Kisah Angel Beats! bermula dari sadarnya seorang
laki-laki di sebuah tempat yang tidak ia ketahui. Ia terus bertanya, dimana ini
?
Dia juga tidak ingat siapa dirinya sebenarnya. Tiba-tiba ia kaget melihat didepannya ada seorang gadis yang memegang senjata sambil mengatakan, “waspadalah!”
Dia juga tidak ingat siapa dirinya sebenarnya. Tiba-tiba ia kaget melihat didepannya ada seorang gadis yang memegang senjata sambil mengatakan, “waspadalah!”
Gadis yang bernama Yuri itu mengatakan kalau tempat
ini adalah dunia setelah kematian, dengan kata lain, orang yang berada disini
adalah orang yang sudah mati. Laki-laki itu bertambah bingung dan tentunya
tidak percaya.
Angelbeats |
Yuri juga mengajak laki-laki yang masih bingung itu
untuk bergabung dengannya di Shinda Tamaruka Sensen, nama perkumpulan yang dia
pimpin. Jika dia tidak mau bergabung, maka dia akan ditiadakan oleh Dewa.
Laki-laki itu bertambah bingung. Dunia setelah kematian?
Bergabung dengan apa? Apa yang dia bidik? Dan ditiadakan?
“Bergabung? ”
“Bergabung ke dalam Shinda Tamaruka Sensen.” Jawab Yuri
sambil terus membidik.
“Apa senjata itu asli?” tanya laki-laki itu sambil
melihat senjata yang dipegangnya.
Yuri itu berceloteh dan mengatakan kalau semua orang
yang datang selalu menanyakan hal yang sama. Dia meminta si laki-laki itu untuk
mulai membiasakan diri dengan dunianya yang baru. Dunia setelah kematian. Dia
juga memintanya untuk mulai memperbaiki diri untuk berperang melawan musuh
Shinda Tamaruka Sensen yaitu Tenshi (malaikat).
Laki-laki itu penasaran dan melihat siapa sebenarnya
yang tengah dibidik gadis itu. Diujung saja, ada seorang gadis yang tampak
sendirian. Gadis polos dan manis.
Angelbeats |
Yang kulihat
disini, dia cuma seorang gadis pemurung. Bisiknya dalam hati.
“Maaf, tapi apakah boleh aku mendekatinya?”
Yuri langsung
marah. “Kenapa? Dimana pikiranmu? Untuk apa mendekati dia?”
Laki-laki itu bertambah bingung. Kenapa gadis yang
tampak baik dan manis itu harus dibunuh? Dia kemudian pergi dengan percaya diri
dan berniat menghampiri gadis yang dijadikan objek bidikan oleh Yuri.
Angelbeats |
“Selamat malam. Kau tadi kami bidik.” Ucapnya dengan
manis. “Apa kau malaikat atau sejenisnya?”
“Aku bukan malaikat.” Jawab gadis itu lembut.
Sudah
kubilang,kan..bisik laki-laki itu dalam hati.
“Aku adalah ketua.” Sambung gadis itu.
Laki-laki itu memelas dan mengatakan kalau semua
orang pasti sudah menipu dan mempermainkannya. “Ah, aku ke rumah sakit saja.”
Ucapnya mengakhiri.
“Disini tidak ada rumah sakit.” Balas gadis itu.
“Kenapa tidak ada?”
“Karena tidak ada yang sakit. ”
“Tidak ada yang sakit?” laki-laki itu bertambah
bingung.
“Karena semuanya sudah mati.”
Laki-laki itu masih tak percaya dan mengatakan pasti
gadis itu sudah bersekongkol dengan Yuri untuk mempermainkannya. Dia juga
bahkan menuduh, mungkinkah gadis ini yang sudah menyebabkan dia hilang ingatan?
Hand Sonic!
Ucap gadis itu. Tiba-tiba senjata bercahaya keluar dari sisi tangannya.
Menggunakan senjata itu, dia langsung menusuk laki-laki itu.
Angelbeats |
Semuanya gelap.
