Sunday, 2 April 2017

Sinopsis Drama Jepang My Boss My Hero Episode 4

Makio kaget melihat kedatangan Mikio yang tiba-tiba. Makio langsung ingat ucapan ayahnya bahwa jika dia tidak lulus, maka Mikiolah yang akan menggantikannya sehingga ia merasa sedikit khawatir dan tidak nyaman. Makio datang ke sekolah untuk kalas tambahannya sementara murid lain tengah libur menikmati musim panas.
Saat melewati ruang guru, Makio mendengar beberapa guru tampak berencana untuk liburan musim panas ke Hokkaido. Entah kenapa Makio kesal sendiri dan mengoceh kenapa musim panas begitu spesial. Ditambah lagi dia melihat salah satu guru prianya mengajak Minami-sensei pergi nonton bersama.
MBMH
Makio mengira Minami-sensei akan menerima tawaran itu, tapi ternyata dia menolaknya dengan alasan dia harus mengajar anak bodoh dikelasnya (maksudnya Makio). Makio sedikit terharu karena Minami-sensei melakukan itu demi dirinya. Bahkan, Makio sempat berpikir kalau Minami-sensei yang dia panggil sebagai wajah besi itu ternyata cantik juga. Dia juga sempat berpikir untuk tidak lagi memanggilnya ngan sebutan si wajah besi.
Namun, Makio kembali kesal karena Minami sensei memberinya banyak pelajaran dan tugas. Makio kembali memanggilnya dengan sebutan si wajah besi. Seperti yang biasa dia lakukan, kali ini Makio kembali memperlihatkan tampang ganas bak hewan buas dengan maksud agar Minami-sensei takut sehingga ia akan mengurangi tugasnya. 
MBMH
Tapi sayangnya, trik semacam ini tidak mempan dilakukan kepada Minami-sensei karena Minami sama sekali tidak mempedulikannya. Belajar tambahan selesai. Saat Makio pulang, Minami-sensei merasakan ada perasaan yang aneh. Minami-sensei justru terbayang bagaimana Makio melihatnya dengan tatapan ganas seperti hewan buas. 
Sorenya, Makio dan anggota geng makan puding bersama ditepi jalan. Makio bertanya apa yang akan mereka kerjakan dalam seminggu ini. Zakuya mengatakan kalau ada anggota yang akan bertarung jadi dia meminta bantuan Makio, kemudian juga ada rapat eksekutif geng. 
MBMH
Zakuya memberikan pensil pink milik Umemura kepada Makio dan bertanya mau diapakan pensil itu. Melihat pensil itu, Makio langsung teringat dengan Umemura. Makio tampak kesakitan sambil memegang dadanya. Zakuya dan anggota lainnya panik dan bertanya, “Ada apa Tuan?”
“Penebang kayu di dalam dadaku.” Ucap Makio. (Maksudnya, dadanya seperti dipukul oleh penebang kayu).
“Penebang kau sial, keluar kau brengsek!” teriak Zakuya sambil mengancungkan pensil kea rah dada Makio.
“Kuroi, perasaan apa yang ada di dadaku ini?” tanya Makio ke Kuroi.
Kuroi hanya bingung.
“Mengapa…langit biru..” semua anggota geng mengikuti gerakan Makio yang melihat ke arah langit.
Makio melirik ke arah taman. “Mengapa musim panas terasa hangat?” Zakuya, Kuroi dan anggota lainnya ikut melirik kearah taman.
MBMH
Makio melihat ke arah jalan diikuti oleh anggota lainnya. “Mengapa lampu lalu lintas, merah kuning hijau?”
Makio masih bingung kenapa ia merasakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Mizushima–sensei “disekolah, kita bisa belajar banyak hal, bahasa, matematika, cinta, bahkan persahabatan. “
Pelajaran persiapan masuk universitas dimulai. Meskipun Makio tidak berencana masuk universitas, namun ia tetap datang ke kelas. Entah apa yang terjadi, Makio sangat kaget begitu melihat Umemura-san datang. Dia bahkan jadi serba salah dan gerogi. Bahkan, saat ia memberikan pensil pink Umemura, tangan Makio terlihat begitu gemetar dan dia tidak bisa berbicara dengan benar. Makio memegang dadanya dan berbisik, ada apa ini? Penebang kayu di dadaku!”
MBMH
