satoru, belakangan ini kamu sangat dekat dengan
Kayo,ya?” ucap Yashiro dengan sedikit senyuman.
“Bukan seperti itu, sih…”
“Apa kau tidak tanya langsung padanya?”
Satoru mengatakan kalau ia sudah menanyakannya
langsung, tapi Hinazuki tidak mau memberitahunya. Yashiro kemudian memperlihatkan buku itu pada
Satoru. Disana tertulis Hinazuki Kayo-02 Maret. Ternyata hari ulangtahun
Hinazuki sama dengan hari ulangtahun Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru senang dan berterimkasih kepada Yashiro
karena sudah membantunya.
Yashiro Gaku,
mungkin dia seusia dengan diriku yang sebelumnya. Dia memiliki pengamatan yang
tajam.
Aku tahu hari X
itu. Tanggal 1 Maret. Sekarang tanggal 19, jadi 11 hari lagi dari sekarang.
Pertama, aku harus baikan dengan Hinazuki dulu.
Siang itu, Satoru pergi ke taman mencari Hinazuki
tapi ia tidak berhasil menemukannya. Justru ia bertemu dengan Yuuki, seorang
pria berusia 23 tahun yang akrab dengan Satoru saat Satoru Sekolah Dasar. Ia
senang karena bisa bertemu lagi dengan pria itu.
“Sepertinya kau sudah memiliki banyak teman ya?”
ucap Yuuki sambil tersenyum manis. “Syukurlah” sambungnya.
Boku Dake ga Inai Machi |
Saat ini, kak Yuuki berusia 23 tahun. Di lebih muda
dariku yang sebelumnya. Hatinya lembut seperti biasa. Dia orang yang baik.
“Kak Yuuki, apa kak Yuuki mengenal Hinazuki Kayo?”
“Kayo-chan? Aku kenal,kok!” balas pria itu sambil
tersenyum manis. “Dia, selalu berada di taman sendirian kan?”
Saat itu, ayah Yuuki memanggilnya untuk makan malam.
Satoru bingung, bukankah ini masih sore? Bukankah terlalu awal untuk makan
malam?
Yuuki mengatakan ini karena mereka bangun lebih
pagi. Yuuki bangun dan mulai bekerja pada jam 4 pagi sampai siang.
Kami selalu
bermain bersama di sore hari. Jadi, aku pikir dia adalah pengangguran. Sekarang,
aku yang berusia 29 tahun, aku tau kalau dia selalu berusaha menahan gaya
bicaranya. Bagi anak-anak, ucapannya memang bersifat menasehati seperti orang
tua.
Flashback. Satoru ditanya-tanya oleh polisi setelah
terjadi pembunuhan itu. Polisi menanyakan perihal gaya bicara Yuuki dan juga
apakah dia orang baik atau tidak.
Saat Yuuki mengambil buku di rak-rak, Satoru melihat
beberapa majalah dan buku dewasa. Yuuki dengan cepat menutupnya dan mengatakan
kalau itu adalah pemberian dari seseorang dan dia akan segera membuangnya.
Flashback. Setelah peristiwa itu, Polisi menanyakan
apakah ada sesuatu di ruangan Yuuki yang membuat Satoru merasa penasaran
(curiga).
Boku Dake ga Inai Machi |
Dimasa depanku
pada tahun 2006, dia menjadi tahanan hukuman mati. Pada sidang pertamanya, dia
mengaku kalau dia tidak bersalah.
Aku masih tidak
percaya kalau kak Yuuki tega membunuh seseorang. Jika kasus penculikan itu
tidak terjadi di sana, maka ia tidak akan dicurigai. Kak Yuuki, tunggu aku, aku
pasti…..
Siang itu, Sotoru pergi ke rumah Hinazuki, tapi dia
tidak menemukan siapa-siapa. Iapun lewat melalui pintu belakang. Betapa
kagetnya Satoru begitu melihat isi tas Hinazuki berserakan di tanah. Begitu ia
membuka sebuah ruangan, ia melihat Hinazuki tampak tidur tak berdaya dengan
tubuh dipenuhi memar dan luka.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru segera membantunya tapi Hinazuki melarang.
“Jangan
mendekat!” teriak Hinazuki
Tiba-tiba seorang wanita datang. “Lo, ada apa Kayo?”
ucapnya dengan penuh kepuraan.
Satoru melihat geram ke arah wanita yang merupakan
ibu Hinazuki itu. Dia…Dia yang
melakukannya!
Wanita itu kemudian membawa Hinazuki keluar dari
ruangan itu.
“Hei, kenapa Hinazuki terluka seperti itu?” tanya
Satoru marah. Ia tau kalau yang melakukan semua itu pastilah ibu Hinazuki
sendiri.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Jawab dia, kayo.” Bisik wanita itu ke telinga
Hinazuki.
