Ibu Hinazuki memarahi Satoru dan ibunya karena sudah
menyembunyikan Hinazuki. Ibu Satoru memprotes kalau selama 3 hari ini bahkan
ibu Hinazuki tidak mencari Hinazuki. Wanita itu bertambah marah dan ia langsung
mengambil sekop dan memukul ibu Satoru. Hinazuki cepat memeluk ibunya dan
mencegah hal itu terjadi, namun…kepala ibu Satoru tampak mengeluarkan darah
segar.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Sialan! Apa yang kau lakukan Kayo!” teriak ibunya
melihat Hinazuki tengah memeluknya dari belakang berusaha mencegah. “Kalian
pikir kalian siapa? Seenaknya saja main culik!” sambung ibu Hinazuki dengan
geram.
Satoru tidak tahan lagi. Ia melayangkan telunjuknya
ke arah ibu Hinazuki. “Berisik! Orang tua macam apa yang memasukkan anaknya
sendiri ke gudang dan tidak melakukan apapun setelah dia menghilang selama 3
hari?”
“Bocah sepertimu mana mungkin tahu tentang rasa
sakit dan tanggungjawab orangtua. Tutup mulutmu yang sok pintar itu !”
tampaknya ibu Hinazuki benar-benar terbakar emosi. Ia menghempaskan tubuh
Hinazuki hingga Hinazuki terlempar ke tanah. Ia hendak melayangkan sekop ke
arah Satoru dan ibunya, tapi..
“Anda adalah Akemi Hinazuki-san?” ucap salah seorang
pria. Disana terlihat berdiri 3 orang dewasa. Salah satunya adalah wali kelas
Satoru, yaitu Yashiro dan dua orang lainnya dari Konsultasi anak Biro
Pengembangan. “Kami ingin mendiskusikan sesuatu tentang anak Anda, Kayo-chan.”
Sambungnya.
Ibu Hinazuki menatap Satoru dan ibunya dengan
tatapan penuh kebencian. “Kalian mengelabuhiku! Dasar keluarga bangsat!” Ibu
Satoru hanya diam saja dan melap sisa darah di kepalanya dengan kain.
Boku Dake ga Inai Machi |
Yashiro menghampiri ibu Satoru dan mengucapkan
terimakasih atas kerjasamanya. Ibu Satoru mengatakan kalau ia bersyukur bisa
membantu.
“Mereka adalah pelaku penculikan anakku! Cepat
panggil polisi.” Teriak ibu Hinazuki.
“Tidak, kita harus membicarakan hubungan anda dengan
anak anda terlebih dahulu” bantah anggota dari perlindungan anak.
“Apa yang kau maksud? Memangnya ada apa dengan
hubunganku dengan Kayo?” teriaknya.
“Kami memutuskan bahwa anak Anda, Kayo-chan akan
diberikan perlindungan.”
Ibu Hinazuki tetap membantah dan mengatakan kalau ia
adalah wali dari Hinazuki. Namun lelaki itu juga memprotes kalau ibu Hinazuki
sudah memutuskan sendiri perwaliannya karena tidak mencari Hinazuki yang
menghilang selama 3 hari.
“Kenapa kau memperlakukanku seperti kriminal? Oke!
Aku sendiri yang akan pergi ke polisi!” tantangnya. Ia menarik tangan Hinazuki
dengan paksa. Tiba-tiba ia berhenti begitu mendengar seseorang memanggil.
Wanita itu adalah ibunya.
Boku Dake ga Inai Machi |
Wanita yang sudah tampak tua itu membungkuk hingga
ke selju. “Maaf.” Ucapnya lirih. “Kami merasa terasingkan sejak aku membuatmu
berpisah dengan pria itu, tapi aku selalu mengkhawatirkanmu dan Kayo selama
ini. Aku sangat tahu betapa sulitnya seorang perempuan membesarkan anak
sendirian. Kau pasti sangat kesepian.” Wanita yang sudah agak tua itu menangis.
“Pasti sulit. Harusnya aku membantumu.”
Ibu Hinazuki tampak terdiam.
Ada flashback
dimana seorang lelaki memukuli istrinya dengan payung hingga berdarah, dan
seorang anak kecil dengan cepat memeluk wanita itu sambil menangis. Mencoba
melindunginya. Perempuan itu kemudian memutuskan untuk bercerai dan mulai saat
itulah ia sering memukuli anak perempuan itu. (sepertinya untuk melampiaskan
kemarahan dan sakit hatinya melihat mantan suaminya yang kasar.
“semuanya..ini adalah salahku.” Cecar wanita yang
sudah tua itu. “Tolong jangan beranggapan buruk terhadap Akemi.” Sambungnya
sambil memohon.
Boku Dake ga Inai Machi |
Aku yakin air
mata itu tercurah untuk dirinya sendiri. Satoru menatap
ke arah Hinazuki. Kayopun sama sekali
tidak tersentuh. Bahkan dirinya tidak mau melihat ibunya yang menangis.
