Thursday, 22 September 2016

Sinopsis Boku Dake ga Inai Machi Episode 9

Ibu Hinazuki memarahi Satoru dan ibunya karena sudah menyembunyikan Hinazuki. Ibu Satoru memprotes kalau selama 3 hari ini bahkan ibu Hinazuki tidak mencari Hinazuki. Wanita itu bertambah marah dan ia langsung mengambil sekop dan memukul ibu Satoru. Hinazuki cepat memeluk ibunya dan mencegah hal itu terjadi, namun…kepala ibu Satoru tampak mengeluarkan darah segar.
Boku Dake ga Inai Machi
“Sialan! Apa yang kau lakukan Kayo!” teriak ibunya melihat Hinazuki tengah memeluknya dari belakang berusaha mencegah. “Kalian pikir kalian siapa? Seenaknya saja main culik!” sambung ibu Hinazuki dengan geram.
Satoru tidak tahan lagi. Ia melayangkan telunjuknya ke arah ibu Hinazuki. “Berisik! Orang tua macam apa yang memasukkan anaknya sendiri ke gudang dan tidak melakukan apapun setelah dia menghilang selama 3 hari?”
“Bocah sepertimu mana mungkin tahu tentang rasa sakit dan tanggungjawab orangtua. Tutup mulutmu yang sok pintar itu !” tampaknya ibu Hinazuki benar-benar terbakar emosi. Ia menghempaskan tubuh Hinazuki hingga Hinazuki terlempar ke tanah. Ia hendak melayangkan sekop ke arah Satoru dan ibunya, tapi..
“Anda adalah Akemi Hinazuki-san?” ucap salah seorang pria. Disana terlihat berdiri 3 orang dewasa. Salah satunya adalah wali kelas Satoru, yaitu Yashiro dan dua orang lainnya dari Konsultasi anak Biro Pengembangan. “Kami ingin mendiskusikan sesuatu tentang anak Anda, Kayo-chan.” Sambungnya. 
Ibu Hinazuki menatap Satoru dan ibunya dengan tatapan penuh kebencian. “Kalian mengelabuhiku! Dasar keluarga bangsat!” Ibu Satoru hanya diam saja dan melap sisa darah di kepalanya dengan kain.
Boku Dake ga Inai Machi
Yashiro menghampiri ibu Satoru dan mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya. Ibu Satoru mengatakan kalau ia bersyukur bisa membantu.
“Mereka adalah pelaku penculikan anakku! Cepat panggil polisi.” Teriak ibu Hinazuki.
“Tidak, kita harus membicarakan hubungan anda dengan anak anda terlebih dahulu” bantah anggota dari perlindungan anak.
“Apa yang kau maksud? Memangnya ada apa dengan hubunganku dengan Kayo?” teriaknya.
“Kami memutuskan bahwa anak Anda, Kayo-chan akan diberikan perlindungan.”
Ibu Hinazuki tetap membantah dan mengatakan kalau ia adalah wali dari Hinazuki. Namun lelaki itu juga memprotes kalau ibu Hinazuki sudah memutuskan sendiri perwaliannya karena tidak mencari Hinazuki yang menghilang selama 3 hari. 
“Kenapa kau memperlakukanku seperti kriminal? Oke! Aku sendiri yang akan pergi ke polisi!” tantangnya. Ia menarik tangan Hinazuki dengan paksa. Tiba-tiba ia berhenti begitu mendengar seseorang memanggil. Wanita itu adalah ibunya.
Boku Dake ga Inai Machi
Wanita yang sudah tampak tua itu membungkuk hingga ke selju. “Maaf.” Ucapnya lirih. “Kami merasa terasingkan sejak aku membuatmu berpisah dengan pria itu, tapi aku selalu mengkhawatirkanmu dan Kayo selama ini. Aku sangat tahu betapa sulitnya seorang perempuan membesarkan anak sendirian. Kau pasti sangat kesepian.” Wanita yang sudah agak tua itu menangis. “Pasti sulit. Harusnya aku membantumu.”
Ibu Hinazuki tampak terdiam.
Ada flashback dimana seorang lelaki memukuli istrinya dengan payung hingga berdarah, dan seorang anak kecil dengan cepat memeluk wanita itu sambil menangis. Mencoba melindunginya. Perempuan itu kemudian memutuskan untuk bercerai dan mulai saat itulah ia sering memukuli anak perempuan itu. (sepertinya untuk melampiaskan kemarahan dan sakit hatinya melihat mantan suaminya yang kasar.
“semuanya..ini adalah salahku.” Cecar wanita yang sudah tua itu. “Tolong jangan beranggapan buruk terhadap Akemi.” Sambungnya sambil memohon.
Boku Dake ga Inai Machi
 Akemi, ibunya Hinazuki menghampiri wanita tua itu dengan linangan air mata, kemudian memeluknya. “Ibu! ibu!” teriaknya. Tangisnya pecah yang membuat semua orang terdiam haru.
Aku yakin air mata itu tercurah untuk dirinya sendiri. Satoru menatap ke arah Hinazuki. Kayopun sama sekali tidak tersentuh. Bahkan dirinya tidak mau melihat ibunya yang menangis.
Satoru mengucapkan terimakasih kepada wali kelasnya, Yashiro atas bantuannya yang sangat berharga. 