“Aku jatuh.” Cecarnya lirih, kemudian pergi bersama
ibunya ke dalam rumah.
Aku tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menjawab
kebohongan Hinazuki yang dipenuhi kesedihan. Matanyapun juga tidak melihat
kearahku. ***
Malam itu tampak Hinazuki tengah dipaksa untuk
memasukkan wajahnya ke dalam bak yang dipenuhi air es. Wanita itu (ibunya)
mengatakan kalau wajah Hinazuki harus sembuh sebelum besok karena ia tidak mau
orang-orang menyalahkannya.
22 Februari.
Hari itu Hinazuki terlambat datang ke
sekolah. Awalnya Satoru mengira Hinazuki tidak datang ke sekolah. Lagi-lagi, ia
melihat luka memar di bagian leher belakang Hinazuki. Ia semakin marah dan
geram. Saat istirahat ia mendatangi wali kelasnya Yashiro Gaku dan menanyakan
perihal Hinazuki yang selalu terlambat datang ke sekolah.
“Apa, kamu tau Satoru?” Yashiro balik bertanya.
Dengan jujur, Satoru mengatakan apa yang dia
rasakan. “Itu karena ibunya Hinazuki selalu memukulinya setiap hari Sabtu.”
“Begitu,” jawab Yashiro. “Jadi, kamu sudah
mengetahuinya?”
Ternyata wali kelasnya, Yashiro sudah lama
mencurigai kalau ibu Hinazuki sering berbuat kasar dan memukuli Hinazuki sejak
akhir bulan Mei. Namun belum ada bukti-bukti kuat karena ibu Hinazuki pintar
dalam menutupi lukanya. Komisi perlindungan anak juga sudah beberapa kali
datang, namun saat itu Hinazuki dan ibunya selalu tidak di rumah. Yashiro juga
mengatakan kalau ia telah sering mengunjungi ibunya,namun tetap saja Hinazuki
masih disiksa.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Sekarang tinggal menunggu KPA mengetahuinya saja.
Lalu, mereka akan langsung merebut Hinazuki dari ibunya.”
Satoru cukup geram melihat kebenaran itu.
Aku sangat yakin
Yashiro menunggu sampai liburan musim semi untuk bertindak. Tapi kalau benar,
itu akan terlambat! Cepatlah.Sialan.
Siang itu, saat hendak makan siang. Satoru
mengatakan kalau uang makan yang telah dikumpulkan para murid hilang. Misato
menuduh kalau pencurinya pasti Hinazuki karena Hinazuki miskin. Satoru marah mendengar
tuduhan itu.
Bocah tengik. bisiknya kearah Misato yang terus memojokkan Hinazuki.
Boku Dake ga Inai Machi |
Karena tidak tahan, Satoru akhirnya berteriak dan marah kearah temannya yang menuduh itu hingga Misato
berhenti bicara. Dirinya yang sebenarnya tampak terlihat ketika ia marah.
Masing-masing murid disuruh untuk menggeladah tas,
dan uang tersebut ditemukan dalam tas Hinazuki. Kenya mengatakan pasti ada
seseorang yang sengaja mengambil uang itu dan menaruhnya di dalam tas Hinazuki.
Ia juga tidak percaya kalau Hinazuki melakukannya. Yashiro menenangkan
anak-anak dan mengatakan untuk tidak lagi memperpanjang masalah itu karena uangnya
sudah ketemu.
Kejadian itu membuat hubungan Satoru dan Hinazuki
membaik. Hinazuki berterimakasih karena sudah membelanya dalam kejadian itu.
Hinazuki mengatakan kalau ia dan Misato memang saling membenci sejak lama.
Pernah, Misato mengundangnya ke pesta
natal, namun hanya untuk memamerkan pohon natalnya yang besar. “Tapi,
itu sangat indah.”
Aku ingat.
Tiba-tiba Satoru mengingat sesuatu. Tentang pohon besar di atas gunung.
Ia mengajak Hinazuki untuk melihat pohon natal yang
lebih indah. Awalnya Hinazuki tidak mau, tapi akhirnya dia mau ikut dengan
Satoru. Ia memberikan sarung tangannya kepada Hinazuki karena di gunung pasti
sangat dingin. Merekapun naik ke gunung, menginjakkan kaki diantara es yang
membeku.
Boku Dake ga Inai Machi |
Akhirnya mereka sampai di pohon natal yang dimaksud
oleh Satoru. Sebuah pohon yang sangat besar dan indah. Satoru bisa melihat
senyuman indah di bibir Hinazuki. Senyuman yang selama ini belum pernah dia
lihat.
Bersambung ke Sinopsis Boku Dake ga Inai Machi Episode 4
EmoticonEmoticon