Monday, 3 October 2016

Sinopsis Angel Beats Episode 1

Kisah Angel Beats! bermula dari sadarnya seorang laki-laki di sebuah tempat yang tidak ia ketahui. Ia terus bertanya, dimana ini ? 

Dia juga tidak ingat siapa dirinya sebenarnya. Tiba-tiba ia kaget melihat didepannya ada seorang gadis yang memegang senjata sambil mengatakan, “waspadalah!”
Gadis yang bernama Yuri itu mengatakan kalau tempat ini adalah dunia setelah kematian, dengan kata lain, orang yang berada disini adalah orang yang sudah mati. Laki-laki itu bertambah bingung dan tentunya tidak percaya.
Angelbeats
Yuri juga mengajak laki-laki yang masih bingung itu untuk bergabung dengannya di Shinda Tamaruka Sensen, nama perkumpulan yang dia pimpin. Jika dia tidak mau bergabung, maka dia akan ditiadakan oleh Dewa.
Laki-laki itu bertambah bingung. Dunia setelah kematian? Bergabung dengan apa? Apa yang dia bidik? Dan ditiadakan?
“Bergabung? ”
“Bergabung ke dalam Shinda Tamaruka Sensen.” Jawab Yuri sambil terus membidik.
“Apa senjata itu asli?” tanya laki-laki itu sambil melihat senjata yang dipegangnya.
Yuri itu berceloteh dan mengatakan kalau semua orang yang datang selalu menanyakan hal yang sama. Dia meminta si laki-laki itu untuk mulai membiasakan diri dengan dunianya yang baru. Dunia setelah kematian. Dia juga memintanya untuk mulai memperbaiki diri untuk berperang melawan musuh Shinda Tamaruka Sensen yaitu Tenshi (malaikat).
Laki-laki itu penasaran dan melihat siapa sebenarnya yang tengah dibidik gadis itu. Diujung saja, ada seorang gadis yang tampak sendirian. Gadis polos dan manis.
Angelbeats
Yang kulihat disini, dia cuma seorang gadis pemurung. Bisiknya dalam hati.
“Maaf, tapi apakah boleh aku mendekatinya?”
Yuri  langsung marah. “Kenapa? Dimana pikiranmu? Untuk apa mendekati dia?”
Laki-laki itu bertambah bingung. Kenapa gadis yang tampak baik dan manis itu harus dibunuh? Dia kemudian pergi dengan percaya diri dan berniat menghampiri gadis yang dijadikan objek bidikan oleh Yuri.
Angelbeats
“Selamat malam. Kau tadi kami bidik.” Ucapnya dengan manis. “Apa kau malaikat atau sejenisnya?”
“Aku bukan malaikat.” Jawab gadis itu lembut.
Sudah kubilang,kan..bisik laki-laki itu dalam hati.
“Aku adalah ketua.” Sambung gadis itu.
Laki-laki itu memelas dan mengatakan kalau semua orang pasti sudah menipu dan mempermainkannya. “Ah, aku ke rumah sakit saja.” Ucapnya mengakhiri.
“Disini tidak ada rumah sakit.” Balas gadis itu.
“Kenapa tidak ada?”
“Karena tidak ada yang sakit. ”
“Tidak ada yang sakit?” laki-laki itu bertambah bingung.
“Karena semuanya sudah mati.”
Laki-laki itu masih tak percaya dan mengatakan pasti gadis itu sudah bersekongkol dengan Yuri untuk mempermainkannya. Dia juga bahkan menuduh, mungkinkah gadis ini yang sudah menyebabkan dia hilang ingatan?
Hand Sonic! Ucap gadis itu. Tiba-tiba senjata bercahaya keluar dari sisi tangannya. Menggunakan senjata itu, dia langsung menusuk laki-laki itu.
Angelbeats
Semuanya gelap.
Laki-laki itu terbangun. Ia ingat kalau dia telah ditusuk oleh gadis itu, tapi tidak ada bekas lukapun di tubuhnya. Padahal, ada begitu banyak darah di bajunya. Kondisi ini membuatnya semakin bingung dan marah. Ia kemudian pergi dan berencana untuk mencari seseorang untuk membantunya. Tiba-tiba, seorang laki-laki bernama Noda-kun dengan senjata besar tambah menghadangnya.

