Makio kaget
melihat kedatangan Mikio yang tiba-tiba. Makio langsung ingat ucapan ayahnya
bahwa jika dia tidak lulus, maka Mikiolah yang akan menggantikannya sehingga ia
merasa sedikit khawatir dan tidak nyaman. Makio datang ke sekolah untuk kalas
tambahannya sementara murid lain tengah libur menikmati musim panas.
Saat melewati
ruang guru, Makio mendengar beberapa guru tampak berencana untuk liburan musim
panas ke Hokkaido. Entah kenapa Makio kesal sendiri dan mengoceh kenapa musim
panas begitu spesial. Ditambah lagi dia melihat salah satu guru prianya mengajak
Minami-sensei pergi nonton bersama.
MBMH |
Makio mengira
Minami-sensei akan menerima tawaran itu, tapi ternyata dia menolaknya dengan alasan
dia harus mengajar anak bodoh dikelasnya (maksudnya Makio). Makio sedikit
terharu karena Minami-sensei melakukan itu demi dirinya. Bahkan, Makio sempat
berpikir kalau Minami-sensei yang dia panggil sebagai wajah besi itu ternyata
cantik juga. Dia juga sempat berpikir untuk tidak lagi memanggilnya ngan sebutan
si wajah besi.
Namun, Makio
kembali kesal karena Minami sensei memberinya banyak pelajaran dan tugas. Makio
kembali memanggilnya dengan sebutan si wajah besi. Seperti yang biasa dia
lakukan, kali ini Makio kembali memperlihatkan tampang ganas bak hewan buas
dengan maksud agar Minami-sensei takut sehingga ia akan mengurangi tugasnya.
MBMH |
Tapi
sayangnya, trik semacam ini tidak mempan dilakukan kepada Minami-sensei karena
Minami sama sekali tidak mempedulikannya. Belajar tambahan selesai. Saat Makio
pulang, Minami-sensei merasakan ada perasaan yang aneh. Minami-sensei justru
terbayang bagaimana Makio melihatnya dengan tatapan ganas seperti hewan
buas.
Sorenya, Makio
dan anggota geng makan puding bersama ditepi jalan. Makio bertanya apa yang
akan mereka kerjakan dalam seminggu ini. Zakuya mengatakan kalau ada anggota
yang akan bertarung jadi dia meminta bantuan Makio, kemudian juga ada rapat
eksekutif geng.
MBMH |
Zakuya memberikan pensil pink milik Umemura kepada Makio dan
bertanya mau diapakan pensil itu. Melihat pensil itu, Makio langsung teringat dengan
Umemura. Makio tampak kesakitan sambil memegang dadanya. Zakuya dan anggota
lainnya panik dan bertanya, “Ada apa Tuan?”
“Penebang kayu
di dalam dadaku.” Ucap Makio. (Maksudnya, dadanya seperti dipukul oleh penebang
kayu).
“Penebang kau
sial, keluar kau brengsek!” teriak Zakuya sambil mengancungkan pensil kea rah
dada Makio.
“Kuroi,
perasaan apa yang ada di dadaku ini?” tanya Makio ke Kuroi.
Kuroi hanya
bingung.
“Mengapa…langit
biru..” semua anggota geng mengikuti gerakan Makio yang melihat ke arah langit.
Makio melirik
ke arah taman. “Mengapa musim panas terasa hangat?” Zakuya, Kuroi dan anggota
lainnya ikut melirik kearah taman.
MBMH |
Makio melihat
ke arah jalan diikuti oleh anggota lainnya. “Mengapa lampu lalu lintas, merah
kuning hijau?”
Makio masih
bingung kenapa ia merasakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Mizushima–sensei “disekolah, kita bisa belajar
banyak hal, bahasa, matematika, cinta, bahkan persahabatan. “
Pelajaran
persiapan masuk universitas dimulai. Meskipun Makio tidak berencana masuk
universitas, namun ia tetap datang ke kelas. Entah apa yang terjadi, Makio
sangat kaget begitu melihat Umemura-san datang. Dia bahkan jadi serba salah dan
gerogi. Bahkan, saat ia memberikan pensil pink Umemura, tangan Makio terlihat
begitu gemetar dan dia tidak bisa berbicara dengan benar. Makio memegang
dadanya dan berbisik, ada apa ini? Penebang kayu di dadaku!”
MBMH |
Dalam mobil,
Kuroi mengatakan kalau nanti malam ada acara penyambutan Mikio. Saat pesta,
suasana hati Makio tidak begitu baik. Dia hanya melihat Mikio dari jauh.
