Sunday, 18 September 2016

Sinopsis Boku Dake ga Inai Machi Episode 5

Satoru terus memikirkan Hinazuki saat belajar. Apakah dia hanya terlambat hari ini?
Jika dia menghabiskan waktu semalaman untuk membuat sesuatu (hadiah), wajar kalau dia terlambat.
Satoru berusaha menenangkan dirinya sendiri. Mungkin saja Hinazuki hanya terlambat. Tapi..,
Saat istirahat, ia berlari ke rumah Hinazaki. Tidak ada orang. Ia kemudian lewat samping, mungkin saja ia di ruangan itu. Tapi tetap tidak ada. Di atas salju, ia melihat jejak sepatu, bukan jejak anak kecil tapi jejak sepatu orang dewasa. Jejak sepatu itu mulai tertimbun oleh salju.
Boku Dake ga Inai Machi
Dengan kata lain, ada orang dewasa yang datang kemari setelah kejadian itu.
Kamis, 3 Maret 1988. Hinazuki menghilang. ***
Sejak hari itu, Satoru tidak masuk sekolah selama 2 hari. Ibunya mengatakan kalau besok Satoru harus ke sekolah karena mengurung diri di rumah akan menambah depresi. Ibu Satoru juga mengatakan kalau Satoru tidak perlu menyalahi dirinya terus menerus karena kemampuan manusia terbatas.
Yang penting, Satoru telah berusaha sebaik mungkin untuk membuat Hinazuki lebih ceria dari biasanya. Dikelas, wali kelasnya membuat cerita bahwa Hinazuki pindah ke tempat neneknya di Sapporo. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak merasa cemas atau bahkan sampai takut.
Dalam beberapa hari semenjak Hinazuki menghilang, sebuah mobil polisi tampak sering parkiran di depan rumah Hinazuki.
Sepertinya, ibu Hinazuki adalah tersangka dalam kasus ini.
Sudah 6 hari Hinazuki menghilang. Gurunya mengatakan kalau saat ini seluruh kota tengah waspada.
Anak kedua juga sudah menghilang. Ini lebih cepat dari yang kuduga.
Boku Dake ga Inai Machi

Saat pulang bersama Kenya, Kenya mengatakan kalau ia sama sekali tidak percaya dengan cerita bahwa Hinazuki pergi dari rumah dan pergi ke rumah neneknya. Sama dengan kasus hilangnya Nakanishi Aya beberapa waktu setelah Hinazuki hilang. Ia yakin kalau ini adalah serangkaian kasus penculikan. Satoru yang mendengarnya hanya diam. Semua itu benar. Sangat benar.
Kasus penculikan mulai disiarkan di saluran TV meski hanya di pagi hari dalam malam hari. Namun, anak-anak dilarang menonton berita tentang hal tersebut. Belum ada tanda-tanda kasus ini akan terungkap, jusru bertambah rumit. Saat ini, sudah 2 anak yang menjadi korban.
Pulang sekolah, Satoru tak sengaja melihat ibu Hinazuki membuat sekantong sampah. Ia melihat di dalam kantong itu terdapat sebuah sarung tangan rajut. Ia teringat tentang hadiah yang dijanjikan oleh Hinazuki padanya. Ia kembali merasa bersalah dan kecewa. Ia berlari dan berteriak sekencang-kencangnya.
Tiba-tiba gelap.
Satoru tiba-tiba tersadar. Ia mendapati dirinya kini kembali dewasa. “Aku kembali ya, ke tahun 2006.” Ia mendengar mobil polisi berlalu lalang. Ia mengintip ke rumahnya yang penuh dengan polisi dan para tetangga. 
Boku Dake ga Inai Machi
“Kami sedang melakukan pencarian terhadap Satoru Fujinuma, 29 tahun yang diduga sebagai tersangka.” Ucap polisi itu. 

Satoru kaget. Ia teringat perihal tetangganya yang menyangka kalau dia adalah pembunuh ibunya dan saat ia dikejar-kejar oleh polisi.
Sial! Aku tidak bisa menolong Hinazuki, ibuku juga tetap terbunuh. Dan aku dituduh sebagai tersangka! Inilah kenyataan yang harus kuhadapi.  Cukup sudah penderitaan yang dialami Satoru saat ini. Aku harus lari.
Ia kemudian pergi ke rumah manejernya dan berbohong kalau dia tengah bertengkar dengan ibunya, jadi dia ingin menumpang nginap selama beberapa hari. Manejernya itu hanya tersenyum dan mengatakan Satoru boleh menginap di tempatnya. Temannya itu mengatakan kalau ia hendak beli bir. Sayangnya, begitu Satoru mengintip dari luar jendela, ia melihat temannya itu bersama dengan para polisi.
Boku Dake ga Inai Machi
Jelas, lelaki itu telah melaporkannya pada polisi. Melihat itu, Satoru akhirnya memilih pergi dari rumah itu dan memanjat dinding. Begitu ia jatuh dari balik dinding, ia melihat Airi tengah menunggunya. Airi menyuruh Satoru untuk mematikan handphone karena justru jika handphonenya hidup maka polisi bisa melacaknya dengan mudah. Satoru tidak menyangka Airi bisa percaya kalau dia bukanlah yang membunuh ibunya dan kenyataan bahwa Airi hendak membantunya menyelamatkan diri. 
Boku Dake ga Inai Machi


