Flashback.
Saat Hinazuki datang bersama bayinya untuk menjenguk
Satoru dan berterimakasih kepada Satoru karena kebahagiaan yang dia rasakan
saat ini adalah berkat Satoru. Satoru sudah menyelamatkan hidupnya. Saat itulah
ingatan Satoru mulai berangsur pulih. Ia mulai mengingat semuanya.
Itu benar. Aku
sudah menyelamatkan Hinazuki, dan setelah itu kami berusaha keras agar Aya
Nakanishi dan Misato tak sendirian lagi.
Siang itu, Kenya dan Hiromi menjenguk Satoru. Kenya
memperlihatkan foto Kazu yang saat ini telah menjadi tukang kayu. Kenya juga
mengatakan kalau Misato rencananya juga akan menjenguk Satoru dalam waktu
dekat. Satoru sedikit kaget karena selama ini ia menyangka Misato sangat
membencinya.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Tapi Misato adalah orang yang mengajukan ide
pengumpulan dana untuk membantu biaya perawatanmu.” Cecar Kenya.
“Begitu, ya.”
“Saat itu, kau berusaha menyelamatkan Misato. Kau
sudah mengingat semuanya, kan?” tanya Kenya.
Satoru mengangguk mengiyakan.
“Kenapa kau tak mengatakannya kepada kami?” tanya
Hiromi.
“Aku tak ingin melibatkan kalian. Ini sudah 15
tahun. Semua bukti telah menghilang dan mungkin takkan ada yang percaya dengan
kesaksianku.”
Untuk sesaat Kenya dan Hiromi hanya diam begitu
mendengar perkataan Satoru.
“Aku sangat senang melihatmu bangun setelah 15 tahun
lamanya. Tak ada yang membuatku lebih senang selain kembalinya dirimu. Karena
itu, aku takkan menanyakan tentang masa lalu padamu. Kau sudah bertarung dengan
baik dan aku tak mau mengejutkanmu.” Ujar Kenya. “ Tapi, jika kau mencoba
bertarung sendirian lagi, ajaklah kami juga.”
Kenya juga mengatakan bahwa saat ini dia sudah
mencari pengacara yang siap membantu Satoru. Dan, sebenarnya dia masih mengejar
pelaku pembunuhan tersebut bersama dengan pak Sawada. Kenya juga mengatakan kalau
dia sangat percaya pada Satoru karena dulu Satoru percaya padanya. Akhirnya
Satoru sadar kalau ia memiliki teman yang ia percayai. Iapun mengatakan siapa
pelaku sebenarnya.
“Pelakunya adalah …Yashiro.”
***
Di atas atap. Yashiro tersenyum licik ke arah Satoru begitu
mendengar kalau ingatan Satoru sudah kembali.
“Sudah ku duga. Saat aku mengetuk dorongan kursi ini
dengan jariku sepanjang jalan tadi. Kau tau aku sudah sengaja menahan diri
untuk tidak membunuhmu, kan?” Yashiro mendekatkan wajahnya ke wajah Satoru. “15
tahun lalu, kau sudah mengacaukan semua rencanaku. Dan itu sudah melebihi level
yang bisa dijangkau oleh anak-anak. Seolah-olah kau bisa melihat masa depan.”
Yashiro teringat dengan ucapan Satoru saat ia hendak membunuh Satoru. Yashiro! Aku mengetahui masa depanmu!
Boku Dake ga Inai Machi |
Yashiro memukul dinding. “Kenapa kau bisa membaca
pergerakanku? Apa maksudmu saat kau berkata kalau kau mengetahui masa depanku?”
Tanya Yashiro.“Kau berniat untuk membunuhku saat kau mengetahui semuanya, kan?
Aku sudah tahu. Kau menyembunyikan ponsel di balik sakumu,kan?” sambung
Yashiro. “Apa kau merekam pembicaraan ini? Atau kau sedang menghubungi
seseorang? Jika seperti itu, apa orang itu adalah Kenya?”
Satoru geram melihat Yashiro. Dengan terpaksa, Satoru
memberikan handphone yang ia
sembunyikan itu pada Yashiro.
“Kejadian 15 tahun yang lalu itu sudah kadaluarsa. Jadi,
kau ingin memancingku untuk mengatakan kejahatanku yang belum kadaluarsa bukan?
Tapi itu tak pernah ada.” Cecar Yashiro tersenyum licik. “Karena itu Satoru,
kau takkan pernah bisa menangkapku..”
Boku Dake ga Inai Machi |
“Ayahku menghilang sesaat setelah aku lahir. Karena
itu, aku tak mengingat wajahnya. Tapi saat itu, pak guru bagaikan seorang ayah
bagiku. Bapak sudah mengisi lubang di dalam hatiku.” Cecar Satoru.
“Aku juga sudah menunggumu sadarkan diri selama 15
tahun. Sejak kau tidak ada, aku kehilangan dorongan yang dapat menggerakkanku.
Sungguh penantian yang lama sekali. Tapi..”
“Kau sudah tak sendirian lagi.Urusan kita selesai
itu disaat apa? Apa saat polisi menangkapmu? Atau saat kau membunuhku?”
“Semuanya sudah dipastikan.”