Laki-laki itu terbangun. Ia ingat kalau dia telah
ditusuk oleh gadis itu, tapi tidak ada bekas lukapun di tubuhnya. Padahal, ada
begitu banyak darah di bajunya. Kondisi ini membuatnya semakin bingung dan
marah. Ia kemudian pergi dan berencana untuk mencari seseorang untuk
membantunya. Tiba-tiba, seorang laki-laki bernama Noda-kun dengan senjata besar tambah
menghadangnya.
Angelbeats |
“Kurang ajar, kau sudah menghina Yurippe. Padahal
kamu sudah menyambutmu dengan baik.” Teriak Noda-kun. Ia kemudian berjalan
menghampirinya dan melayangkan senjata pisau itu ke tubuhnya hingga 100
kali.
Laki-laki itu terkapar penuh darah di lantai.
“Kalau selanjutnya kau menghina Yurippe, kita akan
menari bersama lagi.” Ucapnya dengan santai, kemudian meninggalkan laki-laki
yang penuh darah itu.
Beberapa menit kemudian, laki-laki itu terbangun
sambil marah. Dia melihat lantai di penuhi darah dan dia tidak terluka sama
sekali. Ia teringat dengan ucapan Yuri malam itu. Ini adalah dunia setelah kematian.
Angelbeats |
Tapi ia belum sepenuhnya percaya. Saat berjalan
menjauhi tempat itu, ia melihat papan tulisan Ruang kepala sekolah. Ia pun
masuk dan tiba-tiba sebuah benda besar menghadangnya dengan cepat hingga ia
terlempar dari gedung itu.
Tidak beberapa lama kemudian, dia terbangun di dalam
sebuah ruangan. Disana ada beberapa orang yang tengah membicarakan masalah nama
yang cocok untuk nama baru Shinda
Tamaruka Sensen. Yuri selaku ketua Shinda Tamaruka Sensen juga ada disana
mendengarkan usulan dari anggotanya.
Angelbeats |
Yuri, si pemimpin Shinda Tamaruka Sensen mengajak
laki-laki itu untuk bergabung bersamanya untuk berperang mewan Tenshi. Awalnya
dia tidak mau dan mengatakan kalau dia bukanlah bagian dari mereka, tapi kemudian ia menyetujui untuk bergabung dengan alasan hanya
untuk mengulur waktu hingga ingatannya sembuh kembali. Yuri mulai
memperkenalkan semua anggota yang ada disana. Ada Hinatakun dengan rambut
birunya.
Matsushita yang memiliki tubuh gemuk. Ooyama-kun, si
laki-laki manis dan pendiam. T.K yang suka menyanyi dan menari (matanya selalu
tertutup dengan kain). Takamatsu-kun, laki-laki berkacamata yang terlihat
pintar (tapi, menurut Yuri, dia sebenarnya bodoh. he). Ada Fujimaki dan ada
Noda-kun, laki-laki yang tadi menyerangnya. Ada Shina-san, si gadis pendiam dan
misterius dan Iwasawa yang menjadi pemimpin pasukan pengalihan.
“Ngomong-ngomong namamu siapa.” Tanya Yuri setelah
memperkenalkan semua anggotanya disana.
Dengan agak bingung, ia menjawab, “Otonashi.”
Sepertinya dia tidak begitu yakin dengan namanya sendiri.
“Nama depan?”
Laki-laki yang ternyata bernama Otonashi itu tampak
berpikir dan mengungkapkan kalau dia tidak ingat nama depannya. Hinata
mengatakan kalau tidak apa-apa jika saat ini Otonashi tidak ingat nama
depannya, karena suatu saat dia akan mulai mengingatnya. Maka, resmilah
Otonashi menjadi bagian dari Shinda Tamaruka Sensen. Yuri kemudian menceritakan
kalau Otonashi akan segera mendapatkan seragam Shinda Tamaruka Sensen yaitu
seragam dengan lambang SSS.
Angelbeats |
***
Suatu siang, Otonashi yang sudah memakai seragam
Shinda Tamaruka Sensen bercerita dengan Yuri sambil melihat banyak murid-murid
berolahraga. Otonashi menanyakan kenapa Yuri tidak ikut bermain dengan mereka.
