Jintan mengulurkan tangannya membantu Yukiatsu. “Yukiatsu, apa kau baik-baik saja?”
Yukiatsu justru marah dan hendak memukul Jintan. Ia
menarik Jintan dan menguncinya ke tanah.
“Ayo, lihat baik-baik! Apakah aku terlihat baik-baik
saja?” teriak Yukiatsu. “Kau bisa melihat Menma bukan? Apakah aku terlihat
seperti Menma?” Yukiatsu tidak bisa membendung air matanya. “Ini salahku! Ini
kesalahanku yang membuat Menma meninggal pada hari itu!”
“Kau bicara apa?” balas Jintan tidak mengerti. “Ini
bukan kesalahanmu."
Yukiatsu menyanggah. “Ini kesalahanku! Menma tidak
akan meninggal jika aku tidak mengatakan itu padanya. Aku yang membuat Menma
meninggal.” Isak tangis keluar dari mulut Yukiatsu. “Jika Menma ingin
memunculkan dirinya, seharusnya dia muncul dihadapanku! Menghantuiku,
mengutukku..tapi Menma tidak muncul!”
Anohana |
Menma yang berdiri di belakang Yukiatsu sedih. “Aku
disini,” ucapnya sambil menangis.
“Sekarang Menma ada disini.” Ucap Jintan yang
membuat Yukiatsu semakin kesal.
“Menma bilang, “terimakasih untuk jepitan
rambutnya.” Sambung Jintan. “Dia juga bilang, “maaf kan aku.”
Yukiatsu terkejut mendengar apa yang diucapkan
Jintan, kemudian dia pergi dari tempat itu.
Setelah Yukiatsu pergi, Poppo bertanya kepada
Tsuruko apakah dia tau tentang hal ini. Tsuruko membenarkan. Tsuruko mengatakan
kalau beberapa waktu lalu Yukiatsu mengajaknya ke toko baju. Yukiatsu membeli
sebuah baju one-piece dengan pita di
bagian tengahnya dan mengatakan kalau baju itu untuk teman perempuannya. Itulah
alasan kenapa Tsuruko curiga kalau baju itu dipakainya sendiri untuk menyamar
menjadi Menma.
Di rumah, Yukiatsu masih memikirkan ucapan Jintan
yang mengatakan kalau Menma mengatakan, “terimakasih atas jepit rambutnya” dan
“maafkan aku.” Yukiatsu membuka laci dan melihat jepit rambut cantik disana.
Yukiatsu kembali teringat kejadian waktu itu.
Flashback.
Anohana |
Jintan lari setelah mengatakan kalau dia tidak
mungkin menyukai gadis buruk rupa. Menma ikut lari dan mengejar Jintan.
Tiba-tiba Yukiatsu mencegahnya dan mengatakan kalau Menma bukanlah gadis yang
jelek.
Yukiatsu mengeluarkan jepit rambut dari sakunya dan
memberikannya kepada Menma. Yukiatsu juga mengatakan kalau dia menyukai Menma.
Menma kaget tapi Menma meminta maaf dan mengatatakan kalau dia harus mengejar
Jintan. Lalu, Menma pergi meninggalkan Yukiatsu yang tertunduk kecewa.
Anohana |
Kembali lagi ke masa sekarang. Yukiatsu mengambil
jepit rambut di dalam lacinya dan mencoba menjepitkannya ke rambut palsu yang
dia pakai saat menyamar menjadi Menma. Ya,
Itu adalah jepit rambut yang dulu pernah dia berikan kepada Menma tapi Menma menolaknya.
Dia melihat jepit rambut itu dan menangis pilu.
Saat menunggu kereta, Tsuruko dan Yukiatsu melihat
Anaru dan teman-temannya tampak jalan bersama. Tsuruko mengatakan kalau Anaru
dan temannya pasti akan pergi berbelanja baju dan perlengkapan yang modis.
Anohana |
Jika dilihat-lihat, Anaru memang sedikit modis dan
sering memakai baju yang seksi. Dia juga berteman dengan dua cewek yang gaul.
Sementara Tsuruko selalu berpakaian tertutup, pintar dan suka belajar. Itulah
salah satu alasan lain yang mungkin membuat Tsuruko tidak begitu menyukai
Anaru.
Anaru dan teman-temannya ternyata pergi berkencan
dan minum bersama. Laki-laki itu kemudian mengajak Anaru keluar dan ternyata
dia mengajak Anaru ke hotel. Anaru menolak dan mengatakan kalau ia tidak ingin
kesana. Lelaki itu memaksa.
Tiba-tiba Yukiatsu datang dan menolong Anaru dengan
berpura-pura kalau mereka tengah berjanji untuk main bersama Jintan. Akhirnya
Yukiatsu dan Anaru pulang dan naik kereta bersama. Di dalam kereta, Anaru
berterimkasih karena sudah menolongnya. Yukiatsu mengatakan dia memang tampan
dan pintar, tapi dia tidak begitu kuat.
Anohana |
“Apakah kau mau berkencan denganku” ucap Yukiatsu
santai. Sepertinya dia tidak begitu serius karena sebenarnya ia menyukai Menma.
Anaru langsung kaget dan mengatakan kalau dia tidak
bisa.
“Yadomi (Jintan) ya?” balas Yukiatsu.
Anaru kaget dan terdiam. “Aku tidak tau apakah aku
menyukai Yadomi atau tidak. Hanya saja, aku tidak bisa mengeluarkan Yadomi dari
pikiranku.”
Anaru juga mengatakan kalau ia kesulitan berbicara
dengan Yadomi semenjak Menma dan ibunya meninggal. Ia sebenarnya senang saat
tau kalau ia satu sekolah dengan Yadomi (Jintan) tapi saat itu Yadomi masih
belum bisa melupakan Menma.
“Jadi, kau masih belum bisa melupakan Yadomi yang
belum bisa melupakan Menma.” Cecar Yukiatsu.
Anaru terdiam seakan membenarkan kenyataan itu. ***
Poppo pergi ke rumah Jintan untuk numpang makan.
Jintan dan Menma melihatnya makan dengan lahap. Poppo kemudian mencecar dengan
mengatakan kalau dia juga ingin berbicara dan melihat Menma. Poppo bahkan
berdiri dan mencari-cari keberadaan Menma. Ia terus bicara dan memohon agar
Menma memberinya sedikit petunjuk akan keberadaanya. Poppo mengatakan kenapa
Menma hanya muncul di hadapan Jintan, tapi tidak muncul dihadapannya.
Anohana |
Menma terlihat sedih melihat Poppo seperti itu.
“Menma juga ingin mengobrol dengan teman-teman
semua. Tapi aku tidak tau permohonan apa yang aku inginkan, ataupun pergi ke
surga. Aku tidak mengerti.” Ucap Menma sambil terisak. Air matanya tidak
berhenti mengalir. “..aku tidak mengerti”
Jintan tidak kuasa melihat Menma menangis sedih
seperti itu.
“Poppo!” teriak Jintan.
Poppo memandang Jintan dengan heran.
“Maukah kau hentikan itu?” Jintan melihat ke arah
Menma yang menangis. “…tolong, hentikanlah, Poppo!”
Poppo kemudian berhenti bicara dan memandangi Jintan
dengan heran.
Jintan melihat ke arah luar dengan pandangan sedih.
“Aku tidak mengerti. …aku sama sekali
tidak mengerti.”
EmoticonEmoticon