Tampaknya ia masih takut kalah dari Mikio. Saat Makio keluar, Mikio
menghampirinya dan mengatakan kalau dia tidak tertarik dengan dunia Yakuza.
Dengan senyuman manis, Mikio menggoda kakaknya dengan mengatakan apakah tidak
ada gadis yang disukainya dan apakah tidak memungkinkan dia menikah sebelum
umur 30 tahun.
MBMH |
Besoknya,
hujan turun saat Makio tengah berjalan ke sekolah. Ia berencana untuk pulang
saja, tapi tiba-tiba Umemura datang dan membagi payungnya. Makio kembali
memegang dadanya dan berbicara gugup. Di sisi lain, Minami-sensei tampak
berkumpul di kantor bersama guru lainnya. Minami-sensei mengatakan kalau Makio
datang ke sekolah untuk belajar persiapan masuk universitas. Guru lainnya
beranggapan mungkin saja karena Makio tengah tertarik dengan seorang murid
perempuan. Minami-sensei yang mendengarnya langsung terdiam seolah cemburu.
Ketika Minami-sensei
keluar, dia melihat Makio membaca novel tentang cinta pertama yang diberikannya
sambil memegang dadanya. Minami sensei senang Makio membaca novel yang dia
berikan. Tapi, apakah Makio baik-baik saja?
Makio mengatakan
kalau ia baik-baik saja tapi entah kenapa setiap membaca novel itu membuat
dadanya sakit. Minami-sensei kaget dengan pengakuan Makio. Begitu Makio pergi, Minami-sensei
juga memegang dadanya karna merasakan perasaan yang aneh juga.
Malam ini,
akan ada tes keberanian dimana para guru akan menjadi hantu. Minami-sensei
mengundi pembagian pasangan. Kebetulan saja, Umemura-san berpasangan dengan
Makio. Hal ini membuat Makio semakin gugup.
Saat santai
sambil makan roti di taman, Sakurakoji bertanya kpada Makio apakah Makio menyukai
seseorang di kelas. Makio menjawab tidak ada dan entah kenapa itu justru
membuat Sakurakoji menjadi tenang. Sambil tersenyum, Sakurakoji mengatakan
kalau saat ini memang sebaiknya tidak ada cinta dulu karena mereka akan segera
sibuk belajar.
MBMH |
Disisi lain,
Kuroi dan Kazuya tengah berbincang mengenai Makio. Kazuya bertanya apakah benar
Makio bisa menjadi bos mereka nantinya. Kuroi menjawab kalau Makio pasti bisa
karena dia memiliki teman dan guru yang cantik sehingga dia akan lulus. Kazuya justru
berpikiran lain. Menurutnya, justru karena itulah dia khawatir. Makio senang di
sekolah sehingga dia merasa mereka semakin jauh.
Malamnya, tes
keberanianpun dimulai. Setiap pasangan saling berpencar di hutan. Makio tampak
gemetar dan ketakutan. Awalnya kita mungkin berpikir kalau Makio takut hantu,
tapi ternyata ia gemetar karna berjalan berdua dengan Umemura-san. Terlebih
ketika Umemura-san memegang tangan Makio. Karena dadanya yang sakit dan seakan
melompat dari luar, Sakaki kemudian menendang para guru yang mencoba menakuti mereka.
Bukannya menakuti, justru guru yang menjadi hantu itu takut karena diteriaki
oleh Makio.
MBMH |
“Penebang
kayu” dalam dada Makio semakin berulah ketika Makio mencoba menangkap Umemura
yang hampir terjatuh. Karena tidak kuat dengan sakit di dadanya, Makio dengan
cepat berlari dari sana sambil berteriak keras sampai-sampi semua orang
mendengarnya dan merasa heran apa yang sebenarnya terjadi. Makio
memukul-mukulkan kepalanya ke pohon sambil berteriak, “Penebang kayu, tolong
berhenti memukul di dalam dadaku!!” teriaknya histeris.
MBMH |
Beberapa saat
kemudian Makio berhenti ketika melihat seekor sapi di depannya. Sapi itu
bernama Turgenev, milik kepala sekolah. Melihat sapi itu, dia teringat dengan
novel cinta pertama yang sempat dia baca dimana judulnya juga Turgenev. Makio
berpikir dan akhirnya sadar. “Mungkinkah aku tengah mengalami cinta pertama?!”
EmoticonEmoticon