Dalam mobil, Kuroi mengatakan kalau nanti malam ada acara penyambutan Mikio. Saat pesta, suasana hati Makio tidak begitu baik. Dia hanya melihat Mikio dari jauh. Tampaknya ia masih takut kalah dari Mikio. Saat Makio keluar, Mikio menghampirinya dan mengatakan kalau dia tidak tertarik dengan dunia Yakuza. Dengan senyuman manis, Mikio menggoda kakaknya dengan mengatakan apakah tidak ada gadis yang disukainya dan apakah tidak memungkinkan dia menikah sebelum umur 30 tahun.  
MBMH
Besoknya, hujan turun saat Makio tengah berjalan ke sekolah. Ia berencana untuk pulang saja, tapi tiba-tiba Umemura datang dan membagi payungnya. Makio kembali memegang dadanya dan berbicara gugup. Di sisi lain, Minami-sensei tampak berkumpul di kantor bersama guru lainnya. Minami-sensei mengatakan kalau Makio datang ke sekolah untuk belajar persiapan masuk universitas. Guru lainnya beranggapan mungkin saja karena Makio tengah tertarik dengan seorang murid perempuan. Minami-sensei yang mendengarnya langsung terdiam seolah cemburu.
Ketika Minami-sensei keluar, dia melihat Makio membaca novel tentang cinta pertama yang diberikannya sambil memegang dadanya. Minami sensei senang Makio membaca novel yang dia berikan. Tapi, apakah Makio baik-baik saja?
Makio mengatakan kalau ia baik-baik saja tapi entah kenapa setiap membaca novel itu membuat dadanya sakit. Minami-sensei kaget dengan pengakuan Makio. Begitu Makio pergi, Minami-sensei juga memegang dadanya karna merasakan perasaan yang aneh juga.
Malam ini, akan ada tes keberanian dimana para guru akan menjadi hantu. Minami-sensei mengundi pembagian pasangan. Kebetulan saja, Umemura-san berpasangan dengan Makio. Hal ini membuat Makio semakin gugup.
Saat santai sambil makan roti di taman, Sakurakoji bertanya kpada Makio apakah Makio menyukai seseorang di kelas. Makio menjawab tidak ada dan entah kenapa itu justru membuat Sakurakoji menjadi tenang. Sambil tersenyum, Sakurakoji mengatakan kalau saat ini memang sebaiknya tidak ada cinta dulu karena mereka akan segera sibuk belajar.
MBMH
Disisi lain, Kuroi dan Kazuya tengah berbincang mengenai Makio. Kazuya bertanya apakah benar Makio bisa menjadi bos mereka nantinya. Kuroi menjawab kalau Makio pasti bisa karena dia memiliki teman dan guru yang cantik sehingga dia akan lulus. Kazuya justru berpikiran lain. Menurutnya, justru karena itulah dia khawatir. Makio senang di sekolah sehingga dia merasa mereka semakin jauh.
Malamnya, tes keberanianpun dimulai. Setiap pasangan saling berpencar di hutan. Makio tampak gemetar dan ketakutan. Awalnya kita mungkin berpikir kalau Makio takut hantu, tapi ternyata ia gemetar karna berjalan berdua dengan Umemura-san. Terlebih ketika Umemura-san memegang tangan Makio. Karena dadanya yang sakit dan seakan melompat dari luar, Sakaki kemudian menendang para guru yang mencoba menakuti mereka. Bukannya menakuti, justru guru yang menjadi hantu itu takut karena diteriaki oleh Makio.
MBMH
“Penebang kayu” dalam dada Makio semakin berulah ketika Makio mencoba menangkap Umemura yang hampir terjatuh. Karena tidak kuat dengan sakit di dadanya, Makio dengan cepat berlari dari sana sambil berteriak keras sampai-sampi semua orang mendengarnya dan merasa heran apa yang sebenarnya terjadi. Makio memukul-mukulkan kepalanya ke pohon sambil berteriak, “Penebang kayu, tolong berhenti memukul di dalam dadaku!!” teriaknya histeris.
MBMH
Beberapa saat kemudian Makio berhenti ketika melihat seekor sapi di depannya. Sapi itu bernama Turgenev, milik kepala sekolah. Melihat sapi itu, dia teringat dengan novel cinta pertama yang sempat dia baca dimana judulnya juga Turgenev. Makio berpikir dan akhirnya sadar. “Mungkinkah aku tengah mengalami cinta pertama?!”



EmoticonEmoticon