“Mungkin aku yang akan menang.” Balas Satoru. “Kayo
Hinazuki, Aya Nakanishi, Hiromi, dan Kak Yuuki, aku sudah menyelamatkan mereka.
Ibuku yang akan kau bunuh di masa depan juga sudah kuselamatkan.”
“Ku bunuh di masa depan?” tanya Yashiro heran.
“Satoru, apa yang kau..”
“Alasan kenapa aku bisa mengacaukan rencanamu adalah
karena aku sudah melihat masa depanmu. Karena itu, aku bisa melindungi
semuanya.”
Yashiro mengatakan kalau dia bisa membunuh Satoru
kapan saja. Satoru memprotes dan mengatakan kalau selama ini kenyataannya
Yashiro telah membiarkannya hidup. Itu semua karena Yashiro membutuhkannya.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Akulah alasanmu untuk tetap hidup. Aku adalah harapanmu.
Aku yang sudah mengisi lubang dihatimu. Aku yang akan menang, pak!” Cecar
Satoru yang membuat Yashiro geram dan marah.
“Kali inipun, aku yang akan menang!” teriak Satoru.
Satoru dengan cepat memutar kursi rodanya
ke tepi atap. Seperti berencana untuk bunuh diri.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru berada di udara saat Yashiro mencoba
menangkap dan menahan kursi rodanya agar Satoru tidak jatuh.
“Kau takkan bisa membunuhku, pak!’
Yashiro tampak mengeluarkan sekuat tenaganya untuk
menahan Satoru agar tidak jatuh dari atap.
“15 tahun itu sangat lama, ya? Bagiku yang tertidur
itu sangat cepat. Tapi bagi pak guru, itu pasti penantian yang sangat panjang.”
Boku Dake ga Inai Machi |
Ada flashback
dimana Yashiro sering mengunjungi dan menemani Satoru yang belum sadarkan diri
di rumah sakit. Yashiro juga memperhatikan Satoru dari jauh saat Satoru dibawa
ke taman oleh dokter.
Bapak hidup juga
karena aku. Bapak merasa seperti hidup.
Satoru mengatakan kalau meskipun Yashiro sudah
membunuh temannya, namun saat ini dia tidak merasa benci pada Yashiro. Dan, di dunia ini, yang mengetahui jati diri
Pak Yashiro sebenarnya adalah Satoru.
Air mata Yashiro berlinangan. “Itu benar. Satoru,
aku tak bisa..” Yashiro dengan berat melepaskan kursi roda itu hingga Satoru
terjatuh ke bawah “…aku tak bisa hidup
tanpamu.” Cecar Yashiro. Ia berdiri di tepi atap dan berencana untuk bunuh diri
menyusul Satoru. Tapi ia mengurungkan niatnya begitu melihat Satoru
mengambangkan senyuman kemenangan di atas matras busa.
Boku Dake ga Inai Machi |
Ibu Satoru, Kenya, pak Sewada dan juga Hiromi tampak
melihat ke arahnya dari bawah.
Boku Dake ga Inai Machi |
Yashiro tertawa sendiri begitu menyadari kalau dia
sudah dijebak oleh Satoru.
Yashiro kemudian ditangkap oleh polisi karena
melakukan percobaan pembunuhan. Satoru dan teman-temanya tampak senang.
Perjuangan Satoru sebagai pahlawan akhirnya berakhir. Ia telah menyelamatkan
sahabat dan juga ibunya dari upaya pembunuhan.
Aku kehilangan
kehidupanku mulai dari umur 11 sampai 25 tahun. Tapi waktu yang hilang itu
bagaikan harta karun bagiku. Di kota tanpa adanya diriku saja, teman-temanku
menghabiskan waktu berharganya bersamaku. ***
Satoru meminta pamit untuk liburan kepada lelaki
yang merupakan pemilik tempat dimana dia
bekerja. Satoru berencana pergi ke Hokkaido menemui teman-teman lamanya.Saat
ini dia bekerja sebagai seorang pengarang manga, dan entah kenapa sejak
kejadian itu ia tidak pernah mengalami pengulangan lagi.
Satorupun sampai di tempat di mana dia menghabiskan
banyak waktu berharga bersama teman-temannya. Mereka berkumpul dan tertawa
bersama. Osamu, Kenya, Hiromi, Hinasuki, Misato. tak lupa, Satoru juga melihat
sekolah dan berbagai tempat yang sudah lama dia tinggalkan.
Boku Dake ga Inai Machi |
Suatu hari, Satoru pergi ke bawah jembatan, tempat
dimana dulu dia pernah duduk bersama Airi setelah peristiwa kebakaran itu. Begitu
hendak pulang ia melihat seorang gadis berlari ke arahnya.
Boku Dake ga Inai Machi |
Gadis itu mengibas-ngibaskan salju yang melekat di
jaket dan bajunya. “Bolehkah aku berteduh dari salju bersamamu?” ucapnya sambil
tersenyum.
Boku Dake ga Inai Machi |
Satoru sedikit kaget
melihat gadis itu. Gadis itu...Airi Katagiri.
Satoru tersenyum haru.
TAMAT
EmoticonEmoticon