“Perbuatan baikmu sudah pasti takkan berujung buruk. Kayo akan baik-baik saja sekarang.” Ucap Yashiro sambil tersenyum.
Aku tak punya banyak kenangan dengan ayahku, tapi mungkin ini yang seorang ayah katakan.
Yashiropun menyuruh Hinazuki untuk masuk ke mobil. Rencananya, mulai sekarang Hinazuki akan tinggal di tempat neneknya. Satoru sangat sedih begitu melepas kepergian Kayo, tapi ini adalah jalan terbaik untuk Hinazuki. Satoru terus memandangi mobil yang di dalamnya ada Kayo hingga mobil itu menghilang. Yang ada tinggal jejak ban di atas salju.
Akhirnya aku berhasil menyelamatkan Kayo. Aku yakin hidup dia tersambung dengan masa depan nanti. Mulai sekarang, Kayo akan mengukir sendiri kehidupannya. Aku percaya bahwa masa depan yang menunggu Kayo disana adalah masa depan yang cerah.
Besoknya, Satoru tampak tidak bersemangat di kelas. Ia masih merasa kehilangan Hinazuki. Teman-temannya juga bilang kalau Satoru hanya diam saja dari pagi.
Karena Hinazuki sudah pergi,, si pelaku masih mengincar Hiromi dan Aya Nakanishi. Yang harus kulakukan hanyalah memastikan mereka tidak sendirian. Sama disaat aku memperjuangkan Kayo. Hiromi adalah teman sekelasku, tapi Aya Nakanishi ada di SD Izumi di sebelah, pasti agak susah mendekati dia. Aku sering mendengar bahwa dia sering bersama dengan Yuuki-san, tapi bagaimana caraku mengobrol dengannya? Dia tidak tau apapun tentang diriku. Pasti halangannya tinggi.
Saat mengobrol dengan ibunya, Satoru menanyakan bagaimana caranya menjadi seorang teman yang belum dikenal. Ibu Satoru dengan percaya diri mengatakan kalau Satoru tinggal mengajaknya untuk menjadi teman. Satoru tidak begitu yakin karena anak perempuan itu juga suka menyendiri. Ibunya tersenyum dan mengingat lagi tentang Hinazuki. Hinazuki pendiam, tapi buktinya Satoru bisa menjadi temannya dengan baik.
Boku Dake ga Inai Machi
Satoru membenamkan tekad kuat demi menyelamatkan anak itu dan juga merubah masa depan. Ia membuntuti Aya Nakanishi dan mencatat aktifitasnya. Ia melihat jam les privat yang diiuti Aya.
Dia keluar les saat pukul 6:30. Aku masih bisa datang kemari setelah aku mengantarkan Hiromi sampai rumah. Bisik Satoru begitu melihat jadwal les Aya Nakanizhi.
Satoru menjadi orang yang sangat sibuk. Sebelum Aya Nakanishi selesai les, ia memastikan untuk menjaga Hiromi, dan dia memastikan Hiromi pulang ke rumahnya. Jam 6 :30, ia kemudian kembali mengikuti Aya Nakanishi lagi.
Boku Dake ga Inai Machi
Jadwal kegiatan Aya Nakanishi lumayan simple. Kalau memang dia akan diculik, kemungkinan besar akan terjadi disaat-saat seperti ini, setelah keluar dari les.
Saat ia membuntuti Aya Nakanshi, tiba-tiba ibunya yang baru saja keluar dari pusat berbelanjaan langsung memanggil Satoru dan meminta Satoru untuk membantunya membawa belanjaa. Satoru kesal dan mengatakan kenapa ibunya harus membeli sebanyak ini. Ibunya balas mengatakan kalau barang-barangnya sedang murah jadi dia beli saja semuanya. Untung saja, wali kelasnya,Yashiro saat itu melewati tempat itu. Ia menyuruh Satoru dan ibunya masuk ke dalam mobil. 
Boku Dake ga Inai Machi
Satoru menanyakan kenapa pak Yashiro masih belum menikah. Yashiro kaget dan bingung harus menjawab apa. Dia akhirnya mengatakan kalau menikah itu harus memiliki pasangan yang tepat dan lagian dia juga pernah mendapatkan pengalaman yang sakit jadi saat ini dia tengah berhati-hati.
Satoru memaklumi dan meminta maaf karena sudah menanyakan hal itu. Satoru juga menanyakan bagaimana cara mendekati seseorang untuk dijadikan teman. Yashiro dengan santai mengatakan kalau Satoru tinggal memperlihatkan keahliannya, jika orang itu tertarik maka dia akan lebih mudah untuk diajak berteman.
Satoru tidak sengaja menarik sebuah kantong yang ternyata isinya adalah banyak sekali permen. Ia dan pak Yashiro tampak kaget melihat permen-permen itu berserakan.
“Karena kau sudah melihatnya, tak ada gunanya lagi menyembunyikan ini.” Pak Yashiro dengan cepat mengambil salah satu permen dan mengemutnya.” Yashiro juga jujur kalau ia tengah berhenti merokok  sejak 3 tahun lalu dan menjadikan permen sebagai penggantinya.
Oo..orang aneh! Bisik Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi
Satoru kemudian ikut mengambil permen dan memakannya bersama pak Yashiro meski dia masih agak bingung.
Saat disekolah, Satoru selalu berusaha untuk terus bersama dengan Hiromi. Kenya yang memperhatikan sikap Satoru mulai curiga. Dulu Hinazuki, sekarang Satoru tampak menjadi pelindung Hiromi. Kenyapun mengajak Satoru untuk mengobrol karena ada yang ingin dia tanyakan. Mereka kembali bicara di lorong.