Satoru mengucapkan terimakasih kepada wali kelasnya,
Yashiro atas bantuannya yang sangat berharga.
“Perbuatan baikmu sudah pasti takkan berujung buruk.
Kayo akan baik-baik saja sekarang.” Ucap Yashiro sambil tersenyum.
Aku tak punya
banyak kenangan dengan ayahku, tapi mungkin ini yang seorang ayah katakan.
Yashiropun menyuruh Hinazuki untuk masuk ke mobil.
Rencananya, mulai sekarang Hinazuki akan tinggal di tempat neneknya. Satoru
sangat sedih begitu melepas kepergian Kayo, tapi ini adalah jalan terbaik untuk
Hinazuki. Satoru terus memandangi mobil yang di dalamnya ada Kayo hingga mobil
itu menghilang. Yang ada tinggal jejak ban di atas salju.
Akhirnya aku
berhasil menyelamatkan Kayo. Aku yakin hidup dia tersambung dengan masa depan
nanti. Mulai sekarang, Kayo akan mengukir sendiri kehidupannya. Aku percaya
bahwa masa depan yang menunggu Kayo disana adalah masa depan yang cerah.
Besoknya, Satoru tampak tidak bersemangat di kelas.
Ia masih merasa kehilangan Hinazuki. Teman-temannya juga bilang kalau Satoru
hanya diam saja dari pagi.
Karena Hinazuki
sudah pergi,, si pelaku masih mengincar Hiromi dan Aya Nakanishi. Yang harus
kulakukan hanyalah memastikan mereka tidak sendirian. Sama disaat aku
memperjuangkan Kayo. Hiromi adalah teman sekelasku, tapi Aya Nakanishi ada di
SD Izumi di sebelah, pasti agak susah mendekati dia. Aku sering mendengar bahwa
dia sering bersama dengan Yuuki-san, tapi bagaimana caraku mengobrol dengannya?
Dia tidak tau apapun tentang diriku. Pasti halangannya tinggi.
Saat mengobrol dengan ibunya, Satoru menanyakan
bagaimana caranya menjadi seorang teman yang belum dikenal. Ibu Satoru dengan
percaya diri mengatakan kalau Satoru tinggal mengajaknya untuk menjadi teman.
Satoru tidak begitu yakin karena anak perempuan itu juga suka menyendiri.
Ibunya tersenyum dan mengingat lagi tentang Hinazuki. Hinazuki pendiam, tapi
buktinya Satoru bisa menjadi temannya dengan baik.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru membenamkan tekad kuat demi menyelamatkan
anak itu dan juga merubah masa depan. Ia membuntuti Aya Nakanishi dan mencatat aktifitasnya. Ia melihat
jam les privat yang diiuti Aya.
Dia keluar les
saat pukul 6:30. Aku masih bisa datang kemari setelah aku mengantarkan Hiromi
sampai rumah. Bisik Satoru begitu melihat jadwal les
Aya Nakanizhi.
Satoru menjadi orang yang sangat sibuk. Sebelum Aya Nakanishi selesai les, ia memastikan
untuk menjaga Hiromi, dan dia memastikan Hiromi pulang ke rumahnya. Jam 6 :30,
ia kemudian kembali mengikuti Aya Nakanishi lagi.
Boku Dake ga Inai Machi |
Jadwal kegiatan Aya
Nakanishi lumayan simple. Kalau
memang dia akan diculik, kemungkinan besar akan terjadi disaat-saat seperti
ini, setelah keluar dari les.
Saat ia membuntuti Aya Nakanshi, tiba-tiba ibunya yang baru saja keluar dari pusat
berbelanjaan langsung memanggil Satoru dan meminta Satoru untuk membantunya
membawa belanjaa. Satoru kesal dan mengatakan kenapa ibunya harus membeli
sebanyak ini. Ibunya balas mengatakan kalau barang-barangnya sedang murah jadi
dia beli saja semuanya. Untung saja, wali kelasnya,Yashiro saat itu melewati
tempat itu. Ia menyuruh Satoru dan ibunya masuk ke dalam mobil.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru menanyakan kenapa pak Yashiro masih belum
menikah. Yashiro kaget dan bingung harus menjawab apa. Dia akhirnya mengatakan
kalau menikah itu harus memiliki pasangan yang tepat dan lagian dia juga pernah
mendapatkan pengalaman yang sakit jadi saat ini dia tengah berhati-hati.
Satoru memaklumi dan meminta maaf karena sudah
menanyakan hal itu. Satoru juga menanyakan bagaimana cara mendekati seseorang
untuk dijadikan teman. Yashiro dengan santai mengatakan kalau Satoru tinggal
memperlihatkan keahliannya, jika orang itu tertarik maka dia akan lebih mudah
untuk diajak berteman.
Satoru tidak sengaja menarik sebuah kantong yang
ternyata isinya adalah banyak sekali permen. Ia dan pak Yashiro tampak kaget
melihat permen-permen itu berserakan.