“Kalau kita ikut masuk kelas, atau ikut dengan
kegiatan mereka, kita bisa ditiadakan.” Balas Yuri. Yuri juga mengungkapkan
kalau mereka dan murid-murid itu adalah makhluk yang berbeda. Mereka adalah
fitur yang sudah ada di dunia ini sejak awal. Tidak hanya para murid itu, ada
banyak orang lain di luar sana yang tidak termasuk ke dalam golongannya. Mereka
disebut sebagai NPC (Non Player
Characters)
Angelbeats |
“Jadi, mereka tidak sadar akan kehadiran kita?”
tanya Otonashi penasaran.
Yuri mengatakan Otonashi lebih baik jangan
menampakkan diri dengan orang-orang itu. “Cobalah mengintip, mereka akan lari
atau menendangmu.” Jawab Yuri sambil tersenyum.
Yuri juga menceritakan mengenai Tenshi yang sudah
menikam Otonashi malam itu. Tenshi tidak memiliki emosi, perasaan, dan
kepayahan dalam tata bahasa, tapi ia lebih pintar dari NPC.
Malam itu, Yuri memberikan sebuah senjata kepada
Otonashi dan bersiap menjalankan misi pertamanya. Ia menyuruh Otonashi untuk
membidik kaki Tenshi begitu Tenshi datang. Yuri menjelaskan mengenai misi
operasi mereka kali ini yaitu Operation
Tornado.
Angelbeats |
Otonashi dan yang lainnya langsung berpikir pasti
operasi kali ini sangat besar, layaknya tornado.
“Kita akan mencuri makanan dari murid sekolah ini.”
Sambung Yuri yang membuat semuanya, terutama Otonashi melongo tak percaya.
Ternyata hanya operasi mencuri? Apanya yang besar?
Tim pengalihan, GirlDemo menyanyi di atas panggung
dan ditonton oleh para murid NPC. Sementara tim lainnya juga menempati
posisinya masing-masing. Ada yang berjaga-jaga di luar dan ada diantara mereka
yang masuk ke dalam ruangan dan bercampur dengan para murid yang tengah
mendengarkan pentas musik.
Otonashi yang ditugaskan diluar langsung takut
begitu melihat gadis yang telah menikamnya malam itu muncul di kegelapan.
Otonashi mengarahkan senjata kearahnya tapi entah kenapa ia merasa tidak tega.
Namun, Gadis itu terus mendekatinya. Dengan memberanikan diri, akhirnya dia
melepaskan tembakan dan perut gadis itu mengeluarkan darah. Kena!
Guard skill,
Hand Sonic. Bisik gadis itu. Seperti malam itu, senjata langsung keluar dari
tangannya dan ia terus bergerak menuju Otonashi yang tampak ketakutan. Otonashi
kembali melepas peluru tapi kali ini bisa ditangkis oleh gadis-tenshi itu.
Angelbeats |
Otonashi mulai terpojok tapi ia sedikit lega begitu teman-temannya yang lain
membantu menyerang gadis itu.Dan, dengan bantuan Yuri, akhirnya Tenshi bisa dilumpuhkan.
Kupon makanan bertebangan di atas mereka. Anggota
Shinda Tamaruka Sensen lainnya tampaknya sudah menjalankan tugasnya di dalam
sana. Otonashi mendapati salah satu kupon Udon daging senilai ¥ 300 di
tangannya. Mereka kemudian kabur meninggalkan tempat itu. Untuk terakhir,
Otonashi melihat gadis-tenshi itu yang tengah terdiam mematung.
Besok paginya, Otonashi dan anggota Shinda Tamaruka
Sensen makan bersama di kantin sekolah. Otonashi mendapatkan Udon dagingnya. Ia
melihat ke arah Yuri yang tengah makan.
Angelbeats |
Kekuatannya
memimpin, segalanya bisa dia lakukan. Tapi dia duduk dan makan disini bersama
yang lainnya. melawan musuhnya dengan gigih. …tapi, perjuangan ini akan menuju
kemana? Tidak. Belum saatnya aku memikirkan itu. Karena aku…tidak tau apa-apa.
EmoticonEmoticon