Angelbeats
“Kurang ajar, kau sudah menghina Yurippe. Padahal kamu sudah menyambutmu dengan baik.” Teriak Noda-kun. Ia kemudian berjalan menghampirinya dan melayangkan senjata pisau itu ke tubuhnya hingga 100 kali. 
Laki-laki itu terkapar penuh darah di lantai.
“Kalau selanjutnya kau menghina Yurippe, kita akan menari bersama lagi.” Ucapnya dengan santai, kemudian meninggalkan laki-laki yang penuh darah itu.
Beberapa menit kemudian, laki-laki itu terbangun sambil marah. Dia melihat lantai di penuhi darah dan dia tidak terluka sama sekali. Ia teringat dengan ucapan Yuri malam itu. Ini adalah dunia setelah kematian.
Angelbeats
Tapi ia belum sepenuhnya percaya. Saat berjalan menjauhi tempat itu, ia melihat papan tulisan Ruang kepala sekolah. Ia pun masuk dan tiba-tiba sebuah benda besar menghadangnya dengan cepat hingga ia terlempar dari gedung itu.
Tidak beberapa lama kemudian, dia terbangun di dalam sebuah ruangan. Disana ada beberapa orang yang tengah membicarakan masalah nama yang cocok untuk nama baru  Shinda Tamaruka Sensen. Yuri selaku ketua Shinda Tamaruka Sensen juga ada disana mendengarkan usulan dari anggotanya. 

