Satoru terus memikirkan Hinazuki saat belajar.
Apakah dia hanya terlambat hari ini?
Jika dia
menghabiskan waktu semalaman untuk membuat sesuatu (hadiah), wajar kalau dia
terlambat.
Satoru berusaha menenangkan dirinya sendiri. Mungkin
saja Hinazuki hanya terlambat. Tapi..,
Saat istirahat, ia berlari ke rumah Hinazaki. Tidak
ada orang. Ia kemudian lewat samping, mungkin saja ia di ruangan itu. Tapi tetap
tidak ada. Di atas salju, ia melihat jejak sepatu, bukan jejak anak kecil tapi
jejak sepatu orang dewasa. Jejak sepatu itu mulai tertimbun oleh salju.
Boku Dake ga Inai Machi |
Dengan kata
lain, ada orang dewasa yang datang kemari setelah kejadian itu.
Kamis, 3 Maret 1988. Hinazuki menghilang. ***
Sejak hari itu, Satoru tidak masuk sekolah selama 2
hari. Ibunya mengatakan kalau besok Satoru harus ke sekolah karena mengurung
diri di rumah akan menambah depresi. Ibu Satoru juga mengatakan kalau Satoru
tidak perlu menyalahi dirinya terus menerus karena kemampuan manusia terbatas.
Yang penting, Satoru telah berusaha sebaik mungkin
untuk membuat Hinazuki lebih ceria dari biasanya. Dikelas, wali kelasnya
membuat cerita bahwa Hinazuki pindah ke tempat neneknya di Sapporo. Hal ini
dilakukan agar anak-anak tidak merasa cemas atau bahkan sampai takut.
Dalam beberapa hari semenjak Hinazuki menghilang,
sebuah mobil polisi tampak sering parkiran di depan rumah Hinazuki.
Sepertinya, ibu
Hinazuki adalah tersangka dalam kasus ini.
Sudah 6 hari Hinazuki menghilang. Gurunya mengatakan
kalau saat ini seluruh kota tengah waspada.
Anak kedua juga
sudah menghilang. Ini lebih cepat dari yang kuduga.
Boku Dake ga Inai Machi |
Saat pulang bersama Kenya, Kenya mengatakan kalau ia
sama sekali tidak percaya dengan cerita bahwa Hinazuki pergi dari rumah dan
pergi ke rumah neneknya. Sama dengan kasus hilangnya Nakanishi Aya beberapa
waktu setelah Hinazuki hilang. Ia yakin kalau ini adalah serangkaian kasus
penculikan. Satoru yang mendengarnya hanya diam. Semua itu benar. Sangat benar.
Kasus penculikan mulai disiarkan di saluran TV meski
hanya di pagi hari dalam malam hari. Namun, anak-anak dilarang menonton berita
tentang hal tersebut. Belum ada tanda-tanda kasus ini akan terungkap, jusru
bertambah rumit. Saat ini, sudah 2 anak yang menjadi korban.
Pulang sekolah, Satoru tak sengaja melihat ibu
Hinazuki membuat sekantong sampah. Ia melihat di dalam kantong itu terdapat
sebuah sarung tangan rajut. Ia teringat tentang hadiah yang dijanjikan oleh
Hinazuki padanya. Ia kembali merasa bersalah dan kecewa. Ia berlari dan
berteriak sekencang-kencangnya.
Tiba-tiba gelap.
Satoru tiba-tiba tersadar. Ia mendapati dirinya kini
kembali dewasa. “Aku kembali ya, ke tahun 2006.” Ia mendengar mobil polisi
berlalu lalang. Ia mengintip ke rumahnya yang penuh dengan polisi dan para
tetangga.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Kami sedang melakukan pencarian terhadap Satoru
Fujinuma, 29 tahun yang diduga sebagai tersangka.” Ucap polisi itu.
Satoru kaget. Ia teringat perihal tetangganya yang
menyangka kalau dia adalah pembunuh ibunya dan saat ia dikejar-kejar oleh
polisi.
Sial! Aku tidak
bisa menolong Hinazuki, ibuku juga tetap terbunuh. Dan aku dituduh sebagai
tersangka! Inilah kenyataan yang harus kuhadapi. Cukup sudah penderitaan yang dialami Satoru
saat ini. Aku harus lari.
Ia kemudian pergi ke rumah manejernya dan berbohong
kalau dia tengah bertengkar dengan ibunya, jadi dia ingin menumpang nginap
selama beberapa hari. Manejernya itu hanya tersenyum dan mengatakan Satoru boleh
menginap di tempatnya. Temannya itu mengatakan kalau ia hendak beli bir.
Sayangnya, begitu Satoru mengintip dari luar jendela, ia melihat temannya itu
bersama dengan para polisi.
Boku Dake ga Inai Machi |
Jelas, lelaki itu telah melaporkannya pada polisi.
Melihat itu, Satoru akhirnya memilih pergi dari rumah itu dan memanjat dinding.
Begitu ia jatuh dari balik dinding, ia melihat Airi tengah menunggunya. Airi
menyuruh Satoru untuk mematikan handphone
karena justru jika handphonenya hidup
maka polisi bisa melacaknya dengan mudah. Satoru tidak menyangka Airi bisa
percaya kalau dia bukanlah yang membunuh ibunya dan kenyataan bahwa Airi hendak
membantunya menyelamatkan diri.