“Satoru, apa sebenarnya yang kau pikirkan? Aku melihat niatmu untuk menyelamatkan Hinazuki dan itu berakhir dengan baik. Tapi setelah melihat dirimu, aku masih merasakan sesuatu yang ganji.” Kenya melihat satoru dengan serius. “Satoru, kalau terjadi sesuatu, maukah kau bicarakan itu denganku?”
“Aku kurang bisa menjelaskannya karena ini terlalu rumit.” Balas Satoru.
“Aku juga ingin seperti dirimu. Aku ingin jadi pembela keadilan.” Kenya mengulurkan tangan ke arah  Satoru. “Kalau masih ada lanjutannya, bawa aku juga.”
Boku Dake ga Inai Machi
Satoru tersenyum dan menerima uluran tangan Kenya.
Siang itu, Satoru, Kenya dan juga Hiromi pergi ke bus dimana dulu pernah mereka jadikan sebagai tempat persembunyian untuk Hinazuki. Disana, mereka melihat jejak sepatu dan anehnya tas ransel yang berisi barang-barang itu sudah tidak ada. Tidak hanya ransel, bata dan beberapa kardus yang dia lihat juga tidak ada disana. Satoru menyimpulkan bahwa inilah tempat si pelaku pembunuhan menyimpan barangnya.
“Satoru, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?” tanya Kenya masih penasaran dengan sikap aneh satoru.
“Saat Kayo tinggal sendirian disini, kalian ingat tentang pria yang datang tengah malam?” tanya Satoru. “Pria yang rasanya berbahaya, kalau dilihat dari barang yang dia tinggalkan disini. Kurasa dia adalah pembunuh yang mengincar anak-anak.”
Kenya dan Hiromi langsung kaget mendengar apa yang dikatakan Satoru.
Boku Dake ga Inai Machi
“Satoru, kau bilang apa sih?”
“Aku tau. Ini tak bisa dipercaya,kan?” balas Satoru.
“Apa alasan kau berpikiran begitu Satoru-kun?” sambung Hiromi.
“Aku tak begitu bisa menjelaskannya sekarang.” Satoru bingung bagaimana menjelaskan semuanya kepada Kenya dan Hiromi. Tentang revival, upaya pembunuhan terhadap Hinazaki, Hiromi, dan Aya, dan juga kematian ibunya. Jadi, dia putuskan untuk tidak menceritakannya dulu.
Tapi yang jelas, ransel itu kemungkinan adalah milik si pembunuh. “Ini terdengar gila. Tapi, itu yang aku yakini.”
Satoru mengatakan kalau saat itu dia tidak hanya ingin melepaskan Kayo dari siksaan ibunya, tetapi juga menjauhkannya dari si pembunuh itu.
“Satoru, kau berniat menjadi novelis atau detektif di masa depan nanti?’ ucap Kenya yang tampaknya masih belum percaya tentang adanya pembunuh itu. “Bukan masalah ini terlalu omong kosong atau bukan, tapi tentang aku mempercayai itu atau tidak.”
Satoru hanya diam melihat Kenya. Namun, meskipun 99 % Kenya menganggap ini omong kosong, namun dia akan berusaha untuk percaya kepada Satoru karena Satoru telah mempercayakan padanya juga. Begitu juga Hiromi.
Satoru akhirnya lega karena kedua temannya ingin mempercayainya meskipun mereka masih berada dalam keraguan.
Boku Dake ga Inai Machi
Saat pulang, Satoru kembali mengantar Hiromi.
“Aku akan baik-baik saja tanpa harus diantar begitu. Aku kan laki-laki.” Ucap Hiromi kepada Satoru. (Hiromi memang terlihat seperti perempuan, namun nyatanya dia adalah seorang laki-laki)
“Tak apa. Aku ada urusan di sekitar sini.” Balas Satoru.
Besoknya, Satoru mengajak Hiromi dan Kenya untuk melakukan sesuatu. Osamu dan Kazu tampak curiga. Apa sebenarnya yang akan mereka lakukan?


EmoticonEmoticon