Angelbeats

Yuri, si pemimpin Shinda Tamaruka Sensen mengajak laki-laki itu untuk bergabung bersamanya untuk berperang mewan Tenshi. Awalnya dia tidak mau dan mengatakan kalau dia bukanlah bagian dari mereka, tapi kemudian ia menyetujui untuk bergabung dengan alasan hanya untuk mengulur waktu hingga ingatannya sembuh kembali. Yuri mulai memperkenalkan semua anggota yang ada disana. Ada Hinatakun dengan rambut birunya.
Matsushita yang memiliki tubuh gemuk. Ooyama-kun, si laki-laki manis dan pendiam. T.K yang suka menyanyi dan menari (matanya selalu tertutup dengan kain). Takamatsu-kun, laki-laki berkacamata yang terlihat pintar (tapi, menurut Yuri, dia sebenarnya bodoh. he). Ada Fujimaki dan ada Noda-kun, laki-laki yang tadi menyerangnya. Ada Shina-san, si gadis pendiam dan misterius dan Iwasawa yang menjadi pemimpin pasukan pengalihan.
“Ngomong-ngomong namamu siapa.” Tanya Yuri setelah memperkenalkan semua anggotanya disana.
Dengan agak bingung, ia menjawab, “Otonashi.” Sepertinya dia tidak begitu yakin dengan namanya sendiri.
“Nama depan?”
Laki-laki yang ternyata bernama Otonashi itu tampak berpikir dan mengungkapkan kalau dia tidak ingat nama depannya. Hinata mengatakan kalau tidak apa-apa jika saat ini Otonashi tidak ingat nama depannya, karena suatu saat dia akan mulai mengingatnya. Maka, resmilah Otonashi menjadi bagian dari Shinda Tamaruka Sensen. Yuri kemudian menceritakan kalau Otonashi akan segera mendapatkan seragam Shinda Tamaruka Sensen yaitu seragam dengan lambang SSS.
Angelbeats
***
Suatu siang, Otonashi yang sudah memakai seragam Shinda Tamaruka Sensen bercerita dengan Yuri sambil melihat banyak murid-murid berolahraga. Otonashi menanyakan kenapa Yuri tidak ikut bermain dengan mereka.
“Kalau kita ikut masuk kelas, atau ikut dengan kegiatan mereka, kita bisa ditiadakan.” Balas Yuri. Yuri juga mengungkapkan kalau mereka dan murid-murid itu adalah makhluk yang berbeda. Mereka adalah fitur yang sudah ada di dunia ini sejak awal. Tidak hanya para murid itu, ada banyak orang lain di luar sana yang tidak termasuk ke dalam golongannya. Mereka disebut sebagai NPC (Non Player Characters)
Angelbeats
“Jadi, mereka tidak sadar akan kehadiran kita?” tanya Otonashi penasaran.
Yuri mengatakan Otonashi lebih baik jangan menampakkan diri dengan orang-orang itu. “Cobalah mengintip, mereka akan lari atau menendangmu.” Jawab Yuri sambil tersenyum.
Yuri juga menceritakan mengenai Tenshi yang sudah menikam Otonashi malam itu. Tenshi tidak memiliki emosi, perasaan, dan kepayahan dalam tata bahasa, tapi ia lebih pintar dari NPC.
Malam itu, Yuri memberikan sebuah senjata kepada Otonashi dan bersiap menjalankan misi pertamanya. Ia menyuruh Otonashi untuk membidik kaki Tenshi begitu Tenshi datang. Yuri menjelaskan mengenai misi operasi mereka kali ini yaitu Operation Tornado.
Angelbeats
Otonashi dan yang lainnya langsung berpikir pasti operasi kali ini sangat besar, layaknya tornado.
“Kita akan mencuri makanan dari murid sekolah ini.” Sambung Yuri yang membuat semuanya, terutama Otonashi melongo tak percaya. Ternyata hanya operasi mencuri? Apanya yang besar?
Tim pengalihan, GirlDemo menyanyi di atas panggung dan ditonton oleh para murid NPC. Sementara tim lainnya juga menempati posisinya masing-masing. Ada yang berjaga-jaga di luar dan ada diantara mereka yang masuk ke dalam ruangan dan bercampur dengan para murid yang tengah mendengarkan pentas musik.
Otonashi yang ditugaskan diluar langsung takut begitu melihat gadis yang telah menikamnya malam itu muncul di kegelapan. Otonashi mengarahkan senjata kearahnya tapi entah kenapa ia merasa tidak tega. Namun, Gadis itu terus mendekatinya. Dengan memberanikan diri, akhirnya dia melepaskan tembakan dan perut gadis itu mengeluarkan darah. Kena!
Guard skill, Hand Sonic. Bisik gadis itu. Seperti malam itu, senjata langsung keluar dari tangannya dan ia terus bergerak menuju Otonashi yang tampak ketakutan. Otonashi kembali melepas peluru tapi kali ini bisa ditangkis oleh gadis-tenshi itu. 
Angelbeats
Otonashi mulai terpojok tapi ia sedikit lega begitu teman-temannya yang lain membantu menyerang gadis itu.Dan, dengan bantuan Yuri, akhirnya Tenshi bisa dilumpuhkan.

Kupon makanan bertebangan di atas mereka. Anggota Shinda Tamaruka Sensen lainnya tampaknya sudah menjalankan tugasnya di dalam sana. Otonashi mendapati salah satu kupon Udon daging senilai ¥ 300 di tangannya. Mereka kemudian kabur meninggalkan tempat itu. Untuk terakhir, Otonashi melihat gadis-tenshi itu yang tengah terdiam mematung.
Besok paginya, Otonashi dan anggota Shinda Tamaruka Sensen makan bersama di kantin sekolah. Otonashi mendapatkan Udon dagingnya. Ia melihat ke arah Yuri yang tengah makan.
Angelbeats
Kekuatannya memimpin, segalanya bisa dia lakukan. Tapi dia duduk dan makan disini bersama yang lainnya. melawan musuhnya dengan gigih. …tapi, perjuangan ini akan menuju kemana? Tidak. Belum saatnya aku memikirkan itu. Karena aku…tidak tau apa-apa.

Bersambung ke sinopsis Angel Beat Episode 2



EmoticonEmoticon