“Karena kau sudah melihatnya, tak ada gunanya lagi
menyembunyikan ini.” Pak Yashiro dengan cepat mengambil salah satu permen dan
mengemutnya.” Yashiro juga jujur kalau ia tengah berhenti merokok sejak 3 tahun lalu dan menjadikan permen
sebagai penggantinya.
Oo..orang aneh!
Bisik Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru kemudian ikut mengambil permen dan memakannya
bersama pak Yashiro meski dia masih agak bingung.
Saat disekolah, Satoru selalu berusaha untuk terus
bersama dengan Hiromi. Kenya yang memperhatikan sikap Satoru mulai curiga. Dulu
Hinazuki, sekarang Satoru tampak menjadi pelindung Hiromi. Kenyapun mengajak
Satoru untuk mengobrol karena ada yang ingin dia tanyakan. Mereka kembali
bicara di lorong.
“Satoru, apa sebenarnya yang kau pikirkan? Aku
melihat niatmu untuk menyelamatkan Hinazuki dan itu berakhir dengan baik. Tapi
setelah melihat dirimu, aku masih merasakan sesuatu yang ganji.” Kenya melihat
satoru dengan serius. “Satoru, kalau terjadi sesuatu, maukah kau bicarakan itu
denganku?”
“Aku kurang bisa menjelaskannya karena ini terlalu
rumit.” Balas Satoru.
“Aku juga ingin seperti dirimu. Aku ingin jadi
pembela keadilan.” Kenya mengulurkan tangan ke arah Satoru. “Kalau masih ada lanjutannya, bawa aku
juga.”
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru tersenyum dan menerima uluran tangan Kenya.
Siang itu, Satoru, Kenya dan juga Hiromi pergi ke
bus dimana dulu pernah mereka jadikan sebagai tempat persembunyian untuk
Hinazuki. Disana, mereka melihat jejak sepatu dan anehnya tas ransel yang
berisi barang-barang itu sudah tidak ada. Tidak hanya ransel, bata dan beberapa
kardus yang dia lihat juga tidak ada disana. Satoru menyimpulkan bahwa inilah
tempat si pelaku pembunuhan menyimpan barangnya.
“Satoru, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?”
tanya Kenya masih penasaran dengan sikap aneh satoru.
“Saat Kayo tinggal sendirian disini, kalian ingat
tentang pria yang datang tengah malam?” tanya Satoru. “Pria yang rasanya berbahaya,
kalau dilihat dari barang yang dia tinggalkan disini. Kurasa dia adalah
pembunuh yang mengincar anak-anak.”
Kenya dan Hiromi langsung kaget mendengar apa yang
dikatakan Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Satoru, kau bilang apa sih?”
“Aku tau. Ini tak bisa dipercaya,kan?” balas Satoru.
“Apa alasan kau berpikiran begitu Satoru-kun?”
sambung Hiromi.
“Aku tak begitu bisa menjelaskannya sekarang.”
Satoru bingung bagaimana menjelaskan semuanya kepada Kenya dan Hiromi. Tentang
revival, upaya pembunuhan terhadap Hinazaki, Hiromi, dan Aya, dan juga kematian
ibunya. Jadi, dia putuskan untuk tidak menceritakannya dulu.
Tapi yang jelas, ransel itu kemungkinan adalah milik
si pembunuh. “Ini terdengar gila. Tapi, itu yang aku yakini.”
Satoru mengatakan kalau saat itu dia tidak hanya
ingin melepaskan Kayo dari siksaan ibunya, tetapi juga menjauhkannya dari si
pembunuh itu.
“Satoru, kau berniat menjadi novelis atau detektif
di masa depan nanti?’ ucap Kenya yang tampaknya masih belum percaya tentang
adanya pembunuh itu. “Bukan masalah ini terlalu omong kosong atau bukan, tapi
tentang aku mempercayai itu atau tidak.”
Satoru hanya diam melihat Kenya. Namun, meskipun 99
% Kenya menganggap ini omong kosong, namun dia akan berusaha untuk percaya
kepada Satoru karena Satoru telah mempercayakan padanya juga. Begitu juga
Hiromi.
Satoru akhirnya lega karena kedua temannya ingin
mempercayainya meskipun mereka masih berada dalam keraguan.
Boku Dake ga Inai Machi |
Saat pulang, Satoru kembali mengantar Hiromi.
“Aku akan baik-baik saja tanpa harus diantar begitu.
Aku kan laki-laki.” Ucap Hiromi kepada Satoru. (Hiromi memang terlihat seperti
perempuan, namun nyatanya dia adalah seorang laki-laki)
“Tak apa. Aku ada urusan di sekitar sini.” Balas
Satoru.
Besoknya, Satoru mengajak Hiromi dan Kenya untuk
melakukan sesuatu. Osamu dan Kazu tampak curiga. Apa sebenarnya yang akan mereka lakukan?
EmoticonEmoticon