Airi ternyata membawa Satoru ke rumahnya.  Airi mengatakan kalau hari ini ada polisi yang datang ke toko pizza menemui manajer. Satoru juga masuk berita. Satoru mengatakan kenapa Airi bisa mempercayainya.
“Itu sudah pasti!” jawab Airi tegas.”Kau tidak mungkin tega membunuh ibumu sendiri, kak Satoru!”
Satoru mengucapkan terimakasih banyak pada Airi.
Airi mengatakan kalau ia menemukan majalah yang ditinggalkan Satoru di toko kemaren. “Aku juga sudah membaca bagian yang kau tandai dengan sampul.”  Airi membuka halaman buku tersebut. “Ini terjadi di kampung halamanmu kan, kak Satoru? Kasus meninggalnya Hinazuki Kayo di hari festival boneka pada 3 Maret.”
Mendengar itu, Satoru kaget. “3 Maret?” 
Tentu saja Satoru kaget karena jelas kalau waktu itu dia baca kematiannya tanggal 1 Maret. Ia memastikannya dengan melihat berita itu. 
Informasi di bukunya berubah. Berarti…itu bisa diubah. Jika aku kembali lagi ke masa lalu, mungkin aku bisa menyelamatkan Hinazuki.
Saat Airi hendak pulang, ia melihat seseorang dengan setelan jas tengah berbicara dengan manajernya tentang bisnis. Airi pamit pulang dan membawa sekantong pizza dan mengatakan pizza itu untuk temannya. Manejernya mengatakan kalau ia bisa mentraktir pizza jika Airi bicara padanya. Melihat sikapnya, sepertinya manajer Airi menaruh perasaan suka pada Airi. Saat perjalanan pulang, pria berjas yang tadi berbicara dengan manajer Airi tampak memandangi Airi dari jauh. 
Boku Dake ga Inai Machi
Di perjalanan pulang, Airi dipanggil oleh manajernya yang memakai mobil mini. Manejernya mengatakan kalau Airi lupa membawa bonusnya. Saat itu, mereka berbicara masalah Satoru. Manajernya mengatakan jika Airi menemukan Satoru, Airi bisa melindunginya dan Airi juga bisa meminta bantuannya karena ia juga tidak percaya kalau Satoru yang membunuh ibunya sendiri. Airi senang mendengar penuturan tersebut. 

Akan tetapi,begitu Airi hendak sampai rumah, ia mendapati  manajernya tengah mengintip Satoru yang masuk ke rumah Airi sambil memegang hp dan hendak menghubungi seseorang. Airi dengan cepat mengambil hp manajernya.
Boku Dake ga Inai Machi
“Apa yang akan kau bicarakan dengan polisi, manajer?” ucap Airi sambil mematikan panggilan. “Kau bilang kau akan membantu Satoru!” Airi tampak marah dan kecewa dengan manejernya.
“Akku..hanya mencemaskanmu.” Ucap manajernya masih kaget.
Airi dengan cepat mematahkan hp manajernya dan memukul wajah manejernya hingga berdarah. “Jika kau mengkhawatirkanku, maka jangan suruh polisi untuk datang ke rumahku.” Ucap Airi mengakhiri. Ia kecewa karena selama ini ia memperayai manajernya tersebut.
Malamnya, Airi dan Satoru mengobrol berdua. Airi meminta maaf karena ia tidak bisa lagi mengajak Satoru untuk tinggal bersamanya lagi. Satoru memaklumi. Airi juga mengatakan kalau rumah itu bukanlah rumahnya, melainkan rumah kakaknya. Airi sendiri berasal dari sebuah desa. Alasan kenapa ia mempercayai Satoru juga karena saat kecil ia pernah mengalami hal serupa. 
Boku Dake ga Inai Machi
Dulu ayahnya pernah mengajaknya ke supermarket. Tapi ayahnya dituduh telah mencuri sebatang coklat yang membuat ayahnya masuk penjara selama beberapa bulan. Airi sama sekali tidak percaya kalau ayahnya mencuri, tapi ibunya tampaknya mempercayainya. Selepas dari penjara, ibunya kemudian menceraikan ayahnya dan ayahnya pergi meninggalkan mereka.
Satoru sedikit tidaknya mulai memahami bagaimana sebenarnya kehidupan Airi begitu mendengar ceritanya.
Saat pulang dan sampai di rumah, Airi mendapatkan sebuah pesan misterius yang mengatasnamakan Satoru Fujinuma dan isinya menyuruhnya untuk tidak kemana-mana.
“Apa kak Satoru menemukan ponsel ibunya?” ucapnya menerka. “Bagaimana bisa?”
“Tidak, ini dari pembunuhnya!” akhirnya dia sadar kalau itu adalah pembunuh itu.
Boku Dake ga Inai Machi
Saat itu, ia kaget melihat asap masuk dari pintu. Begitu membukanya, ia mendapati rumahnya penuh asap dan api yang menyala-nyala. Ia berusaha keluar tapi tidak bisa. Akhirnya, ia tergeletak di lantai bersama dengan asap dan api yang terus menyala di sekelilingnya.




EmoticonEmoticon