Boku Dake ga Inai Machi |
Airi ternyata membawa Satoru ke rumahnya. Airi mengatakan kalau hari ini ada polisi
yang datang ke toko pizza menemui manajer. Satoru juga masuk berita. Satoru mengatakan
kenapa Airi bisa mempercayainya.
“Itu sudah pasti!” jawab Airi tegas.”Kau tidak
mungkin tega membunuh ibumu sendiri, kak Satoru!”
Satoru mengucapkan terimakasih banyak pada Airi.
Airi mengatakan kalau ia menemukan majalah yang
ditinggalkan Satoru di toko kemaren. “Aku juga sudah membaca bagian yang kau
tandai dengan sampul.” Airi membuka
halaman buku tersebut. “Ini terjadi di kampung halamanmu kan, kak Satoru? Kasus
meninggalnya Hinazuki Kayo di hari festival boneka pada 3 Maret.”
Mendengar itu, Satoru kaget. “3 Maret?”
Tentu saja Satoru kaget karena jelas kalau waktu itu
dia baca kematiannya tanggal 1 Maret. Ia memastikannya dengan melihat berita
itu.
Informasi di bukunya berubah. Berarti…itu bisa
diubah. Jika aku kembali lagi ke masa lalu, mungkin aku bisa menyelamatkan
Hinazuki.
Saat Airi hendak pulang, ia melihat seseorang dengan
setelan jas tengah berbicara dengan manajernya tentang bisnis. Airi pamit
pulang dan membawa sekantong pizza dan mengatakan pizza itu untuk temannya.
Manejernya mengatakan kalau ia bisa mentraktir pizza jika Airi bicara padanya.
Melihat sikapnya, sepertinya manajer Airi menaruh perasaan suka pada Airi. Saat
perjalanan pulang, pria berjas yang tadi berbicara dengan manajer Airi tampak
memandangi Airi dari jauh.
Boku Dake ga Inai Machi |
Di perjalanan pulang, Airi dipanggil oleh manajernya
yang memakai mobil mini. Manejernya mengatakan kalau Airi lupa membawa
bonusnya. Saat itu, mereka berbicara masalah Satoru. Manajernya mengatakan jika
Airi menemukan Satoru, Airi bisa melindunginya dan Airi juga bisa meminta
bantuannya karena ia juga tidak percaya kalau Satoru yang membunuh ibunya
sendiri. Airi senang mendengar penuturan tersebut.
Akan tetapi,begitu Airi hendak sampai rumah, ia
mendapati manajernya tengah mengintip
Satoru yang masuk ke rumah Airi sambil memegang hp dan hendak menghubungi
seseorang. Airi dengan cepat mengambil hp manajernya.
Boku Dake ga Inai Machi |
“Apa yang akan kau bicarakan dengan polisi,
manajer?” ucap Airi sambil mematikan panggilan. “Kau bilang kau akan membantu
Satoru!” Airi tampak marah dan kecewa dengan manejernya.
“Akku..hanya mencemaskanmu.” Ucap manajernya masih
kaget.
Airi dengan cepat mematahkan hp manajernya dan
memukul wajah manejernya hingga berdarah. “Jika kau mengkhawatirkanku, maka
jangan suruh polisi untuk datang ke rumahku.” Ucap Airi mengakhiri. Ia kecewa
karena selama ini ia memperayai manajernya tersebut.
Malamnya, Airi dan Satoru mengobrol berdua. Airi
meminta maaf karena ia tidak bisa lagi mengajak Satoru untuk tinggal bersamanya
lagi. Satoru memaklumi. Airi juga mengatakan kalau rumah itu bukanlah rumahnya,
melainkan rumah kakaknya. Airi sendiri berasal dari sebuah desa. Alasan kenapa
ia mempercayai Satoru juga karena saat kecil ia pernah mengalami hal serupa.
Boku Dake ga Inai Machi |
Dulu ayahnya pernah mengajaknya ke supermarket. Tapi
ayahnya dituduh telah mencuri sebatang coklat yang membuat ayahnya masuk
penjara selama beberapa bulan. Airi sama sekali tidak percaya kalau ayahnya
mencuri, tapi ibunya tampaknya mempercayainya. Selepas dari penjara, ibunya
kemudian menceraikan ayahnya dan ayahnya pergi meninggalkan mereka.
Satoru sedikit tidaknya mulai memahami bagaimana
sebenarnya kehidupan Airi begitu mendengar ceritanya.
Saat pulang dan sampai di rumah, Airi mendapatkan
sebuah pesan misterius yang mengatasnamakan Satoru Fujinuma dan isinya menyuruhnya
untuk tidak kemana-mana.
“Apa kak Satoru menemukan ponsel ibunya?” ucapnya
menerka. “Bagaimana bisa?”
“Tidak, ini dari pembunuhnya!” akhirnya dia sadar
kalau itu adalah pembunuh itu.
Boku Dake ga Inai Machi |
Saat itu, ia kaget melihat asap masuk dari pintu.
Begitu membukanya, ia mendapati rumahnya penuh asap dan api yang menyala-nyala.
Ia berusaha keluar tapi tidak bisa. Akhirnya, ia tergeletak di lantai bersama
dengan asap dan api yang terus menyala di sekelilingnya.
Bersambung ke Sinopsis Boku Dake ga Inai Machi Episode 6
EmoticonEmoticon